Menyesatkan, Video Berisi Klaim Polisi China yang Diselundupkan sebagai TKA di Indonesia

Jumat, 29 September 2023 18:12 WIB

Menyesatkan, Video Berisi Klaim Polisi China yang Diselundupkan sebagai TKA di Indonesia

Sebuah video beredar di Facebook [arsip] dengan klaim bahwa terdapat polisi China yang diselundupkan dan dipekerjakan sebagai Tenaga Kerja Asing (TKA). Narasi yang juga beredar di WhatsApp ini memperlihatkan seorang polisi mengenakan seragam anti huru hara sedang digelandang warga beramai-ramai.

Video itu disertai klaim bahwa polisi tersebut berasal dari Cina yang diselundupkan dan dipekerjakan sebagai personel Polri, saat Indonesia dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Namun, benarkah klaim yang mengatakan video itu memperlihatkan seorang polisi Cina yang dipekerjakan di Indonesia?

PEMERIKSAAN FAKTA

Setelah menyimak video hingga selesai, percakapan sejumlah orang dalam video itu tidak menyatakan bahwa pria tersebut berasal dari Cina. Seorang warga mengatakan bahwa pria yang digelandang adalah polisi, sementara beberapa perempuan berteriak agar jangan ada yang bertindak anarkis.

Salah satu pria dalam video tersebut mengenakan kaos hitam dengan tulisan “POHUWATO” di bagian punggung. Pohuwato merupakan nama sebuah kabupaten di Provinsi Gorontalo, Pulau Sulawesi.

Video itu sebenarnya tentang seorang polisi anti huru-hara yang dikeroyok massa demonstrasi di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, 21 September 2023. Ia kemudian diselamatkan sejumlah warga dari amukan massa.

Pada detik ke-8 video yang beredar memperlihatkan seorang polisi dengan perlengkapan anti huru hara digelandang warga menjauh dari kerumunan massa demonstrasi. Video itu sama dengan yang dipublikasikan saluran YouTube Tribunnews.

Di sana diterangkan bahwa polisi tersebut sesungguhnya bertugas meredam kericuhan dalam demonstrasi massa yang menuntut ganti rugi lahan dari perusahaan tambang di Kabupaten Pohuwato, 21 September 2023. Seorang polisi tersebut terpisah dari kelompoknya saat diserang massa, kemudian diselamatkan sejumlah warga.

Dilansir Tempo, insiden itu terjadi saat Forum Persatuan Ahli Waris Penambang Pohuwato berdemonstrasi menuntut ganti rugi lahan mereka atas penambangan Proyek Emas Pani (Pani Gold Project/PGP). Beberapa tuntutan lain juga disuarakan, termasuk kepada pemerintah.

Pertambangan PGP dioperasikan PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), yang merupakan anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). 

Demonstrasi awalnya berjalan kondusif, namun kemudian muncul kericuhan. Massa melemparkan batu dan kayu ke arah fasilitas PETS, lalu membakarnya. Mereka beralih ke Kantor Bupati Pohuwato dan membakar gedung tersebut, karena tidak ditemui sang bupati.

Penelusuran Tempo menetapkan bahwa video itu muncul pertama di media sosial dalam unggahan Instagram Kabar Negri, yakni di hari yang sama dengan terjadinya kericuhan di Kabupaten Pohuwato, 21 September 2023.

Video tersebut berdurasi lebih panjang dan memperlihatkan konteks kejadian tersebut. Mula-mula sekelompok polisi anti huru-hara diserang sejumlah massa. Kemudian polisi-polisi itu mundur namun tertinggal seorang.

Sebagian warga pun berusaha menyelamatkan satu orang polisi yang tertinggal itu. Video dikatakan terkait kericuhan di Gorontalo, dan tidak memperlihatkan adanya penangkapan polisi asal Cina.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim yang mengatakan video yang beredar menunjukan seorang polisi asal Cina yang dipekerjakan di Indonesia, saat Presiden Jokowi berkuasa adalah menyesatkan.

Video tersebut berkaitan dengan kericuhan demonstrasi di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, 21 September 2023. Kejadian dalam video tidak memiliki konteks berkaitan dengan tenaga kerja asing. Selain itu, kemunculan video itu bersamaan dengan terjadinya kericuhan di Pahuwato.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]