Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Klaim Paus Fransiskus Datang ke Indonesia untuk Meminta Gereja Katolik Memberkati Pasangan Sesama Jenis

Jumat, 6 September 2024 21:55 WIB

Keliru,  Klaim Paus Fransiskus Datang ke Indonesia untuk Meminta Gereja Katolik Memberkati Pasangan Sesama Jenis

Sebuah hasil tangkapan layar berita di Sindonews dengan judul “Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Berkati Pasangan Sesama Jenis Walau Pernikahan Tak Diakui” diunggah akun Thread [arsip] ini pada 5 September 2024.

Unggahan tersebut disertai narasi: Jadi ini maksud tujuannya datang ke Indonesia??? Apakabar kaum Mayo di negara tersabar ini menghadapi permintaan kaum Mino yang kesannya kok makin kurang asem ya.

Hingga artikel ini ditulis, konten tersebut sudah disukai 553 dan dibagikan 190 kali. Benarkah berita Paus Fransiskus datang ke Indonesia menyarankan gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis walau pernikahannya tak diakui? 

PEMERIKSAAN KLAIM

Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa tangkapan berita yang diunggah tersebut bukan pemberitaan saat Puas Fransiskus ke Indonesia. Tangkapan berita tersebut dipublikasikan oleh Sindonews pada pada 7 Oktober 2023. 

Dalam artikel tersebut, judul aslinya adalah "Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Bisa Berkati Pasangan Sesama Jenis". Judul tersebut ditambahkan pada konten di Threads menjadi: Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Berkati Pasangan Sesama Jenis Walau Pernikahan Tak Diakui.

Dalam artikel aslinya, Paus menjelaskan, “Kita tidak bisa menjadi hakim yang hanya mengingkari, menolak dan mengecualikan,” ujarnya. Namun, dia menambahkan bahwa Gereja masih menganggap hubungan sesama jenis “secara objektif berdosa” dan tidak akan mengakui pernikahan sesama jenis.

Foto yang digunakan pada konten Threads, pernah dipublikasikan milik Reuters pada 12 April 2020. Dalam artikel berjudul “Be messengers of life in a time of death,' pope says on Easter eve” tersebut, Paus Fransiskus mendesak masyarakat untuk "tidak menyerah pada rasa takut" dan fokus pada "pesan harapan". Ia memimpin Misa malam Paskah di Basilika Santo Petrus yang kosong pada hari Sabtu di tengah pandemi virus corona dan menyerukan diakhirinya perang.

Foto serupa pernah pula digunakan sejumlah media online seperti Liputan6.com dan Merdeka.com.

Sedangkan kedatangan Paus ke Indonesia, seperti yang diberitakan Tempo, bahwa untuk kunjungan apostoliknya pada Rabu-Jumat, 3-6 September 2024. Pimpinan Gereja Katolik Dunia itu melakukan rangkaian perjalanan kerasulannya ke Asia dan Pasifik.

Selain Indonesia, Paus Fransiskus juga akan berkunjung ke Papua Nugini pada 6-9 September 2024, dilanjutkan dengan Timor Leste pada 9-11 September, dan Singapura pada 11-13 September mendatang.

Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci (Vatikan), Michael Trias Kuncahyono, menyatakan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bertujuan untuk menghargai kebebasan beragama, terutama bagi umat Katolik.

Dubes yang sering disapa Trias itu menambahkan bahwa tujuan lain dari kunjungan Paus Fransiskus adalah untuk mengingatkan bahwa semua orang, meskipun berbeda, tetaplah saudara. Mantan wartawan itu juga menekankan bahwa kunjungan Paus Fransiskus bukan hanya ditujukan untuk umat Katolik, tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia.

KESIMPULAN

Hasil verifikasi Tempo tentang klaim Paus Fransiskus ke Indonesia untuk minta gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis adalah keliru

Faktanya tangkapan layar berita tersebut merupakan hasil suntingan, karena berbeda dengan artikel asli di Sindonews yang tayang pada Oktober 2023 lalu, sebelum Paus Fransiskus datang ke Indonesia.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id