Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video Berisi Klaim Demonstrasi di Jakarta Lengserkan Jokowi yang Tidak Diliput Media

Rabu, 24 Juli 2024 19:47 WIB

Keliru, Video Berisi Klaim Demonstrasi di Jakarta Lengserkan Jokowi yang Tidak Diliput Media

Sebuah akun X membagikan video dengan klaim bahwa itu adalah demo besar di Jakarta untuk melengserkan Jokowi. Video itu menunjukkan orang-orang berlari dan menerobos penjagaan ketat aparat keamanan di bawah flyover. Video yang sama juga disebarkan ke channel YouTube.

Pengunggah konten memberikan keterangan narasi berikut ini: Demo yang meluluhlantakkan Jakarta lengserkan Jokowi. Kenapa seluruh media nasional dibungkam. Bila rakyat dikhianati maka hukum rakyat yang akan berjalan. Tumbangkan Jokowi.

Sejak dibagikan pada 23 Juli 2024, video pendek ini sudah mendapat 343 komentar, seribuan retweet, disukai 2 ribuan pengguna X, disimpan 45 kali dan 60,9 ribuan kali ditayangkan. Namun, benarkah demo besar turunkan Jokowi?

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, video yang diunggah di media sosial X dan YouTube tersebut bukan demonstrasi di Jakarta untuk melengserkan Jokowi, melainkan demonstrasi mahasiswa di kawasan Shahbag, Dhaka, Bangladesh.

Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar menggunakan InVID We Verify - Keyframe, lalu menelusurinya dengan Google Lens dan Yandex. Verifikasi gambar juga dilakukan, termasuk lokasi dan nama jalan.

Gambar dan peristiwanya telah diterbitkan di media elektronik, termasuk di New York Time berjudul "Tens of Thousands of Students Protest Job Quotas in Bangladesh’s Streets", yang tayang 11 Juli 2024. Kemudian di situs resmi Al Jazeera berjudul "Who are the protesters demanding an end to job quotas in Bangladesh?" yang dipublikasikan 18 Juli 2024.

Puluhan ribu massa saat akan menerobos barikade Polisi di kawasan Shahbag Square, Dhaka, Bangladesh pada 11 Juli 2024 (Monirul Alam/EPA-EFE)

Kawasan Shahbag Squere, Dkaha, Bangladesh pada Oktober 2024.

Dalam berita itu dijelaskan, puluhan ribu mahasiswa menuntut agar kuota untuk pekerjaan pegawai negeri dihapuskan dan pekerjaan-pekerjaan itu diberikan kepada kandidat berdasarkan prestasi. Aksi tersebut telah dilakukan selama tiga pekan atau sejak 1 Juli 2024 di seluruh negeri, termasuk di kawasan Shahbag, Dhaka, Bangladesh.

Mahasiswa di hampir semua perguruan tinggi besar turut ambil bagian, menuntut sistem berbasis prestasi untuk pekerjaan pegawai negeri sipil yang bergaji tinggi dan sangat diminati. "Ini adalah situasi hidup atau mati bagi kami. Kuota adalah sistem yang diskriminatif. Sistem ini harus direformasi,” kata koordinator protes Nahidul Islam kepada AFP, selama pawai di Universitas Dhaka.

Para kritikus mengatakan sistem ini menguntungkan anak-anak kelompok pro-pemerintah, yang mendukung Perdana Menteri Sheikh Hasina. Ayahnya, Sheikh Mujibur Rahman, adalah pemimpin pendiri Bangladesh.

Hasina (76), memenangkan pemilihan umum keempat berturut-turut pada bulan Januari, dalam pemungutan suara tanpa partai oposisi sejati, dengan boikot yang meluas dan tindakan keras besar-besaran terhadap lawan-lawan politiknya.

Para kritikus menuduh pengadilan Bangladesh hanya menyetujui keputusan yang dibuat oleh pemerintahnya. Sistem ini awalnya dihapuskan setelah berminggu-minggu protes mahasiswa pada tahun 2018. Namun pada bulan Juni, Pengadilan Tinggi Dhaka membatalkannya, dengan mengatakan pembatalan tersebut tidak sah.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim demonstrasi di Jakarta lengserkan Jokowi adalah keliru.

Demonstrasi itu bukan tentang lengserkan Jokowi yang diklaim di Jakarta, melainkan di Dhaka, Bangladesh. Saat puluhan ribu mahasiswa berunjuk rasa menuntut agar kuota untuk pekerjaan pegawai negeri dihapuskan dan pekerjaan-pekerjaan itu diberikan kepada kandidat berdasarkan prestasi.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id