[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ulama Arab Saudi Ali Al-Jufri Datang ke Reuni 212 di Monas?

Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) kembali menggelar Reuni 212 di Monas, Jakarta, pada Senin, 2 Desember 2019. Sebelum reuni itu berlangsung, beredar informasi di media sosial bahwa ulama Arab Saudi, Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al-Jufri, atau yang biasa disapa Habib Ali Al-Jufri datang ke Reuni 212.

Reuni 212 digelar untuk memperingati aksi pada 2 Desember 2016 silam. Saat itu, massa aksi menuntut agar Gubernur DKI Jakarta ketika itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dipenjara lantaran melakukan penistaan agama.

Salah satu akun yang membagikan informasi bahwa Ali Al-Jufri menghadiri Reuni 212 di Monas adalah akun Ifan Hidayat di Facebook, yakni pada Jumat, 29 November 2019. Dalam unggahannya, akun Ifan membagikan video yang merekam kedatangan Ali Al-Jufri di bandara.

Berikut narasi lengkap yang ditulis akun Ifan:

"Habib Ali bin Abdurrohman al Jufri dari Hadromaut datang ke Indonesia untuk tabligh akbar acara 212 di Jakarta. Beliau ulama dunia yang biasa dakwah di Eropa. Insyallah kedatangan Habib Ali ke Indonesia bawa barokah untuk Indonesia. Allahu Akbar!"

Unggahan itu pun viral dan, hingga artikel ini dimuat, telah dibagikan lebih dari 4 ribu kali dan disukai lebih dari 1.700 kali.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Ifan Hidayat di Facebook.

Benarkah Habib Ali Al-Jufri datang ke Reuni 212 di Monas?

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan peneluruan Tim CekFakta Tempo terhadap arsip pemberitaan Tempo, tidak ada nama Habib Ali Al-Jufri dalam daftar pengisi acara di Reuni 212. Salah satu nama yang disebutkan hadir dalam Reuni 212 adalah tokoh agama dari Palestina, Syek Ammar Ar Rufati, yang menjadi imam salat tahajud sekaligus memimpin doa bagi korban perang di Palestina.

Massa Reuni 212 juga mendengarkan ceramah dari pendakwah Ahmad Al-Habsyi serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Imam Besar FPI pun turut memberikan ceramah lewat rekaman suara.

Halaman Facebook resmi Ali Al-Jufri juga membantah informasi yang menyebut Ali Al-Jufri datang ke Reuni 212. Dalam unggahannya pada 1 Desember 2019, halaman tersebut menulis bantahan itu dalam bahasa Arab sekaligus bahasa Indonesia.

Berikut ini bantahan dari halaman Ali Al-Jufri: "Tidak benar berita yang tersebar bahwa kedatangan Habib Ali Al-Jufri ke Indonesia untuk menghadiri Reuni Akbar 212 karena itu adalah urusan internal Indonesia. Bahkan, pada hari itu, beliau akan menghadiri tabligh akbar di Kota Malang."

Gambar tangkapan layar unggahan halaman Facebook Alhabib Ali Al Jifri yang menulis bantahan terkait hadirnya ulama Arab Saudi, Ali Al-Jufri, dalam Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta.

Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama, Ali Al-Jufri tiba Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pada Jumat, 29 November 2019, dini hari. Di Tanah Air, Ali Al-Jufri akan melakukan safari dakwah hingga 7 Desember 2019.

Pada 29 November, Ali Al-Jufri mengisi kajian bertajuk "Nilai-nilai Qur'ani pada Generasi Milenial" di Masjid Nabawi, Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an, Tangerang. Pada 30 November, ia menjadi pembicara utama dalam International Conference on Islam and Civilitazion di Universitas Negeri Jakarta.

Setelah itu, pada 1 Desember, Ali Al-Jufri menghadiri tablig akbar dengan tema "Meneladani Rasulullah SAW" di Pesantren Daarul Halim, Bandung. Pada 2 Desember, ia melakukan safari dakwah di Malang, yakni mengisi mauidzah hasanah dalam Tablig Akbar Majelis Ta'lim wal Maulid Ar Ridwan.

Lalu, pada 5 Desember, Ali Al-Jufri akan mengisi kajian bertema "Mencetak Generasi Milenial Muslim Rahmatan lil Alamin" di Auditorium Universitas Negeri Semarang. Pada 7 Desember, ia akan mengisi kajian tasawuf di Zawiyah Arraudhah, Tebet, Jakarta, serta Majelis Khusus.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, klaim yang menyatakan bahwa ulama Arab Saudi, Habib Ali Al-Jufri, datang ke Reuni 212 di Monas merupakan klaim yang menyesatkan. Ali Al-Jufri memang berkunjung ke Indonesia. Namun, dia tidak menghadiri Reuni 212. Pada 2 Desember 2019 pun, Ali Al-Jufri berada di Malang.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id