Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Demo Mahasiswa Tidak Disiarkan karena Televisi Indonesia Sudah Dikuasai Cina dan PKI?

Senin, 23 September 2019 16:11 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Demo Mahasiswa Tidak Disiarkan karena Televisi Indonesia Sudah Dikuasai Cina dan PKI?

Narasi yang menyebut demo mahasiswa tidak disiarkan karena televisi Indonesia sudah dikuasai Cina dan PKI viral di Facebook. Narasi itu diunggah oleh akun Aninta Rozana pada Sabtu, 21 September 2019. Hingga kini, unggahan itu telah dibagikan lebih dari 16 ribu kali.

Dalam unggahan itu, akun Aninta menulis, “Tau gak kalian, kenapa demo mahasiswa tidak ditayang di tivi. Karena televisi Indonesia sudah dikuasai China komunis/PKI."

Gambar tangkapan layar salah satu unggahan akun Aninta Rozana di Facebook.

Unggahan itu juga memuat kolase delapan foto yang menampilkan berbagai aksi mahasiswa. Tidak ada keterangan lebih lanjut terkait apa aksi itu dilakukan oleh para mahasiswa yang ada dalam foto-foto tersebut.

Artikel ini akan memeriksa dua hal:

  • Benarkah demo mahasiswa tidak diliput televisi Indonesia?
  • Benarkah televisi Indonesia tidak menayangkan demo mahasiswa karena telah dikuasai China dan PKI?

PEMERIKSAAN FAKTA

Demonstrasi mahasiswa di televisi

Kolase foto aksi mahasiswa yang diunggah akun Aninta tidak muncul dalam pencarian melalui tools reverse image. Tim CekFakta Tempo kemudian memasukkan kata kunci “demo mahasiswa” di sejumlah situs milik televisi-televisi Indonesia.

Karena tidak disebutkan terkait apa aksi itu dilakukan oleh para mahasiswa yang ada dalam foto-foto tersebut, Tempo juga mengkhususkan pencarian pada unjuk rasa mahasiswa yang hangat terjadi dalam sepekan ini.

Pada 19 September 2019, mahasiswa dari berbagai universitas berunjuk rasa di depan Gedung DPR untuk menolak revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi atau KPK.

Tempo memilih sampel empat televisi yakni KompasTV, CNN Indonesia, tvOne, dan Metro TV yang memiliki program pemberitaan lebih banyak dibandingkan televisi lain.

Menggunakan mesin pencarian Google, Tempo menemukan 494 pemberitaan mengenai demo mahasiswa di situs CNN Indonesia. Salah satunya adalah pemberitaan mengenai unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR untuk menolak revisi UU KPK pada 19 September 2019.

Dengan cara yang sama, Tempo kembali menemukan pemberitaan tentang demonstrasi mahasiswa yang lebih banyak di KompasTV, mencapai 1.680 hasil. Unjuk rasa untuk menentang revisi UU KPK juga dimuat oleh KompasTV pada 19 September 2019.

Di MetroTV, Tempo juga menemukan 787 pemberitaan terkait unjuk rasa mahasiswa. Sementara tvOne juga memberitakan sejumlah aksi mahasiswa, salah satunya demonstrasi menentang pengesahan revisi UU KPK di DPR.

Benarkah ada pengaruh Cina dan PKI?

Dimuatnya pemberitaan tentang demo mahasiswa oleh sejumlah televisi Indonesia menggugurkan narasi pertama yang ditulis akun Aninta Rozana.

Sementara terkait klaim bahwa televisi Indonesia dikuasai oleh Cina bisa ditelusuri dari susunan pemilik saham, komisaris, dan direksi.

Susunan pemilik saham, komisaris, dan direksi tvOne bisa dibaca selengkapnya di sini. Sementara KompasTV di sini, CNN Indonesia di sini, dan Metro TV di sini.

Klaim bahwa televisi Indonesia telah dikuasai oleh PKI atau Partai Komunis Indonesia juga tidak berdasar karena era PKI telah berakhir setelah Gerakan 30 September 1965. Pembubaran PKI pun telah dituangkan dalam Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, pernyataan bahwa demo mahasiswa tidak diliput televisi Indonesia tidak akurat. Begitu pula dengan narasi bahwa televisi Indonesia telah dikuasai Cina dan PKI. Tempo menyimpulkan kedua pernyataan itu keliru.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke [email protected]