Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Mendikbud Nadiem Makarim Ingin Pangkas Waktu Pendidikan SD, SMP, dan SMA?

Senin, 25 November 2019 18:30 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Mendikbud Nadiem Makarim Ingin Pangkas Waktu Pendidikan SD, SMP, dan SMA?

Narasi yang menyebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim ingin memangkas waktu pendidikan SD, SMP, dan SMA beredar di media sosial. Salah satu akun yang membagikan narasi itu adalah akun Buku Generasi Biru di Instagram, yakni pada Rabu, 20 November 2019.

Narasi itu terdapat dalam sebuah gambar yang berisi foto Nadiem Makarim dan tulisan yang berjudul "Ide 'gila' Nadiem Makarim". Berikut tulisan lengkap dalam gambar itu:

"Gagasan Nadiem Makarim (Mendikbud) ingin memangkas jumlah tahun pendidikan SD, SMP & SMA. Demi percepatan dan kualitas SDM Bangsa ini sesuai reformasi industri di era 4.0 ini. Untuk SD dari 6 th menjadi 4 th. SMP & SMA akan jadi 2 th. Agar menyesuaikan umur ketika melanjutkan kuliah sampai sarjana S1, S2, S3. Saya inginnya Umur 18 th sudah selesai S3. Saya tau ini akan jadi pro kontra. Makanya kita akan bicarakan secara nasional."

Akun Buku Generasi Biru juga memberikan narasi dalam unggahannya: "Terobosan ide 'gila' Mendikbud. Nadiem Makarim yg ingin memperlakukan lama sekolah dari SD, SMP, SMA jadi singkat. SD 4 th, SMP 2 th, SMA 2 th. Kalo Mimin sih setuju2 aja. Biar masih lulusannya umur relatif masih Muda banget."

Sampai artikel ini dimuat, unggahan tersebut telah dikomentari hingga 237 kali dan disukai hingga 916 kali.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Buku Generasi Biru di Instagram.

Selain di Instagram, gambar itu juga diunggah oleh akun Minarti Purti Rubel‎ di Facebook, yakni pada Minggu, 24 November. Sampai artikel ini dimuat, unggahan tersebut telah dikomentari hingga 160 kali dan disukai hingga 164 kali.

Benarkah Mendikbud Nadiem Makarim ingin memangkas waktu pendidikan SD, SMP, dan SMA?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim CekFakta Tempo memasukkan kata kunci "Mendikbud Nadiem Makarim akan pangkas tahun pendidikan" ke mesin pencarian Google untuk menelusuri pemberitaan terkait. Hasilnya, Tempo menemukan satu artikel yang dimuat di situs Kompasiana dengan judul "Ide 'Gila' Buat Mendikbud Nadiem Makarim" yang dimuat pada 19 November 2019, sehari sebelum akun Buku Generasi Biru mengunggah gambar di atas.

Artikel opini itu ditulis oleh Johanis Malingkas. Dalam profilnya di Kompasiana, Johanis menyebut dirinya sebagai dosen. Saat dibaca secara lengkap, paragraf empat dan lima artikel Johanis itu sama dengan tulisan dalam gambar unggahan akun Buku Generasi Biru. Berikut isi lengkap paragraf empat dan lima artikel Johanis:

Nah, seandainya jenjang itu dilakukan terobosan perubahan yang dapat di pertanggung jawabkan mengapa tidak? Perubahan disini disesuaikan dengan era kekininian, apa salah? Lama waktu di SD menjadi 4 tahun, SMP dan SMA masing-masing 2 tahun maka akan ada selisih 4 tahun lama studi. Seseorang akan menamatkan SMA pada usia 13 tahun. S2 dan S3 selama 5 tahun berarti kita akan produk SDM bergelar doktor pada usia 18 tahun.

Gagasan ini mengacu dari era "percepatan" dan jelang era revolusi industri 4.0 sehingga Indonesia akan menyiapkan tenaga profesional yang akan berkompetisi bukan hanya di negeri ini namun ke kancah internasional.

Gambar tangkapan layar artikel opini yang ditulis Johanis Malingkas di Kompasiana.

Sebenarnya, konteks artikel Johanis itu adalah sebagai gagasan dan harapan agar Mendikbud Nadiem Makarim bisa mengubah pendidikan di Indonesia. Itu pula yang tercermin dalam judul artikel itu, "Ide 'Gila' Buat Mendikbud Nadiem Makarim".

Hal tersebut juga ditegaskan dalam paragraf dua artikel Johanis yang berbunyi: "Saya maksud dengan istilah ide 'gila' disini adalah gagasan baru yang bisa dianggap kontroversil. Gagasan yang menerobos pola lama sistem pendidikan yang lazim saat ini. Gagasan yang dapat dijadikan bahan diskusi bersama untuk menemukan kegiatan yang dapat dilaksanakan disesuaikan dengan potensi sumber daya yang tersedia."

Dengan demikian, gagasan soal pemangkasan waktu pendidikan SD, SMP, dan SMA tidak dilontarkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim, melainkan penulis artikel opini di Kompasiana, Johanis Malingkas.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, Tim CekFakta Tempo menyimpulkan bahwa Mendikbud Nadiem Makarim tidak pernah melontarkan gagasan untuk memangkas waktu pendidikan SD, SMP, dan SMA. Gagasan itu merupakan gagasan Johanis Malingkas melalui artikelnya di Kompasiana pada 19 November 2019 yang berjudul "Ide 'Gila' Buat Mendikbud Nadiem Makarim". Dengan demikian, narasi dalam gambar unggahan akun Buku Generasi Biru di atas merupakan narasi yang keliru.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id