Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Said Aqil Siradj Mengimbau Umat Islam Agar Tidak Mengganggu Politik China Karena China Juga NU?

Jumat, 2 Agustus 2019 09:10 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Said Aqil Siradj Mengimbau Umat Islam Agar Tidak Mengganggu Politik China Karena China Juga NU?

Situs jarilangit.com mengunggah sebuah artikel berisi pernyataan Ketua Umum PB NU, Said Aqil Siradj tentang situasi politik China, Selasa, 23 Juli 2019. Dalam artikel itu Said Aqil Siradj disebut mengimbau umat Islam agar tidak mengganggu politik China karena China juga NU.

Tangkapan layar situs jarilangit.

Sejak diunggah, artikel tersebut telah mendapat 14 komentar dan dibagikan ke jejaring sosial Facebook sebanyak 40.700 kali.

 

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan penelusuran Tempo.co, artikel yang diunggah situs jarilangit.com merupakan copy paste tanpa menyebutkan sumbernya. Artikel itu bersumber dari laman detik.com, Senin 6 Juli 2019, dengan judul: Ketum PBNU Imbau Umat Islam Tidak Ganggu Politik China.

Pernyataan Aqil tersebut disampaikan setelah pertemuannya dengan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Xie Feng, di Kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (6/7/2015).

Pernyataan Aqil bahwa China juga NU hanyalah kelakar pada penghujung pernyataannya. Kelakar itu disambut tawa termasuk Xie Feng.

Berikut petikan artikelnya:

Ketum PBNU Imbau Umat Islam Tidak Ganggu Politik China.

Jakarta - Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menyambut pemberian santunan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng bagi 500 anak yatim piatu dan santri NU. Dalam kesempatan ini, Said mengimbau kepada Umat Islam di Tiongkok. Said berharap agar Umat Islam di RRT bisa menjaga kondusifitas dengan tak mengusik ranah politik pemerintahan RRT. Ini agar mereka bisa hidup dengan tetap damai. "Saya berharap kepada umat Islam RRT, beribadahlah dengan tenang jangan masuk wilayah politik. Cukup diberi kebebasan beribadah dengan baik, jangan ngutik-utik politik di RRC," imbau Said di Kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (6/7/2015). Said menyatakan dirinya telah mengunjungi Tiongkok pada kesempatan yang lampau. Dia melihat kehidupan Muslim di Negeri Tirai Bambu itu berlangsung cukup damai. "Di Beijing, orang-orang melaksanakan ibadah dengan tenang di enam masjid. Di Guangzhou, mengunjungi peninggalan Saad bin Abi Waqqas. Suasananya tenang, banyak yang jualan sate, orang Islam semua," tutur Said. Soal pesan Said kepada Muslim di Tiongkok, Xie menyatakan akan menyampaikannya ke masyarakat Muslim Tiongkok. Terlepas dari itu, kehidupan Muslim di Tiongkok berlangsung baik.  Tiongkok mempunya penganut Islam lebih dari 20 juta. Pemerintahnya menghargai dan melindungi kebebasan beragama. Tiongkok juga ingin bersahabat dengan Indonesia. Xie menyebut Laksamana Cheng Ho sebagai tokoh Muslim Tiongkok yang pernah berlayar ke Indonesia.  Said mengakui, memang hubungan Muslim Tiongkok dengan Nusantara sudah terjalin sejak dahulu kala. Perkawinan campuran juga sudah terjadi sejak era penyebaran Islam di Jawa zaman Wali Songo. "Makam Sunan Gunung Jati juga diziarahi orang Tionghoa. Jadi budaya kita sama lah, ziarah kubur. Cina juga NU," kelakar Said disambut tawa Xie.

Situs jarilangit.com tidak memuat pedoman pemberitaan media siber sebagaimana peraturan yang telah ditetapkan Dewan Pers bersama komunitas pers Indonesia.

jarilangit.com juga tidak mencantumkan alamat kantor maupun struktur redaksi sebagaimana amanah Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers. Pada kolom “tentang kami” hanya tercantum nama-nama kontributor.  

Dengan menggunakan tool who.is, dapat diketahui bahwa domain ini terdaftar pada 22 Januri 2019 atas nama Domain Admin dengan alamat di Yogyakarta.  

 

KESIMPULAN

Berdasarkan sumber yang ada, pernyataan ini menggunakan fakta dan data yang benar, namun cara penyampaian atau kesimpulannya keliru serta mengarahkan ke tafsir yang salah.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id