Keliru: Warga Papua Bakar Eskavator di Area Pertambangan Nikel Raja Ampat

Rabu, 11 Juni 2025 18:18 WIB

Keliru: Warga Papua Bakar Eskavator di Area Pertambangan Nikel Raja Ampat

SEJUMLAH akun di media sosial mengunggah konten video berisi gambar eskavator yang terbakar di area pertambangan. Narasi dalam video itu menyebutkan bahwa peristiwa pembakaran terjadi di lokasi pertambangan nikel di Kabupaten Raja Ampat. Konten itu beredar di tengah sorotan publik mengenai aktivitas pertambangan nikel di lima pulau kecil di Raja Ampat.

Akun di TikTok pada 9 Juni 2025, mengklaim video tersebut dibakar oleh warga Papua di Kabupaten Raja Ampat yang marah karena aktivitas pertambangan nikel di wilayahnya. Sementara di X [arsip] mengunggah dua foto eskavator terbakar pada 8 Juni 2025. Pemilik akun mengklaim bahwa lokasi kejadian berada di Raja Ampat, Papua Barat. 

Benarkah warga Papua membakar eskavator di area pertambangan nikel di Raja Ampat?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi video dengan Google Lens, serta membandingkannya dengan pemberitaan kredibel menggunakan mesin pencarian milik Google dan YouTube. Faktanya, eskavator yang terbakar tersebut tidak terjadi di wilayah Raja Ampat, Papua Barat, tetapi di Zaragoza, Antioquia, Colombia.

Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo menemukan foto serupa pernah diunggah sejumlah akun Facebook milik media asing, misalnya Lanoticia.com, situs lokal berbahasa Spanyol di Carolina Utara, pada bulan 26 Mei 2025. Situs media lokal di Kolombia, NP Noticias Online, juga mengunggah foto yang identik pada 25 Mei 2025.  

Dalam versi video, rekaman peristiwa tersebut pernah dipublikasikan di Región Al Día, grup komunitas Facebook Tlilapan, Meksiko, pada 25 Mei 2025.

Eskavator-eskavator itu sengaja dibakar dan diledakkan oleh aparat keamanan Kolombia dalam operasi penertiban terhadap penambangan ilegal di daerah pedesaan Zaragoza, Antioquia. Stasiun televisi H13N dan Teleantioquia memberitakan operasi tersebut.

Situs resmi polisi Kolombia Policia.gov.co melansir bahwa operasi pertambangan tersebut bagian dari Operasi Achilles. Kepolisian Nasional melibatkan Angkatan Udara Kolombia yang berfokus untuk mencegah meluasnya eksploitasi mineral ilegal di Kotamadya Zaragoza.   

Operasi tersebut juga bertujuan untuk menghambat terjadinya degradasi lingkungan, utamanya di sepanjang aliran sungai La Clarita yang tercemar merkuri dan bahan kimia lainnya. Anak sungai Cauca ini dinyatakan sebagai subjek hak asasi manusia pada tahun 2019 dan perlindungannya kini menjadi prioritas nasional.

Kapolda Papua Barat Daya Brigjen Pol Gatot Haribowo juga telah membantah peristiwa dalam video itu terjadi di area pertambangan nikel di Raja Ampat. “Berita tersebut tidak benar. Masyarakat diharapkan tidak termakan oleh informasi yang tidak benar,” kata Brigjen Gatot seperti dikutip dari situs Seputarpapua.com, 8 Juni 2025.

Penolakan Tambang Nikel di Raja Ampat

Meski konten pembakaran eskavator itu tidak terjadi di Raja Ampat, protes masyarakat adat dan komunitas lokal dalam Aliansi Jaga Alam Raja Ampat terhadap pertambangan nikel, benar terjadi. 

Dikutip dari Kompas TV, Saat kunjungan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Papua Barat Daya 7 Juni 2025, warga setempat menggelar aksi protes di  Bandara Deo, Sorong. Dalam aksi tersebut, para aktivis membentangkan spanduk #SaveRajaAmpat di pintu kedatangan bandara.

Aksi berikutnya, terjadi pada 10 Juni 2025. Metro TV menayangkan ratusan orang menggeruduk kantor Gubernur Papua Barat Daya menuntut izin pertambangan nikel di Raja Ampat dicabut.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia kemudian mengumumkan, mencabut izin pertambangan nikel di Raja Empat. Empat perusahaan yang izinnya dicabut adalah PT Kawei Sejahtera Mining (Pulau Kawe), PT Anugerah Surya Pratama (Pulau Manuran), PT Mulia Raymond Perkasa (Pulau Manyaifun dan Batang Pele), serta PT Nurham (Pulau Waigeo). Sedangkan kontrak karya PT GAG tidak dicabut karena dianggap jauh dari kawasan Geopark. Kendati tidak dicabut, Bahlil mengatakan pemerintah tetap mengawasi operasi PT GAG secara ketat.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim eskavator terbakar di lokasi pertambangan Raja Ampat adalah klaim keliru.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]