Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video Berisi Klaim Israel Menyerahkan Jenazah Pejuang Palestina

Senin, 7 Oktober 2024 15:00 WIB

Keliru, Video Berisi Klaim Israel Menyerahkan Jenazah Pejuang Palestina

Sebuah video [arsip] berdurasi 1 menit 21 detik beredar di WhatsApp dengan klaim bahwa Israel menyerahkan mayat seorang syahid Palestina kepada rakyat Palestina untuk dikebumikan.

Video tersebut menggambarkan ratusan orang sedang mengusung jenazah untuk dimakamkan. Iring-iringan itu disertai musik dan lantunan doa-doa. Namun kemudian sebuah ledakan terjadi di tengah-tengah kerumunan pengantar jenazah.

Benarkah klaim tersebut? Berikut pemeriksaan faktanya.

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi video tersebut dengan menelusuri sumber asli dan membandingkannya dengan sumber terbuka. Hasilnya, video tersebut bukan video jenazah syahid Palestina yang diserahkan oleh Israel ke Palestina. 

Berdasarkan penelusuran Tempo, video tersebut identik dengan unggahan YouTube Syrian Documents pada 5 Agustus 2012. Syrian Documents menuliskan, ledakan bom terjadi saat pemakaman Abed Al-Hadi Al-Halabi di daerah Zamalka pada 30 Juli  2012.

Dilansir Syrian Network For Human Rights, pada 30 Juli 2012, warga Zamalka berkonvoi untuk memakamkan Abed Al-Hadi Al-Halabi. Prosesi pemakaman dimulai dari rumah Abdul Hadi Al Halabi dan menuju Masjid Al Kabeer. Di tengah perjalanan, sekitar pukul 18.00 waktu setempat, terjadi ledakan bom mobil yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka.

Abed Al-Hadi Al-Halabi dan beberapa orang lainnya meninggal dalam penyerbuan yang dilakukan pasukan keamanan Syria di Zamalka pada pada 30 Juni 2012 sekitar pukul 11:00 pagi hari. Wilayah Zamalka terletak di pinggiran Ghouta Timur, Suriah, salah satu wilayah yang terkena dampak perang saudara.

Dilansir New York Times, saat terjadi ledakan, seorang videografer merekam prosesi pemakaman Abdul Hadi al-Halabi yang terbunuh sehari sebelumnya. Namun penyebab ledakan masih belum jelas. Zaid Benjamin, seorang jurnalis dari Radio Sawa, mengatakan bahwa tiga orang aktivis di kota itu mengatakan kepadanya bahwa itu adalah bom mobil. 

Namun, Shakeeb al-Jabri, seorang aktivis Suriah yang tinggal di Beirut, mengatakan dua aktivis yang tinggal di Zamalka mengatakan kepadanya bahwa bom tersebut adalah serangan udara.

Tempo tidak bisa melakukan verifikasi lokasi secara tepat karena sampai saat ini layanan peta digital tidak bisa mengakses wilayah Suriah. Perkiraan sementara, lokasi ledakan terjadi di sekitar masjid Al Kabeer menuju tempat pemakaman.

Dalam laporan Human Rights Watch, dalam periode 2011-2012 terjadi krisis politik yang berujung pada perang saudara di Suriah. Bermula pada Maret 2011, demonstrasi gerakan pro demokrasi menuntut Presiden Bashar al-Assad turun dari jabatannya terjadi di sejumlah kota besar. Mereka menuntut, pemerintahan otoriter yang dipimpin Assad, telah berkuasa sejak 1971 untuk mundur. 

Pemerintah Suriah menggunakan  polisi, militer, dan pasukan paramiliter secara ekstensif  menekan demonstrasi. Seiring krisis tersebut di beberapa wilayah terbentuk milisi oposisi yang melakukan perlawanan bersenjata pada pemerintah. Krisis tersebut  meluas menjadi perang saudara hingga saat ini.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video dengan narasi “Israel menyerahkan mayat seorang syahid Palestina kepada rakyat Palestina untuk dikebumikan” adalah keliru.

Video tersebut merupakan prosesi pemakaman prosesi pemakaman Abdul Hadi al-Halabi di Zamalka, Syria pada 1 Agustus 2012. Saat prosesi ini berlangsung sebuah bom meledak dan mengakibatkan banyak korban meninggal dan luka-luka. Konteks peristiwa ini adalah krisis politik yang berujung perang saudara di Syria pada tahun 2011 hingga saat ini.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]