Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video yang Diklaim Pimpinan Walt Disney Jelaskan Strategi Kampanye Pro-LGBTQ

Selasa, 14 November 2023 09:53 WIB

Keliru, Video yang Diklaim Pimpinan Walt Disney Jelaskan Strategi Kampanye Pro-LGBTQ

Sebuah video beredar di Facebook [arsip] yang diklaim bahwa pimpinan Divisi Hiburan Walt Disney, Alan Bergman, sedang menjelaskan strategi kampanye pro-LGBTQ (lesbian, gay, bisexual, transgender, queer).

Konten itu memuat tuduhan bahwa Walt Dinesy saat menambahkan karakter dengan latar belakang LGBTQ ke dalam film dan membuka klinik pediatri atau pelayanan kesehatan anak khusus untuk transgender.

Benarkah pria tersebut pimpinan Walt Disney yang menjelaskan strategi kampanye pro-LGBTQ?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan layanan reverse image search, dari mesin pencari Google dan Yandex. Ditemukan bukti-bukti yang menyatakan bahwa pria bertopi dan berbaju hitam dalam video yang beredar itu bukan Alan Bergman.

Pria bertopi hitam dalam video tersebut bukanlah Alan Bergman, melainkan Mark Dice, seorang YouTuber dan komedian konservatif yang kerap melontarkan tuduhan mengenai agenda tersembunyi di balik industri perfilman. Video aslinya pernah dimuat di saluran YouTube KOCT, kepanjangan dari The Voice of North Country.

Mark Dice hadir dalam acara pertemuan resmi Kota Oceanside, negara bagian California, Amerika Serikat pada 21 Juni 2023. Pertemuan rutin itu digelar agar Dewan Kota Oceanside mendengar suara masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, Mark memerankan pertunjukan satire sebagai Alan Bergman untuk menyindir Walt Disney.

Pembaca bisa membandingkan dengan wajah asli Alan Bergman yang Tempo ambil di Getty Image saat ia menghadiri sebuah acara di California, November 2023.

Konten serupa pernah beredar di Amerika Serikat dan telah diverifikasi oleh sejumlah organisasi pemeriksa fakta independen antara lain Politifact.com, USAtoday.com, dan Snopes.com

Politifact.com mengatakan Mark Dice sering memerankan sebagai orang lain untuk melontarkan sindiran. Pengikutnya banyak yang menganggap perilakunya sebagai lelucon. Namun, banyak juga yang menyebarkan videonya di internet dengan menambahkan klaim keliru.

Nilai-nilai yang diusung Walt Disney

Keberpihakan Walt Disney dalam kontroversi isu LGBTQ bisa dilihat di salah satu keterangan yang mereka publikasikan di situs resmi. Chief Executive Officer (CEO) Walt Disney Bob Chapek mereka menyatakan dukungan pada komunitas LGBTQ negara bagian Florida, Amerika Serikat.

Pernyataan itu menanggapi peraturan baru pemerintah Florida yang melarang edukasi orientasi seksual dan identitas gender oleh guru di sekolah. Undang-undang bernama ‘Hak Orang Tua dalam Pendidikan’ yang disahkan Februari 2022 itu menuai dukungan dan penolakan di masyarakat.

Bob Chapek menyatakan peraturan tersebut sebagai bentuk tantangan dalam pemenuhan hak asasi manusia (HAM). Pihaknya pun menyetop donasi politik sebagai bentuk protes terhadap peraturan diskriminatif tersebut.

The Guardian memberitakan sikap Walt Disney itu membuat Pemerintah Florida mencabut hak konsesi kawasan khusus yang sejak 1967 dikelola secara otonom oleh Disney World. Padahal kawasan itu berkontribusi besar pada pariwisata Florida dan mempekerjakan 75 ribu tenaga lokal.

Walt Disney yang dulu dikenal sebagai perusahaan produksi film yang mengangkat nilai-nilai tradisional, beberapa tahun terakhir telah mengubahnya dengan lebih banyak mempromosikan nilai-nilai inklusi dan keberagaman.  

Menghormati Hak LGBTQIA+

Perbedaan pada seseorang meliputi orientasi seksual, jenis kelamin, identitas gender, ekspresi gender, kebangsaan, ras/etnisitas, agama, bahasa dan status lain, harus dihormati oleh manusia lainnya sebagai bagian dari hak asasi manusia.

Pasal 19 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia telah melindungi hak setiap orang untuk mengekspresikan diri secara bebas.

Amnesty International Indonesia mencatat di banyak tempat, orang LGBT menjadi sasaran pelanggaran HAM karena mereka berbeda dan dianggap tidak sesuai dengan norma gender yang ditetapkan secara budaya. Akibatnya, mereka berisiko tinggi mengalami kekerasan, pelecehan, diskriminasi dan eksploitasi.

Sejarah dan hak-hak LGBT bisa dibaca lengkap di situs Amnesty International Indonesia berikut: https://www.amnesty.id/serba-serbi-hak-lgbtqia/ 

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim yang mengatakan pria dalam video yang beredar di Facebook adalah Pimpinan Divisi Entertainment Walt Disney, Alan Bergman, menjelaskan strategi kampanye pro-LGBTQ, adalah keliru.

Pria itu sesungguhnya adalah Youtuber dan komedian konservatif yang mengaku sebagai Alan Bergman untuk menyampaikan pesan satir dan sindiran atas keberpihakan Walt Disney terhadap komunitas LGBTQ.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id