Sebagian Benar, Klaim Rambut Jagung Digunakan sebagai Obat Batu Ginjal
Sabtu, 21 Desember 2024 09:45 WIB
Sebuah video tentang air rebusan rambut jagung yang bisa digunakan untuk memecahkan batu ginjal diunggah akun media sosial Instagram ini [arsip]. Rambut jagung diklaim memiliki kandungan senyawa antioksidan seperti tanin, allantoin, saponin dan fitosterol. Rambut jagung mengandung senyawa bersifat antilithiatic. Senyawa ini dapat mencegah terbentuknya batu ginjal yang menjadi salah satu penyebab infeksi saluran kemih (ISK).
Caranya, ambil rambut jagung, cuci bersih dan rebus. Kalau sudah berubah warna, hangatkan.Kalau sudah hangat boleh ditambahkan sedikit madu dan dikonsumsi.
Pengunggah menulis bahwa mulai sekarang kalau merebus jagung, kulitnya jangan dibuang. Kita di Indonesia baru tahu ternyata di Cina dan Amerika ini sudah jadi obat tradisional tersohor. Rebusan rambut jagung digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk masalah prostat, malaria, infeksi saluran kemih (ISK), hingga penyakit jantung.
Benarkah rambut jagung digunakan sebagai obat di Cina dan Amerika?
PEMERIKSAAN FAKTA
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, meski rambut jagung telah lama digunakan sebagai obat tradisional di beberapa negara dan kaya akan manfaat, namun penelitian yang ada saat ini masih terbatas. Studi yang ada mengenai manfaatnya untuk mengobati batu ginjal masih dilakukan pada hewan. Jika seseorang mengalami reaksi alergi terhadap jagung atau produk jagung, maka harus menghindari rambut jagung.
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim-klaim di atas dengan mewawancarai staf pengajar Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Mas Rizky Anggun Adipurna Syamsunarno dan memeriksa studi terkait rambut jagung.
Menurut Rizky, sejarah penggunaan rambut jagung (Zea mays L.) pertama kali dicatat pada kitab kuno a Southern Yunnan Materia Medica pada tahun 1476. Kajian literatur oleh tim peneliti dari China yang dipublikasikan pada tahun 2024 menunjukkan bahwa rambut jagung (Corn silk) memiliki kandungan zat aktif flavonoid, polifenol, asam fenolik, asam lemak dan terpenoid, yang memiliki khasiat farmakologis seperti menurunkan kadar trigliserida darah, menurunkan tekanan darah, mengendalikan dan kadar gula darah.
“Efek anti-inflamasi dan anti oksidannya dapat juga menurunkan risiko terbentuknya batu ginjal,” kata Mas Rizky kepada Tempo, Jumat, 20 Desember 2024.
Studi lain, lanjut dia, menunjukkan kombinasi teh rambut jagung dan terapi obat hipertensi dapat membantu menurunkan dan menstabilkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Meskipun rambut jagung telah digunakan lama sebagai obat tradisional, riset terkait khasiat rambut jagung sebagai pengobatan batu ginjal (antiurolitiasis) saat ini masih tersedia untuk hewan. Studi oleh Hussein S. Gumaih dkk (2023) berjudul “Antiurolithiasis activities of Zea mays extract and its mechanism as antiurolithiasis remedy” yang dilakukan pada 24 tikus.
Hasilnya, rambut jagung bekerja sebagai obat antiurolitiasis dengan meningkatkan pH urin, diuresis, dan vims nefroprotektifnya. Peneliti merekomendasikan penggunaan rambut jagung sebagai pengobatan antiurolitiasis tetapi dalam bentuk farmasinya.
Penelitian lainnya oleh Dighe Pooja, dkk. (2024) berjudul “Phytochemical study and Pharmacological effect of corn silk and sour orange on ethylene glycol induced Urolithiasis in rats”, juga dilakukan pada tikus dengan menguji rambut jagung dan jeruk asam. Hasilnya, ekstrak fraksi rambut jagung dan jeruk asam menunjukkan aktivitas antiurolitiasis yang signifikan. Peneliti merekomendasikan rambut jagung dan jeruk asam telah menunjukkan khasiat dan keamanan yang sangat baik, sehingga aman untuk digunakan pada manusia.
Studi terkait obat malaria menggunakan rambut jagung diuji pada tikus pada 2019, sebagaimana riset oleh Jude E. Okokon dkk.
Artikel "What Is Corn Silk, and Does It Have Benefits?" yang ditulis dan ditinjau oleh pakar kesehatan di Healthline (2024) menjelaskan, sebagai obat herbal, rambut jagung telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan penduduk asli Amerika digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk masalah prostat, malaria, infeksi saluran kemih (ISK), dan penyakit jantung.
Meskipun rambut jagung secara rutin digunakan dalam pengobatan herbal, menurut artikel tersebut, penelitian tentangnya terbatas dan masih dilakukan pada hewan. Manfaat rambut jagung untuk anti-radang misalnya, pernah diteliti pada hewan gerbil di Mongolia pada 2022 dan tikus pada 2024. Termasuk studi khasiat rambut jagung untuk menurunkan gula darah dan tekanan, dilakukan pada tikus.
Hasil penelitian tersebut tidak dapat langsung diterapkan pada manusia. Uji klinis pada manusia diperlukan untuk memverifikasi hasil dan sifat anti-inflamasi dari rambut jagung. Meskipun sangat sedikit efek samping yang dilaporkan, rambut jagung mungkin tidak aman bagi semua orang.
Jika seseorang mengalami reaksi alergi terhadap jagung atau produk jagung, maka harus menghindari rambut jagung. Selain itu, rambut jagung tidak dianjurkan jika seseorang mengonsumsi salah satu obat diuretik, tekanan darah obat diabetes, obat anti-inflamasi, seperti steroid dan pengencer darah.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa rambut jagung digunakan sebagai obat batu ginjal pada manusia sebagian benar.
Rambut jagung telah lama digunakan sebagai obat tradisional di beberapa negara seperti Cina dan Amerika. Rambut jagung kaya akan manfaat, namun penelitian yang ada saat ini masih terbatas. Studi yang ada mengenai manfaatnya untuk mengobati batu ginjal masih dilakukan pada hewan. Jika seseorang mengalami reaksi alergi terhadap jagung atau produk jagung, maka harus menghindari rambut jagung.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Cek Fakta Tempo telah hadir selama lima tahun membantu publik menghadirkan informasi yang sesuai fakta, serta melawan misinformasi dan disinformasi. Kami membutuhkan masukan Anda agar cek fakta Tempo terus relevan menjawab kebutuhan pembaca serta menghadapi tantangan disinformasi yang semakin kompleks. Semoga Anda bisa meluangkan waktu selama 5 menit untuk mengisi survei pada tautan ini.
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]