Keliru: Virus COVID-19 Dapat Dibunuh dengan Berkumur Air Asin
Jumat, 13 Juni 2025 19:36 WIB

SEBUAH pesan memuat klaim bahwa berkumur dengan air asin dapat membunuh virus COVID-19. Pesan teks dalam aksara Mandarin dan Indonesia itu, beredar di WhatsApp di tengah melonjaknya kasus COVID-19 di beberapa negara seperti Singapura dan Thailand.
Dalam pesan berantai tersebut, mencuplik bahwa tips itu berasal dari seorang dokter di Tiongkok. Cina dianggap dapat menurunkan lonjakan kasus COVID-19 setelah warganya berkumur air garam tiga kali sehari, disambung minum air hangat selama 5 menit.
Tempo mendapat permintaan pembaca untuk memeriksa benarkah virus COVID-19 dapat dibunuh dengan berkumur air asin?
PEMERIKSAAN FAKTA
Tempo memverifikasi klaim tersebut dengan bantuan mesin penelusuran Google dan wawancara ahli. Hasilnya, narasi yang disebarkan itu tidak berdasarkan fakta dan bukti ilmiah.
Narasi serupa pernah beredar pada Mei 2020, saat epidemi COVID-19 berlangsung. Saat itu, sejumlah pakar kesehatan membantah bahwa air garam dapat membunuh COVID-19. Artikel Tempo yang memverifikasi klaim tersebut dapat diakses di tautan ini.
Epidemiolog dan analis COVID-19, dr. Dicky Budiman MSc. PH mengatakan air garam hanya bisa membantu meringankan gejala radang tenggorokan, tidak dapat membunuh virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
“Virus ini tidak bisa dihilangkan hanya dengan air garam dan air hangat, karena dia masuk ke dalam tubuh dan bereplikasi di dalam sel-sel saluran pernapasan termasuk hidung, tenggorokan dan paru-paru. Tidak ada studi ilmiah yang membuktikan dengan berkumur air garam bisa membunuh virus corona,” kata Dicky kepada Tempo, Kamis, 12 Juni 2025.
Pernyataan lain bahwa virus hanya hidup di tenggorokan selama empat hari sebelum masuk ke paru-paru, kata Dicky juga tidak benar. SARS-CoV-2 tidak hanya tinggal di tenggorokan, dia dapat menginfeksi sel-sel di seluruh saluran nafas atas dan bawah secara simultan. Durasi inkubasi atau masa dari paparan sampai muncul gejala itu bervariasi, antara 2 sampai 14 hari.
Menurut Dicky, metode pencegahan yang terbukti efektif adalah dengan melakukan vaksinasi COVID-19 lengkap beserta vaksin booster. Selain itu, untuk mencegah terinfeksi virus tersebut dengan menggunakan masker di tempat berisiko tinggi, cuci tangan secara teratur, menjaga jaraknya, dan ventilasi ruangan yang baik. “Jika terinfeksi, dapat melakukan isolasi mandiri bisa membantu menghambat penyebaran virus COVID-19.
Pesan berantai yang menyebut air garam dan air hangat dapat membunuh COVID-19 merupakan klaim berbahaya. Terutama, orang-orang yang memiliki gejala serius, kelompok lansia, atau yang memiliki penyekit lain (komorbid), dapat mengabaikan pengobatan yang disarankan oleh para pakar kesehatan.
Johns Hopkins Medicine juga menolak anggapan bahwa berkumur dengan air garam membantu melindungi terhadap virus corona (di sini).
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim virus COVID-19 dapat dibunuh dengan berkumur air asin adalah keliru.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]