Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video yang Diklaim Memperlihatkan Pembantaian Orang-orang dalam Lubang oleh Militer Israel

Kamis, 16 November 2023 22:05 WIB

Keliru, Video yang Diklaim Memperlihatkan Pembantaian Orang-orang dalam Lubang oleh Militer Israel

Sebuah video beredar di WhatsApp yang diklaim militer Israel yang sedang membantai musuhnya. Video itu memperlihatkan sejumlah pria digelandang secara bergantian dengan mata tertutup dan tangan terikat.

Dia kemudian didorong ke sebuah lubang, yang berisi ban dan tubuh pria-pria lain yang bergelimpangan. Setelah jatuh ke lubang, pria tersebut ditembak.

Benarkah video itu memperlihatkan militer Israel yang sedang membunuh musuhnya?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi unggahan itu dengan mencocokkan gambar menggunakan layanan reverse image search dari Google dan Yandex. Ditemukan sejumlah berita yang menerangkan kejadian dalam video tersebut.

Video yang beredar memperlihatkan sejumlah pria digelandang, didorong ke dalam lubang dan ditembak. Video serupa pernah dipublikasikan oleh kanal YouTube The Guardian pada 27 April 2022.

Media asal Inggris itu menyatakan video terebut tentang pembunuhan yang dilakukan rezim Assad di wilayah Tadamon, Suriah, pada April 2013. The Guardian menyebut tindakan itu sebagai kejahatan perang dengan 41 korban jiwa.

Sementara media asal Jerman, DW mengatakan bahwa investigasi atas video itu dilakukan oleh sejarawan U?ur Üngör, dari NIOD Institute for War, Holocaust and Genocide Studies, di Kota Amsterdam, Belanda.

Dia menginvestigasi kebenaran atas video itu selama bertahun-tahun bersama seorang sosiolog. Laporan yang dihasilkannya berjudul ‘Pembantaian Tadamon’ yang sebagian penonton kemudian menyatakan beberapa korban adalah kerabat mereka.

Selain di Indonesia, konten berisi klaim keliru itu juga pernah menyebar di India seperti yang telah diverifikasi oleh India Today. Cek Fakta AFP juga pernah mempublikasikan hasil verifikasi yang menyebut bahwa video itu adalah eksekusi terhadap para kontraktor bangunan di Turki karena mengabaikan pedoman pembangunan.

Dampak Genosida Israel ke Jalur Gaza

Dikutip dari Badan PBB untuk Koordinasi Misi Kemanusian (OCHA), lebih dari 1,5 juta orang di Gaza diperkirakan menjadi pengungsi internal, termasuk sekitar 813.000 pengungsi yang tinggal di setidaknya 154 tempat penampungan Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA). Tempat penampungan Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) menampung lebih banyak orang daripada kapasitas yang seharusnya. 

Pada tanggal 15 November, pasukan Israel, termasuk tank-tank, memasuki kompleks rumah sakit Shifa di kota Gaza dan dilaporkan menguasai beberapa bagian, menggeledah dan menginterogasi orang-orang. Karena terganggunya komunikasi di daerah tersebut, dampak dari operasi militer tersebut masih belum jelas.

Dari 24 rumah sakit dengan kapasitas rawat inap di bagian utara, hanya satu rumah sakit, Al Ahli di kota Gaza, yang masih beroperasi dan menerima pasien. Delapan belas rumah sakit telah ditutup dan dievakuasi sejak dimulainya serangan, termasuk tiga rumah sakit yakni An Nasr, Ar Rantisi dan Al Quds selama tiga hari terakhir.

KESIMPULAN

Berdasarkan verifikasi Tempo, narasi yang menyatakan video yang beredar memperlihatkan militer Israel yang sedang membantai musuhnya, adalah keliru.

Video itu merupakan peristiwa pembantaian yang dilakukan rezim Assad di Suriah.

Serangan militer Israel terhadap pemukiman dan fasilitas umum di Palestina telah menimbulkan korban jiwa lebih dari 11 ribu orang di Gaza. Namun, video yang beredar bukanlah kejadian di Gaza, melainkan di Suriah pada April 2013.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id