Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Terjadi Pembakaran terhadap Beberapa Pria di Wamena?

Jumat, 18 Oktober 2019 11:40 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Terjadi Pembakaran terhadap Beberapa Pria di Wamena?

KLAIM

Akun Bang Rit mengunggah empat buah foto sadistis di beranda Facebook miliknya pada Sabtu, 12 Oktober 2019. Empat foto itu, yang sebagian telah disensor oleh Facebook, memperlihatkan sekelompok massa yang membakar dua pria. Oleh akun Bang Rit, aksi sadistis itu diklaim sebagai aksi teroris di Wamena, Papua. Ia mengaku mendapatkan foto-foto itu dari akun Nanaluc Nanaluc.

"Copas Nanaluc Nanaluc. Mengerikan ini baru yang namanya aksi teroris biadab. Kejadian di Wamena. Bagusnya kasus ini aja diangkat terus, biar rezim ini sadar apa yang udah dilakukannya dalam melindungi rakyatnya. Innalilahi wa innalilahi rojiun semoga mereka yang meninggal Husnul Khatimah,” demikian tulis akun Bang Rit dalam narasinya.

Unggahan akun Bang Rit ini pun viral. Hingga Jumat, 18 Oktober 2019, unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 3.400 kali.

Gambar tangkapan layar unggahan foto di Facebook yang disebut terjadi di Wamena, Papua.

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim CekFakta Tempo menggunakan sejumlah reverse image tools, seperti Google, Yandex, dan TinEye, untuk menelusuri apakah foto-foto itu pernah tersebar sebelumnya. Berikut ini hasil temuan atas tiga dari empat foto itu:

Foto 1

Pencarian terhadap foto pertama mengarahkan Tempo pada situs Wartainfo.com yang pernah mengunggah foto yang identik pada Februari 2015 dalam berita yang berjudul "4 Fakta Hendriansyah, Begal Motor yang Dibakar Massa di Tangerang".

Menurut berita itu, Hendriansyah dibakar oleh warga di Pondok Aren, Tangerang Selatan, karena hendak mencuri motor. Pelaku pencurian sebenarnya berjumlah empat orang. Tapi tiga pelaku lainnya berhasil kabur. Hendriansyah merupakan warga Larangan Utara, Tangerang. Ia dibakar hidup-hidup oleh warga setelah sebelumnya dihajar hingga babak belur.

Tempo pun mencocokkan berita ini dengan pemberitaan di media arus utama. Peristiwa ini diberitakan oleh situs Sindonews.com pada 26 Februari 2015 dengan judul "Identitas Begal yang Dibakar di Pondok Aren Terungkap".

Isi berita itu sama dengan apa yang tertulis dalam situs Wartainfo.com. Sindonews.com menulis nama pelaku pembegalan di Pondok Aren, Tangerang Selatan, yang dibakar hidup-hidup pada 24 Februari 2015, yakni Hendriansyah, terungkap setelah kedua orangtuanya mendatangi kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang. 

Dengan demikian, klaim bahwa foto pertama ini merupakan foto peristiwa yang terjadi di Wamena adalah keliru.

Foto 2

Foto kedua, yang memperlihatkan dua jenazah yang telah gosong karena dibakar massa, ditemukan diunggah pertama kali di forum Documentingreality.com pada 17 Maret 2015 dalam thread yang berjudul "More Photos of the Lynchings of Two People by a Mob of Christians".

Pengunggah foto yang memakai nama akun Orion Mystery itu menuliskan keterangan bahwa dua jenazah itu gosong karena dibakar hidup-hidup oleh warga yang marah atas pengeboman dua gereja di Lahore, Pakistan, pada 15 Maret 2015. Warga menghakimi dua terduga pelaku itu dengan menghajarnya.

Akun Orion Mystery mengunggah 11 foto seri peristiwa itu, yakni sejak massa menghajar kedua terduga pelaku hingga massa membakarnya. Belakangan, diketahui bahwa salah satu dari korban yang tewas dibakar tersebut adalah seorang tukang kaca yang tidak terlibat dalam aksi pengeboman gereja itu.  

Akun tersebut menyertakan tautan berita dari situs koran di Pakistan, Dawn.com, yang berjudul "Lahore lynching victim identified as local glass cutter" sebagai referensi. Dalam berita yang dimuat pada 16 Maret 2015 itu, tertulis bahwa saudara dari tukang kaca yang menjadi korban pembakaran itu, Muhammad Saleem, melapor ke kepolisian setempat atas aksi pembunuhan yang dilakukan oleh massa. Saleem mengatakan saudaranya bekerja sebagai pemotong kaca dan tidak ada hubungannya dengan pengeboman gereja di Lahore. 

Dengan demikian, klaim bahwa foto kedua ini merupakan foto peristiwa yang terjadi di Wamena adalah keliru. Foto kedua ini telah banyak beredar di media sosial dengan narasi yang menyesatkan. Sebelum diklaim sebagai foto yang menampakkan kejadian di Wamena, foto tersebut pernaih diklaim sebagai foto korban dari etnis Rohingya di Myanmar.

Foto 3

Foto ketiga, yang memperlihatkan dua pria dengan luka di sekujur tubuhnya, ditemukan pernah diunggah oleh situs Sindonews.com pada 20 Maret 2017 dalam berita yang berjudul "2 Begal di Palembang Sekarat Dihakimi Massa". Namun, Sindonews.com memuat foto ini setelah diburamkan sesuai Kode Etik Jurnalistik.

Kedua pria dalam foto itu, Mursal, 26 tahun, dan Jepry, 18 tahun, adalah warga Plaju, Palembang. Keduanya sekarat usai dihakimi massa karena mencuri sepeda motor di Jalan Talang Kelapa, Palembang, pada 18 Maret 2017.

Dengan demikian, klaim bahwa foto ketiga ini merupakan foto peristiwa yang terjadi di Wamena adalah keliru. 

KESIMPULAN

Dari pemeriksaan atas tiga foto di atas, Tim CekFakta Tempo menyimpulkan bahwa tiga foto itu benar memuat suatu peristiwa yang pernah terjadi dan tanpa suntingan. Tapi, klaim yang menyatakan bahwa peristiwa itu terjadi di Wamena, Papua, adalah keliru. Peristiwa dalam foto itu terjadi di Tangerang, Lahore (Pakistan), dan Palembang pada 2015 dan 2017. Dengan demikian, unggahan ini tergolong sesat karena cara penyampaian atau kesimpulannya keliru serta mengarahkan ke tafsir yang salah.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id