Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Terjadi Banjir Bandang di Cipanas Puncak Bogor pada Awal Januari 2020?

Senin, 6 Januari 2020 18:55 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Terjadi Banjir Bandang di Cipanas Puncak Bogor pada Awal Januari 2020?

Video amatir yang memperlihatkan terjadinya banjir yang cukup deras di sebuah kawasan perkampungan beredar di media sosial. Video itu disebut sebagai video banjir bandang yang terjadi di Cipanas, kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.

Salah satu akun yang mengunggah video berdurasi 1 menit 46 detik tersebut adalah akun Facebook Afanfans Afandi, yakni pada Sabtu, 4 Januari 2020. Hingga artikel ini diunggah, video itu telah ditonton lebih dari 29 ribu kali dan dibagikan lebih dari 900 kali.

Dalam video itu, terlihat bahwa banjir yang bercampur dengan lumpur menghantam sebuah perkampungan. Terdengar pula suara teriakan seseorang. Banjir bandang tersebut menghanyutkan berbagai perabotan warga, seperti sofa, lemari, dan sebagainya, bahkan atap rumah.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Afanfans Afandi yang memuat informasi keliru mengenai video banjir bandang yang diunggahnya.

Orang yang berteriak itu juga menyuruh orang lain yang ada di sekitarnya untuk mengambil sepeda motor yang terbawa arus banjir bandang tersebut. Ia mengatakan "cokot motor" secara berulang-ulang. Dalam bahasa Sunda, "cokot motor" berarti "ambil motor".

Akun Afanfans pun menyertakan narasi dalam unggahannya itu. Ia menyalin pesan WhatsApp yang berasal dari seseorang yang bernama Supardi Mahad. Dalam pesan itu, tertulis: "Cipanas (Puncak) baru saja dilanda banjir bandang. Aliran airnya bisa masuk Jakarta besok pagi. Yg ada saudara atau keluarga tolong di info kan agar waspada dgn banjir bandang di Cipanas Bogor."

Benarkah banjir bandang yang terekam dalam video itu terjadi di Cipanas, kawasan Puncak Bogor?

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan arsip pemberitaan Tempo, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan bahwa video banjir bandang itu hoaks. "Kami nyatakan bahwa berita tersebut adalah bohong (hoaks) dan tidak berdasarkan data di lapangan," kata Asep Firman Ilahi, Kepala Stasiun Meteorologi Citeko Bogor pada 4 Januari 2020.

Menurut Asep, berdasarkan data pengamatan cuaca di Puncak Bogor pada 4 Januari 2020, hujan yang terjadi tergolong ringan. Hingga pukul 17.00 WIB, curah hujan yang tercatat hanya sebesar 5,8 milimeter per jam. "Tidak tercatat curah hujan ekstrim atau lebih dari 30 milimeter per jam," ujarnya.

Gambar tangkapan layar berita di Tempo.co terkait pernyataan BMKG mengenai isu banjir bandang di Cipanas, kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.

Pernyataan BMKG tersebut diperkuat dengan penjelasan Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo. Dia menyatakan telah mengecek video itu. Menurut hasil pengecekannya, banjir bandang yang terekam dalam video itu tidak terjadi di Cipanas, kawasan Puncak Bogor.

Agus mengatakan bahwa banjir bandang dalam video tersebut terjadi di Cipanas, Lebak, Banten. "Kejadian yang benar, banjir 1 Januari 2020. Lokasinya di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak," ujar Agus pada Ahad, 5 Januari 2020, seperti dikutip dari laman Kompas.com.

Menurut pemberitaan Kompas.com pada 3 Januari 2020, banjir bandang yang terjadi di Cipanas, Lebak, Banten, tersebut telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Berdasarkan data Polda Banten, banjir bandang tersebut menerjang enam kecamata, yakni Cipanas, Lebakgedong, Sajira, Carugbitung, Maja, dan Cimarga.

Banjir bandang di Lebak, Banten

Berdasarkan arsip pemberitaan Tempo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mencatat jumlah pengungsi akibat banjir bandang dan longsor di wilayah tersebut mencapai 17.200 jiwa atau 4.368 kepala keluarga (KK). Bencana itu melanda 12 desa di enam kecamatan.

"Semua warga yang terdampak bencana alam itu ditampung di delapan posko pengungsian," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi, saat dihubungi pada Ahad, 5 Januari 2020.

Beberapa posko pengungsian itu adalah Posko Pengungsian Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Posko Pengungsian Nangela Desa Calungbungur Kecamatan Sajira, Posko Pengungsian Desa Tambak Kecamatan Cimarga, Posko Pengungsian Kantor Kecamatan Cipanas, Posko Pengungsian Kecamatan Curugbitung, dan Posko Pengungsian Gedung Serba Guna Kecamatan Lebak Gedong.

Menurut Kaprawi, para korban telah mengungsi sejak bencana terjadi pada 1 Januari 2020 lalu. Sebanyak 1.000 rumah warga mengalami rusak berat hingga rata dengan tanah. Bencana terparah terjadi di perkampungan di Kecamatan Lebak Gedong, sebab lokasi tersebut dekat pertambangan liar di kaki gunung Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan aliran Sungai Ciberang.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa video banjir bandang di atas terjadi di Cipanas, kawasan Puncak Bogor, merupakan klaim yang menyesatkan. BNPB telah memastikan bahwa banjir bandang dalam video tersebut terjadi di Cipanas, Lebak, Banten.

IBRAHIM ARSYAD

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id