Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Foto-foto Penyiksaan Muslim Uighur oleh Pemerintah Cina?

Sabtu, 21 Desember 2019 10:39 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Foto-foto Penyiksaan Muslim Uighur oleh Pemerintah Cina?

Sejumlah foto yang diklaim sebagai foto penyiksaan muslim Uighur oleh pemerintah Cina masih beredar dan menjadi viral di media sosial, khususnya di Facebook. Pada 16 Desember 2019 misalnya, akun Ummu Ilham mengunggah tujuh foto yang beberapa di antaranya memperlihatkan perempuan yang diikat dan diborgol.

Ada perempuan yang tangan dan kakinya diikat secara menggantung di sebuah tempat tidur bertingkat. Ada perempuan yang diikat di bawah kursi. Ada pula perempuan yang tangannya diborgol ke sebuah besi dalam posisi duduk.

Dalam unggahannya, akun Ummu Ilham menyertakan narasi, “Muslim Uighur, mereka diperkosa, disiksa perlahan-lahan hingga mati, mereka dibunuh. Genosida yang masih berkepanjangan.”

Akun lainnya, Yola Zeni, mengunggah 10 foto berbeda dengan narasi, “Hanya dengan memposting tentang #UyghurGenocide untuk menolong saudara seiman sampai dunia mengambil tindakan untuk menyelamatkan komunitas muslim Uighur Cina. Sekitar 1,5 juta orang tidak bersalah ditahan di kamp konsentrasi.”

Adapun akun Rafika Duski Anwar membagikan sembilan foto serta narasi yang serupa dengan yang diunggah akun Ummu Ilham.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Ummu Ilham dan akun Yola Zeni di Facebook yang memuat narasi yang keliru mengenai foto-foto yang diunggahnya.

PEMERIKSAAN FAKTA

Pemeriksaan fakta ini adalah bagian kedua dari artikel yang telah dipublikasikan pada Kamis, 19 Desember 2019, berjudul "Benarkah Ini Foto-foto Perlakuan Pemerintah Cina di Kamp Muslim Uighur?". Sebagian foto yang diunggah akun-akun di atas telah diverifikasi dalam artikel tersebut.

Dalam pemeriksaan fakta kali ini, Tim CekFakta Tempo menggunakan metode yang sama untuk memeriksa klaim atas foto-foto tersebut, yakni dengan memakai reverse image tools dari Google, Yandex, dan Tineye.

Berikut ini hasil pemeriksaan faktanya:

Fakta:

Foto seorang bocah laki-laki yang terlibat demonstrasi di depan Konsulat Cina di Istanbul, Turki, pada 5 Juli 2018. Demonstrasi oleh para muslim dan nasionalis Turki itu dilakukan untuk mengecam perlakuan Cina terhadap muslim Uighur selama kerusuhan di Urumqi, Xinjiang, pada Juli 2009.

Sumber: Getty Images (AFP/Ozan Kose)

-----

Fakta:

Foto yang dipublikasikan pada 2005 ini memperlihatkan peragaan mengenai metode penyiksaan yang dilakukan otoritas Cina terhadap pengikut Falun Gong di kamp kerja paksa wanita Jiangshuiquan, Shandong, Cina.

Sumber: Situs resmi organisasi Falun Dafa Minghui dan The Epoch Time

-----

Fakta:

Foto yang dipublikasikan pada 2009 ini memperlihatkan peragaan mengenai metode penyiksaan yang dilakukan otoritas Cina terhadap seorang pengikut Falun Gong, Li Xiuzhen, di penjara wanita Jinan, Shandong, Cina.

Sumber: Situs resmi organisasi Falun Dafa Minghui

-----

Fakta:

Foto yang dipublikasikan pada 2004 ini memperlihatkan peragaan mengenai metode penyiksaan terhadap pengikut Falun Dafa (Falun Gong) di kamp kerja paksa Jiamusi, Helongjiang, Cina. Perempuan dalam foto ini dikirim ke kamp kerja paksa Jiamusi pada 2003. Selama 25 hari, tangannya diborgol di belakang. Ia juga dipaksa duduk di lantai batu bata.

Sumber: Situs resmi organisasi Falun Dafa Minghui

-----

Fakta:

Foto ini merupakan foto peragaan metode gantung untuk menyiksa dan menganiaya pengikut Falun Dafa (Falun Gong) di kamp kerja paksa Wanjia, Heilongjiang, Cina. Foto ini dipublikasikan pada 2005.

Sumber: Situs resmi organisasi Falun Dafa Minghui

-----

Fakta:

Foto ini adalah foto peragaan metode penyiksaan oleh seorang pengikut Falun Gong, Zhang Hua, yang tinggal di Tongnan, Chongqing, Cina. Ia ditangkap oleh polisi pada 2000 dan dijebloskan ke beberapa penjara serta kamp kerja paksa. Ia baru bebas pada 2015 dan langsung mengajukan gugatan pidana terhadap mantan Presiden Cina, Jiang Zemin, atas 18 tahun penderitaan yang dialaminya.

Sumber: Situs resmi organisasi Falun Dafa Minghui 

-----

Fakta:

Foto ini memperlihatkan peragaan salah satu metode penyiksaan oleh otoritas Cina terhadap pengikut Falun Gong.

Sumber: The Epoch Times

-----

Fakta:

Foto ini adalah foto lukisan minyak berjudul “Resoluteness in the Persecution” yang menjadi juara ke-3 dalam Worldwide Chinese Character Realistic Oil Painting Contest pada 2011. Ide lukisan berasal dari salah satu metode penyiksaan terhadap pengikut Falun Gong.

Sumber: The Epoch Times

KESIMPULAN

Pemeriksaan di atas menunjukkan bahwa sebagian besar foto yang diklaim sebagai foto penyiksaan di kamp muslim Uighur adalah foto peragaan metode penyiksaan oleh otoritas Cina terhadap pengikut Falun Gong atau Falun Dafa.

Falun Gong adalah salah satu suatu cara melatih diri dengan meditasi dan olah tubuh yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan spiritual. Aliran ini diperkenalkan pada 1992 di Cina oleh Li Hongzhi. Namun, sejak Juli 1999, Falun Gong dilarang karena dianggap mengganggu dan membahayakan masyarakat.

Pengikut Falun Gong yang tetap setia berlatih pun dibawa ke kamp kerja paksa dan penjara di sejumlah kota di Cina. Berbagai metode kekerasan dilakukan oleh otoritas Cina terhadap pengikut Falun Gong untuk memaksa mereka meninggalkan aliran itu.

Sebagian besar foto-foto di atas bersumber dari Minghui.org, sebuah clearing house untuk menyebarluaskan informasi kekerasan yang diterima oleh pengikut Falun Gong. Mereka mendokumentasikan kisah para penyintas sekaligus mendemontrasikan metode kekerasan yang diterima pengikut Falun Gong selama ditahan di kamp kerja paksa atau penjara.

Foto-foto ini kemudian diedarkan kembali dan diklaim sebagai foto penyiksaan terhadap muslim Uighur. Dengan demikian, unggahan sejumlah akun Facebook di atas telah menyesatkan publik di tengah krisis kemanusian terhadap muslim Uighur di Xinjiang.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id