Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video Berisi Klaim Anak Keturunan PKI Siap Hancurkan Islam

Selasa, 10 Oktober 2023 17:57 WIB

Keliru, Video Berisi Klaim Anak Keturunan PKI Siap Hancurkan Islam

Sebuah akun Facebook membagikan video berjudul “Waspada untuk menghadapi gerakan gerakan keturunan pki yang ingin menghancurkan Islam”. Kemudian di dalam video terlihat seorang pria bercerita tentang Partai Komunis Indonesia (PKI), dan mengklaim bahwa yang berdiskusi dengan Presiden RI, Joko Widodo adalah putra DN Aidit.

Berikut narasi lengkapnya:

Saudaraku tahukah saudara siapa yang berhadapan dengan Presiden kita, dia adalah putra daripada DN Aidit, pentolan PKI. Apa yang dibicarakan, mari kita simak. Bagaimana Indonesia ketika putra daripada DN Aidit ini sudah mengadu langsung kepada Presiden. Apa yang akan terjadi. Waspadalah, waspadalah, waspadalah.

Sejak diunggah pada Selasa, 3 Oktober 2023 video itu sudah disukai 19 ribuan pengguna Facebook, 22 komentar dan 1 juta kali tayang. Namun, benarkah anak keturunan PKI bersiap menghancurkan Islam?

PEMERIKSAAN FAKTA

Verifikasi Tempo menunjukkan, bahwa potongan video yang menampilkan Benny Rhamdani bersama Presiden RI, Joko Widodo tidak ada hubungannya dengan narasi anak keturunan PKI bersiap menghancurkan Islam.

Saat itu, Benny menyampaikan sejumlah persoalan kepada Jokowi, mulai dari masalah penyebaran kebencian, adu domba, fitnah hingga penegakan hukum di sela acara relawan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Selasa, 26 November 2022. Tidak hanya itu, Benny juga bukan anak DN Aidit, seperti yang diklaim narator video berdurasi 1 menit 57 detik tersebut.

Memverifikasi kebenaran klaim itu, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video itu menjadi gambar, dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex.

Menurut penelusuran Tempo, pria yang berdiskusi dengan Joko Widodo dalam video itu adalah Benny Rhamdani, Ketua Barikade 98, salah satu organisasi relawan Jokowi. Potongan video ini sebelumnya viral karena ucapan Benny yang minta ‘izin tempur’ kepada Jokowi, dan dipublikasikan di kanal YouTube Viva.co.id.

Berikut narasi lengkap ucapan Benny:

Pak kita ini pemenang Pilpres pak. Kita ini besar, tapi serangan lawan ini masih terus. Sarannya adalah amplifikasi program-program dan keberhasilan bapak melalui kemenkes. Kedua, kita gemes pak ingin melawan mereka, kalau mau tempur lapangan kita lebih banyak. Nah kalau bapak nggak mengizinkan kita tempur di lapangan melawan mereka maka penegakan hukum yang harus dicontohkan oleh bapak.

Misalnya setiap mereka yang mencemarkan nama baik, menyerang pemerintah, adu domba, hasut, penyebaran kebencian, semua bisa dijerat dengan hukum. Nah penegakan hukum ini yang harus dilakukan, diperkuat lagi. Karena ketika tidak, kami kehilangan kesabaran, ya udah kita yang melawan mereka di lapangan misalnya.

Setelah viral, Benny memberikan penjelasan soal ucapannya yang diberitakan di media mainstream, termasuk CNN Indonesia berjudul “Penjelasan Utuh Benny Rhamdani Soal Minta Izin Tempur ke Jokowi”. Berita itu diterbitkan Selasa, 29 November 2022. Diskusi Benny dan Jokowi terjadi di sela acara relawan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Sabtu, 26 November 2022.

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) itu mengatakan banyak masyarakat marah atas sikap suatu kelompok yang menyerang pemerintah dengan fitnah hingga penghinaan terhadap simbol negara.

Hal itu disampaikan Benny untuk menjelaskan alasannya meminta izin bertempur ke Joko Widodo untuk melawan para pihak yang dianggapnya lawan Jokowi. Pernyataan Benny itu viral dalam potongan video yang beredar di medial sosial dan menyulut kontroversi.

Akan tetapi, percakapan Benny dan Jokowi sama sekali tidak ada kaitannya dengan keterangan yang dituliskan pengunggah konten, yaitu Waspada untuk menghadapi gerakan gerakan keturunan pki yang ingin menghancurkan Islam. Konteks pembicaraan Benny kepada Jokowi berbeda, yakni hanya tentang kondisi kebangsaan, termasuk masalah penyebaran kebencian, adu domba, fitnah hingga penegakan hukum.

Selain itu, Benny juga bukan anak DN Aidit, pentolan PKI, seperti yang diklaim oleh narator video tersebut. Dikutip dari situs resmi BP2MI, Benny lahir di Bandung, 3 Maret 1968 dan pernah menjadi anggota DPD RI periode 2014-2019. Sementara Aidit, berdasarkan biografi yang dipaparkan di situs Tirto, Ahmad Aidit lahir di Tanjung Pandan, Belitung dan meninggal dunia di Boyolali, 22 November 1965.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim anak keturunan PKI bersiap menghancurkan Islam adalah keliru.

Potongan video yang menunjukkan Benny Rhamdani bersama Presiden RI, Joko Widodo, tidak ada hubungannya dengan narasi anak keturunan PKI bersiap menghancurkan Islam.

Saat itu, Benny menyampaikan sejumlah persoalan, termasuk penyebaran kebencian, adu domba, fitnah hingga penegakan hukum di sela acara relawan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Selasa, 26 November 2022. Tidak hanya itu, Benny juga bukan anak DN Aidit, seperti yang diklaim narator video berdurasi 1 menit 57 detik tersebut.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id