Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah WNI di Malaysia Menolak Kedatangan Presiden Jokowi?

Senin, 8 Juli 2019 16:41 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah WNI di Malaysia Menolak Kedatangan Presiden Jokowi?

Beredar di media sosial, video dengan narasi Presiden Jokowi ditolak rakyatnya sendiri di negeri jiran Malaysia. Video tersebut diunggah akun Syamsul Bachri di jejaring sosial Facebook, Jumat, 5 Juli 2019.

“Hoax kata ebong... M E M A L U K A N . . . ! ! ! diTolak Rakyatnya sendiri diNegeri Jiran...” tulis Syamsul Bachri.

Akun Facebook Syamsul Bachri mengunggah video lama dan memberikan narasi seakan-akan peristiwa ini terjadi baru-baru ini.

Sejak diunggah akun Syamsul Bachri, video berdurasi 56 detik itu telah mendapat 898 komentar dan dibagikan 7.715 akun lainnya.

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan penelusuran Tempo.co, video yang dibagikan akun Syamsul Bachri bersumber dari Instagram yang dipublikasikan akun tengokmuslim pada 15 April 2019. Berikut adalah tangkapan layar unggahan tersebut.

Video yang sama diunggah di Instagram oleh akun tengokmuslim pada 16 April 2019.

Tidak ada penjelasan detil pada video yang diunggah akun tengokmuslim tersebut, kecuali pada bagian judul: Demo Kedubes RI di Malaysia, Massa Berteriak Jokowi Curang, Prabowo Presiden.

Tempo.co menemukan dua video serupa yang diunggah akun Junaidi Baliem melalui jejaring sosial Facebook, 14 April 2019. Video pertama berdurasi 2 menit 17 detik. Video tersebut diberi narasi: Situasi terkini di KBRI Malaysia. Pencoblosan di Malaysia.

Video berikutnya berdurasi 8 menit 54 detik. Video tersebut merupakan video siaran langsung. Akun Junaidi Baliem menambahkan keterangan pada video itu: “Sampai detik ini 14.50 suasana didepan KBRI Malaysia msh ramai.”

Video tersebut memperlihatkan antrian WNI di Malaysia saat hendak menyalurkan hak suaranya untuk Pilpres 2019 di Kantor KBRI. Sejumlah WNI tampak bernyanyi dan mengacungkan jari sebagai simbol dukungan pada pasangan Prabowo-Sandi. Mereka juga terus meneriakkan nama Prabowo.

Menurut laporan Detik.com, dari pantauan di KBRI Kuala Lumpur, Minggu, 14 April 2019, WNI yang berada di Malaysia berbondong-bondong menuju KBRI yang berada di Jalan Tun Razak tersebut. Pencoblosan berlangsung dari pukul 08.00 hingga 18.00 waktu setempat.

Terlihat para pemilik hak pilih itu berada di bagian luar KBRI lantaran akses masuk yang terbatas. Mereka menunggu giliran untuk menggunakan hak pilihnya.

Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur tampak sibuk mengatur jalannya pencoblosan. Pada Sabtu, 13 April 2019, Ketua PPLN Kuala Lumpur Agung Cahya Sumirat mengatakan beberapa logistik belum tiba untuk pencoblosan di tanggal 14 April. Agung menyampaikan PPLN Kuala Lumpur mempersiapkan 255 TPS yang tersebar di 89 lokasi. Lokasi utama berada di kantor KBRI, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, dan Wisma Duta.

"Ada 255 TPS. Yang 25 di KBRI, 23 ada di SIKL, dan yang 5 di Wisma Duta, kemudian yang 2 di Chow Kit, yang selebihnya ada di berbagai tempat di luar Kuala Lumpur, di Selangor dan tempat sekitarnya," kata Agung, kemarin.

 

KESIMPULAN

Video yang dibagikan akun Syamsul Bachri bukanlah aksi unjuk rasa WNI di Malaysia menolak kedatangan Presiden Jokowi. Video tersebut merupakan suasana saat hari pemungutan suara Pilpres 2019 di Kantor KBRI Malaysia, 14 April 2019. Berdasarkan semua bukti yang ada, pernyataan akun Syamsul Bachri tidak akurat.

 

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cekfakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id