Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Seorang Anak di Magelang Alami Gangguan Saraf Karena Kecanduan Game?

Senin, 26 Agustus 2019 20:00 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Seorang Anak di Magelang Alami Gangguan Saraf Karena Kecanduan Game?

Video seorang anak yang diduga mengalami gangguan saraf karena kecanduan game viral di media sosial. Video itu diunggah oleh akun Facebook Bospedia.com pada Rabu, 21 Agustus 2019. Menurut video tersebut, anak itu berasal dari Kecamatan Dukun, Magelang, Jawa Tengah.

Video itu dilengkapi dengan narasi, “Korban main game , sdh ada di kec. Dukun , muntilan , ..bs di sampaikn ke siswa2 kalo sdh kena syaraf seperti ini bagaimana coba ? Masa depan masih panjang.... himbauan untuk siswa agar HP/ smartphone digunakan secara bijak dan untuk hal positif. # peringatan jg untuk kita sbg orangtua untuk anak2 kita."

Gambar tangkapan layar unggahan akun Bospedia.com di Facebook.

Dalam video berdurasi 1 menit 51 detik itu, seorang remaja terlihat sedang duduk di sebuah kursi. Ia didampingi beberapa orang pria. Terdengar pula suara seorang perempuan.

“Suka main game ya mas? Oh, podo. Anakku juga iya. Mainnya apa? Mobile Legend? Wah, sip. Rame tho?” kata perempuan dalam video itu.

Sejak diunggah, video tersebut telah ditonton hingga 1,1 juta kali, dikomentari hingga 1.519 kali, dan dibagikan hingga 25.449 kali.

PEMERIKSAAN FAKTA

Situs cek fakta turnbackhoax.id menjelaskan, berdasarkan klarifikasi dari Kepala Puskesmas Dukun Didik Guntur Saputra, para dokter di puskesmasnya tidak mengetahui adanya perekaman video tersebut. Para dokter di Puskesmas Dukun pun tidak pernah mengeluarkan diagnosa bahwa anak tersebut kecanduan game online.

Saat video yang viral itu direkam, baik keluarga ataupun si perekam video belum mengetahui penyebab kondisi pasien tersebut sehingga muncul dugaan bahwa kondisi itu dialami oleh sang pasien karena terlalu sering bermain game online.

Pihak Puskesmas Dukun dan keluarga memohon kepada masyarakat agar video tersebut tidak disebarkan karena dikhawatirkan akan merusak psikis si anak.

Dilansir dari laman detik.com, Kepala Departemen Medik Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Kristiana Siste Kurniasanti, mengatakan bahwa kecanduan bermain game tidak secara langsung berdampak pada tubuh, misalnya kejang-kejang.

“Mungkin ada kerentanan atau faktor lain yang bisa menyebabkan anak tersebut kejang-kejang,” kata Siste kepada detik.com pada Jumat, 23 Agustus 2019.

Siste mengatakan, dari sisi kejiwaan, kecanduan bermain video game akan lebih berpengaruh pada kondisi emosional di mana seseorang akan sulit mengendalikan emosi dan kejiwaannya.

“Orang yang sudah kecanduan akan sesuatu, termasuk bermain video game, biasanya akan mengalami depresi,” katanya.

Belakangan, sebuah surat permohonan maaf yang berupa tulisan tangan dari seseorang yang mengaku telah merekam video tersebut beredar di media sosial. Surat tertanggal 25 Agustus 2019 itu ditandatangani oleh si perekam video dan saksi, yakni Perangkat Desa Ketunggeng dan Kepala Desa Sedan.

Surat permohonan maaf dari si perekam video yang beredar di media sosial.

KESIMPULAN

Berdasarkan sumber yang ada, pernyataan akun Facebook Bospedia.com bahwa seorang anak di Kecamatan Dukun, Magelang, mengalami gangguan saraf karena kecanduan game adalah keliru.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id