Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Pesan Berantai yang Sebut Ashraf Sinclair Meninggal Karena GERD?

Rabu, 19 Februari 2020 14:47 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Pesan Berantai yang Sebut Ashraf Sinclair Meninggal Karena GERD?

Pesan berantai yang menyebut suami penyanyi Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclar, kemungkinan meninggal karena GERD atau asam lambung yang menekan jantungnya hingga tak berfungsi beredar di Facebook dan WhatsApp. Pesan itu diklaim berasal dari seorang dokter yang bernama Imam Susilo.

"Suami BCL katanya meninggal karena serangan jantung, dalam usia 40 tahun. Ada teman dokter yang bilang kemungkinan karena GERD yang menekan jantung hingga tidak berfungsi," demikian narasi yang mengawali pesan berantai tersebut.

Kemudian, pesan berantai itu dilanjutkan dengan penjelasan bahwa GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease bisa menyebabkan kematian mendadak. Menurut pesan berantai tersebut, asam lambung bisa naik ke sejumlah organ, mulai dari jantung, paru-paru, THT (tenggorokan, hidung, dan telinga), hingga mata.

"Jika asam lambung naik mengenai area jantung, maka ritme detak jantung bisa terganggu sehingga jantung bisa berdebar-debar. Dan mendadak berhenti," demikian narasi dalam pesan berantai itu terkait akibat asam lambung yang naik ke jantung.

Di Facebook, pesan berantai tersebut disebarkan oleh sejumlah akun. Beberapa di antaranya adalah akun Iyus dan akun Gilang Arindi Wulandari. Hingga artikel ini dimuat, unggahan akun Iyus telah dibagikan lebih dari 1.300 kali dan unggahan akun Gilang Arindi Wulandari telah dibagikan lebih dari 250 kali.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Iyus yang memuat narasi keliru mengenai penyebab meninggalnya Ashraf Sinclair.

Bagaimana kebenaran pesan berantai yang menyebut Ashraf Sinclair kemungkinan meninggal karena GERD atau asam lambung yang menekan jantungnya hingga tak berfungsi?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim CekFakta Tempo memasukkan kata kunci "dr. Imam Susilo" ke mesin pencarian Google dan menemukan bahwa pesan berantai yang sama pernah dibagikan sebelum Ashraf Sinclair meninggal pada 18 Februari 2020 kemarin. Pesan berantai itu dibagikan oleh akun Facebook Chorina Fabio pada 21 Mei 2019.

Setelah pesan berantai itu dibaca secara menyelusuh, isinya memang sama persis dengan isi pesan berantai yang beredar saat ini. Bedanya, dalam pesan berantai yang dibagikan saat ini, terdapat tambahan kalimat di bagian depan yang berbunyi "Suami BCL katanya meninggal karena serangan jantung, dalam usia 40 tahun".

Selain pernah beredar pada 2019, isi pesan berantai tersebut pernah dimuat dalam bentuk artikel yang dimuat oleh situs Netralnews pada 26 Januari 2018. Artikel itu terkait dengan meninggalnya Ryan Thamrin, dokter yang memandu acara televisi Dr OZ Indonesia.

Artikel itu pun mengutip penjelasan dari seorang dokter yang bernama Imam Susilo. Namun, dalam artikel itu, tidak terdapat keterangan mengenai latar belakang dan keahlian Imam Susilo. Tidak dicantumkan pula tempat di mana Imam Susilo bekerja.

Dengan demikian, pesan berantai yang menyebut Ashraf Sinclair kemungkinan meninggal karena GERD atau asam lambung adalah hasil reproduksi dari pesan berantai yang pernah beredar sebelumnya yang tidak jelas sumber dan kredibilitasnya.

Penyebab meninggalnya Ashraf Sinclair

Hingga kini, diagnosa rumah sakit menyatakan bahwa Ashraf Sinclar meninggal karena mengalami serangan jantung. Berdasarkan arsip pemberitaan Tempo, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta Timur, Rizky Aulia, menjelaskan bahwa ada dua kemungkinan gangguan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

Menurut Rizky, serangan jantung adalah terjadinya penyumbatan di pembuluh darah koroner secara akut atau mendadak, yang biasanya diawali dengan pembentukan kerak di dalam pembuluh darah. Inilah yang disebut sebagai coronary artery disease atau penyakit jantung koroner. Pembentukan kerak di dalam pembuluh darah biasanya dimulai sejak usia muda, yaitu di usia sekitar dua puluh tahun atau bahkan belasan.

Selain disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah koroner secara tiba-tiba, kematian mendadak akibat gangguan jantung juga dapat disebabkan oleh Sindrom Brugada pada pasien yang terlihat sehat. Sindrom Brugada adalah gangguan irama jantung akibat kelainan genetik. Ibarat mesin yang memiliki sistem listrik di dalamnya, pasien yang mengidap Sindrom Brugada juga mengalami gangguan aliran listrik pada jantungnya.

"Jadi kalau misalnya pada pasien pasien dengan brugada sindrom itu dia sistem listriknya lebih rentan untuk korslet dibandingkan dengan orang normal. Nah, korslet ini bisa menyebabkan sudden cardiac death, bisa berhenti mendadak walaupun tadinya tidak ada apa-apa," ujar Rizky.

Adapun menurut Ari Fahrial Syam, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan pencernaan, GERD bisa digolongkan ke dalam penyakit kronis. Jika tidak ditangani dengan tepat, GERD bisa mengakibatkan gangguan paru-paru. "Tapi GERD sendiri tidak bisa jadi penyebab langsung terjadinya kematian," kata Ari seperti dikutip dari situs media CNN Indonesia.

Ari juga menjelaskan bahwa pasien GERD bisa mengalami serangan cemas atau stres sehingga dapat menjadi pemicu serangan jantung. Meski tak berbahaya, Ari menyebut bahwa GERD membuat kualitas hidup para penderitanya menurun. GERD yang kerap muncul tiba-tiba dapat terjadi saat sedang tidur atau di tengah-tengah pekerjaan.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, pesan berantai yang menyebut suami penyanyi Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair, kemungkinan meninggal karena GERD atau asam lambung yang menekan jantungnya hingga tak berfungsi, keliru. Pesan berantai itu merupakan hasil reproduksi dari pesan berantai serupa yang pernah beredar pada 2018 dan 2019. Selain itu, hanya ada dua gangguan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak, yakni penyumbatan di pembuluh darah koroner dan Sindrom Brugada. GERD pun tidak bisa menjadi penyebab langsung terjadinya kematian.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id