Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video Dokter Terawan Diserang karena Ungkap Rahasia Obat Hipertensi

Kamis, 21 September 2023 17:02 WIB

Keliru, Video Dokter Terawan Diserang karena Ungkap Rahasia Obat Hipertensi

Sebuah akun Facebook [arsip] membagikan video dengan klaim dokter Terawan Agus Putranto diserang dan diusir dari studio stasiun televisi karena membongkar rahasia obat hipertensi. Video tersebut berisi perkelahian dan penyerangan terhadap seseorangyang diklaim sebagai dokter Terawan Agus Putranto.

Dalam video tersebut terdapat keterangan: Skandal di Studio! Dr Terawan Agus Putranto membeberkan rahasia cara menghilangkan hipertensi secara permanen. Setelah itu, dia diserang dan dibawa pergi dari studio.

Konten itu juga mencatut logo Kompas.com, yang diklaim sebagai media yang memberitakan peristiwa tersebut.

Sejak diunggah pada Senin, 14 Agustus 2023, video berdurasi 9 detik itu 279 pengguna Facebook, 118 komentar dan sudah diputar sebanyak 456 ribu kali. Namun, benarkah Dokter Terawan Agus Putranto diserang di studio televisi karena ungkap rahasia obat hipertensi?

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil verifikasi Tempo menunjukkan pria yang diserang dalam video tersebut bukan Terawan Agus Putranto. Faktanya, video tersebut adalah pertikaian antara anggota parlemen dari Partai AK yang berkuasa di Turki dengan anggota partai oposisi pro-Kurdi selama pembahasan mengenai penghapusan imunitas anggota parlemen.

Tempo juga tidak menemukan Kompas.com memberitakan tentang dokter Terawan diserang di stasiun televisi, seperti yang diklaim pengunggah konten.

Memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video itu menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan sejumlah tools seperti Google Reverse Image dan Yandex.

Gambar 

Video dan berita tersebut telah beredar di media-media elektronik tujuh tahun lalu, termasuk di CNN Indonesia, yang diterbitkan pada Selasa, 3 Mei 2016 dengan judul "Bahas Perubahan Konstitusi, Anggota Dewan Turki Baku Hantam". Di situs itu dijelaskan pada cuplikan video terlihat anggota dewan dari partai pemerintah, AKP, dan partai pro-Kurdi, HDP, berjibaku di ruang parlemen yang sempit setelah sebelumnya terlibat cekcok mulut.

Ketua faksi HDP, Idris Baluken, terluka dan tulang bahunya bergeser akibat perkelahian tersebut. Beberapa anggota dewan terlihat melompat dari atas meja untuk melayangkan pukulan ke arah kerumunan. Sementara yang lainnya tertangkap kamera melancarkan tendangan. Dari belakang anggota dewan yang lain berusaha menenangkan situasi.

Botol air dan benda lainnya terlihat beterbangan dalam perkelahian terparah di parlemen Turki tersebut, menyiratkan ketegangan politik yang terjadi di negara itu.

Peristiwa ini terjadi di tengah pembahasan rencana penghapusan imunitas anggota parlemen. Usulan ini disampaikan menyusul upaya pemerintah Recep Tayyip Erdogan menyeret beberapa anggota dewan ke pengadilan karena dianggap mendukung kelompok separatis pro-Kurdi di tenggara Turki.

Juru bicara pemerintah, Numan Kurtulmus, mengatakan mereka tidak akan mundur dari rencana tersebut. "Apapun yang terjadi, tuntutan mencabut imunitas tetap akan diajukan ke parlemen," kata dia.

KESIMPULAN 

Berdasarkan verifikasi Tempo, video berisi klaim dokter Terawan diserang di stasiun televisi karena ungkap rahasia pengobatan hipertensi adalah keliru.

Video itu bukan dokter Terawan Agus Putranto diserang di studio televisi karena membeberkan rahasia cara menghilangkan hipertensi. Tetapi, tentang pertikaian antara anggota parlemen dari Partai AK yang berkuasa di Turki dengan anggota partai oposisi pro-Kurdi selama pembahasan mengenai penghapusan imunitas politisi.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id