Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belum Ada Bukti, Biji Pepaya Sembuhkan Asam Lambung, Diabetes, Asam Urat, Wasir, dan Infeksi Saluran Pencernaan

Rabu, 12 Juni 2024 18:02 WIB

Belum Ada Bukti, Biji Pepaya Sembuhkan Asam Lambung, Diabetes, Asam Urat, Wasir, dan Infeksi Saluran Pencernaan

Sebuah video beredar di Facebook [arsip] yang berisi narasi bahwa biji pepaya bisa digunakan untuk menyembuhkan sakit asam lambung dan maag, diabetes, asam urat, wasir atau ambeien, serta infeksi usus dan lambung.

Video itu memperlihatkan teks yang menjelaskan manfaat biji pepaya dan cara mengolahnya agar bisa digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Dikatakan cara mengolahnya dijemur terlebih dahulu sampai kering, kemudian ditumbuk sampai halus seperti bubuk kopi, seduh satu sendok bubuk tersebut dalam satu gelas air, untuk diminum sehari dua kali.

Berikut bunyi narasi selengkapnya:

Ternyata biji buah pepaya ampuh menyembuhkan sakit asam lambung & maag, kadar gula diabetes tinggi, kadar asam urat tinggi, wasir/ambeien, infeksi luka usus/lambung.

Simak cara mengolahnya: Jemur biji pepaya sampai kering, tumbuk halus sampai jadi bubuk, ambil satu sendok, aduk dengan air panas satu gelas, minum dua kali sehari.

Namun, benarkah biji pepaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit sebagaimana disebutkan dalam video tersebut?

PEMERIKSAAN FAKTA

Peneliti bioteknologi di Poznan University of Medical Science, Polandia, Anastasia Hermosaningtyas, mengatakan manfaat penyembuhan biji pepaya terhadap beberapa penyakit tersebut pada manusia belum terbuktikan secara ilmiah.

Sejauh ini, beberapa penelitian berhasil membuktikan manfaat penyembuhan biji pepaya untuk beberapa penyakit secara in vitro (sel) dan in vivo (pada hewan model). Namun, penerapannya pada manusia belum teruji. Berikut keterangannya:

1. Asam Lambung dan Maag

Anastasia menjelaskan studi mengenai ekstrak biji pepaya dapat mengurangi sekresi pepsin dan asam lambung serta meningkatkan pH lambung. Hal itu menunjukkan adanya kandungan efek anti-ulserogenik, yaitu dapat mengobati asam lambung dan maag.

Salah satu penelitiannya dilakukan Okewumi dan Oyeyemi (2015) yang menemukan bahwa ekstrak biji pepaya dapat mengurangi volume dan keasaman jus lambung pada tikus secara signifikan, tergantung pada dosisnya.

“Efek ini mirip dengan efek yang ditemukan pada tikus yang diobati dengan obat simetidin. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak biji pepaya mungkin memiliki efek pelindung terhadap kerusakan lambung yang disebabkan oleh etanol pada tikus jantan,” kata Anastasia melalui surel, Selasa, 11 Juni 2024.

Dia juga mengatakan hal itu menunjukkan ekstrak biji pepaya berpotensi menjadi obat alternatif untuk masalah lambung pada manusia. Hal ini mungkin disebabkan oleh kemampuannya untuk meningkatkan aktivitas enzim antioksidan, namun diperlukan penelitian lebih lanjut.

2. Diabetes

Anastasia menjelaskan bahwa tim peneliti dari Universitas Negeri Malang (UM) juga mengungkap bahwa bubuk biji pepaya yang disebut sebagai “kopi biji pepaya” memiliki sifat anti-diabetes.

"Kopi biji pepaya” adalah bubuk yang dibuat dari biji pepaya yang telah dibersihkan, dikeringkan, dan digiling halus. Diketahui 1.42 gram "kopi biji pepaya” memiliki efek yang sama dengan 120 mg obat diabetes Orlistat, dalam menghambat enzim lipase pancreas.

Penelitian lain oleh Adeneye dan Olagunju (2009), dengan sampel tikus Winstar (putih), juga menunjukkan hasil serupa. Tikus tersebut diberi makanan bercampur bubuk pepaya selama 30 hari dengan dosis 100, 200, dan 400 mg/kg pakan/hari.

Hasilnya, pada dosis terendah (100 mg/kg pakan/hari), kadar gula darah, trigliserida serum, dan kolesterol total menurun secara signifikan. Selain itu, indeks aterogenik dan arteri koroner juga menurun secara drastis.

“Studi biokimia menunjukkan bahwa bubuk biji pepaya mengandung berbagai senyawa seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, antrakuinon, dan antosianosida. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bubuk biji pepaya memiliki potensi sebagai agen hipoglikemik (penurun gula darah), hipolipidemik (penurun lemak darah), dan kardioprotektif (pelindung jantung),” kata Anastasia lagi.

3. Asam Urat

Sementara studi yang dilakukan oleh Hussein et al. (2014) menunjukkan bahwa ekstrak daun dan biji pepaya memiliki kemampuan menghambat enzim xanthine oxidase (katalisator asam urat).

Lebih lanjut, ekstrak daun pepaya menunjukkan potensi sebagai anti asam urat yang lebih baik dibandingkan ekstrak biji pepaya, dalam penilaian menggunakan mekanisme penghambatan enzim xanthine oxidase.

“Menariknya, efektivitas ekstrak daun pepaya hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan obat sintetik (komersil) allopurinol. Ini menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya memiliki efektivitas yang cukup tinggi dalam menghambat enzim xanthine oxidase,” kata Anastasia.

4. Wasir atau Ambeien

Dia juga mengatakan tidak ditemukan literatur atau studi yang menguji secara saintifik efektifitas ekstrak biji pepaya untuk mengobati wasir atau ambeien. Namun, praktik ini dilakukan secara tradisional di India.

5. Infeksi Usus dan Lambung

Dilansir website Klinik Cleveland asal Amerika Serikat, terdapat sejumlah penelitian yang dilakukan di Afrika, yang menunjukkan biji pepaya mampu melawan parasit usus. Pertama penelitian pada 60 anak yang memiliki masalah parasit usus di Nigeria pada tahun 2007.

Anak-anak itu mendapatkan perawatan menggunakan biji pepaya. Laporan penelitian yang dilakukan John A.O. Okeniyi dan tim, yang diterbitkan Journal of Medicine Food, menyatakan tinja dari 71 persen anak-anak tersebut pada akhirnya bersih dari parasit usus.

Penelitian lainnya yang dipimpin Adegbola Adesogan pada tahun 2014, menyatakan perawatan menggunakan biji pepaya juga mampu mengusir parasit dari tubuh kambing. Namun metode dalam penelitian itu belum dianjurkan dipraktikkan sendiri untuk pengobatan pada manusia.

Di sisi lain, penelitian di Kenya tahun 2018 yang melibatkan 326 anak juga menghasilkan kesimpulan yang signifikan, sebagaimana diberitakan Health.com. Mereka mengkonsumsi tepung jagung yang difortifikasi dengan bubuk biji pepaya.

Tinja dari 63,9 persen anak-anak tersebut pada akhirnya bersih dari parasit usus. Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa biji pepaya secara positif mengurangi satu jenis parasit usus pada anak-anak.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan biji pepaya bisa digunakan untuk menyembuhkan sakit asam lambung dan maag, diabetes, asam urat, dan wasir pada manusia, merupakan klaim yang belum ada bukti.

Sementara manfaatnya untuk membasmi parasit usus telah dibuktikan dalam penelitian pada ratusan anak-anak di Nigeria dan Kenya.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id