Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Vladimir Putin Lepas 800 Harimau dan Singa untuk Paksa Warganya Tetap di Rumah?

Senin, 23 Maret 2020 14:16 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Vladimir Putin Lepas 800 Harimau dan Singa untuk Paksa Warganya Tetap di Rumah?

Narasi yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin melepas 800 harimau dan singa di negaranya untuk memaksa warga tetap di rumah viral di media sosial dan grup-grup percakapan WhatsApp. Narasi ini menyebar di tengah munculnya kebijakan di sejumlah negara untuk membatasi pergerakan masyarakat dalam rangka mencegah penularan virus Corona COVID-19.

Narasi itu terdapat dalam gambar tangkapan layar sebuah cuitan di Twitter yang berbunyi, "Vladimir Putin has dropped 800 Tigers and lions all over the country to push people to stay home (Vladmir Putin telah melepaskan 800 harimau dan singa di seluruh negeri untuk mendorong orang agar tetap di rumah)."

Cuitan itu pun dilengkapi dengan foto seekor singa di jalanan sebuah kota. Foto tersebut diambil pada malam hari.

Gambar tangkapan layar sebuah unggahan di Twitter yang beredar di WhatsApp. Unggahan itu memuat narasi sesat mengenai pelepasan harimau dan singa di Rusia untuk memaksa masyarakat tinggal di rumah.

Di Twitter, narasi yang sama juga dibagikan oleh akun Nasir Chinioti, @_Chinioty, pada 22 Maret 2020. Selain membagikan foto singa tersebut, akun ini mengunggah foto Vladimir Putin. Hingga artikel ini dimuat, unggahan akun tersebut telah di-retweet lebih dari 8 ribu kali dan disukai lebih dari 12 ribu kali.

Apa benar Presiden Rusia Vladimir Putin melepas 800 harimau dan singa di negaranya untuk memaksa warga tetap di rumah?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memeriksa klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri foto singa yang berada di jalanan sebuah kota itu dengan reverse image tool TinEye dan Yandex. Hasilnya, ditemukan bahwa foto singa tersebut telah beredar di internet sejak April 2016, jauh sebelum virus Corona COVID-19 muncul pertama kali di Wuhan, Cina, pada Desember 2019 lalu.

Salah satu media yang pernah memuat foto Singa itu adalah situs media asing New York Post, yakni dalam artikelnya yang berjudul "A lion named Columbus decided to explore Johannesburg", pada 15 April 2016. Menurut artikel tersebut, singa yang bernama Columbus itu dilepaskan di jalanan Kota Johannesburg, Afrika Selatan, untuk kepentingan pembuatan film.

Namun, Johannesburg Roads Agency (JRA) mengatakan pembuatan film itu belum mendapatkan izin mereka. Menurut JRA, perusahaan film yang menyewa Columbus dari sebuah kebun binatang setempat itu mengambil risiko dengan melepaskan singa tersebut tanpa mendapatkan izin untuk menutup beberapa jalan di sekitar lokasi pembuatan film.

Gambar tangkapan layar berita di New York Post.

Selain New York Post, Daily Mail juga pernah memuat foto singa tersebut di tanggal yang sama. Situs ini pun mencantumkan foto-foto Columbus yang lainnya saat sedang melakoni pembuatan film itu. Dalam artikelnya, Daily Mail melaporkan bahwa area pembuatan film tersebut telah dipagari ketika Columbus dilepaskan.

Namun, perselisihan terjadi ketika diketahui bahwa perusahaan film lokal yang menyewa Columbus itu belum memberi tahu pihak berwenang mengenai pembuatan film tersebut. Adapun menurut kebun binatang pemilik Columbus, itu bukan pertama kalinya singa tersebut menjadi pusat perhatian. Sebelumnya, Columbus pernah muncul dalam sebuah film bernama Blended dan sejumlah iklan.

Situs media Indonesia, Kompas.com, pun pernah memuat berita mengenai pembuatan film yang dibintangi oleh seekor singa bernama Columbus tersebut. Berita itu dimuat pada 18 April 2016 dengan judul "Warga Panik Lihat Singa Berkeliaran di Jalan, Ternyata Shooting Film". Dalam berita ini, dicantumkan pula salah satu foto Columbus saat melakoni pembuatan film tersebut.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, narasi yang menyertai foto singa di atas, bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin melepas 800 harimau dan singa di negaranya untuk memaksa warga tetap di rumah, menyesatkan. Foto singa tersebut telah beredar di internet sejak April 2016, jauh sebelum virus Corona COVID-19 muncul pertama kali di Wuhan, Cina, pada Desember 2019 lalu. Adapun singa dalam foto itu bernama Columbus, dilepaskan di jalanan Kota Johannesburg, Afrika Selatan, untuk kepentingan pembuatan film.

IBRAHIM ARSYAD

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id