Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Prabowo akan izinkan 26 juta TKA Cina ke Indonesia jika menang Pilpres?

Rabu, 17 April 2019 19:57 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Prabowo akan izinkan 26 juta TKA Cina ke Indonesia jika menang Pilpres?

Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua dalam Pemilihan Presiden 2019.  Para pendukung pasangan ini kerap mengkritik tentang masuknya tenaga kerja asing (TKA) dari Cina ke Indonesia.

Namun akun @EfendiPutra18 malah men-twit bahwa Prabowo-Sandi bakal menempatkan TKA Tiongkok 10 persen dari 264 juta penduduk Indonesia, yaitu 26,4 juta.  Dia membuat kutipan yang disebutnya sebagai ucapan Prabowo Subianto.  “Kita memandang Republik Rakyat Tiongkok sangat penting, jadi kita harus pelihara hubungan baik dan saling membantu.”

Twit yang kabarkan Prabowo-Sandi akan izinkan 26 juta TKA Cina ke Indonesia jika menang Pilpres 2019.

Klarifikasi:

Dari pemberitaan di media massa, ada pernyataan dari Rizal Ramli usai debat Pilpres kelima 2019 di Hotel Sultan, Jakarta pada 13 April 2019.  Saat itu Rizal mendampingi Prabowo Subianto.

Rizal mengkritik kebijakan ekonomi Jokowi-Jusuf Kalla yang terlalu baik terhadap Cina. “Ini akan kami evaluasi, kita perlu sahabat dari mana-mana, termasuk Eropa, Jepang, Korea,” katanya.

Rizal Ramli menilai TKA dari Cina yang datang ke Indonesia semakin menyebar. Namun dia enggan menjelaskan secara detail jumlah TKA Cina yang bekerja di Indonesia.  

“Kalau berkuasa, Pak Prabowo akan negosiasi sehingga maksimum tenaga kerja Cina 10 persen,”  ujarnya seperti dikutip Tempo.co.

Akun @EfendiPutra18 mencomot pernyataan Rizal Ramli dan menyimpulkan persentase 10 persen ke dalam jumlah penduduk Indonesia 264 juta.  Padahal Rizal Ramli tidak menyebutkan pembanding itu terhadap populasi penduduk. Begitu juga dengan jumlah pekerja asing atau dari angkatan kerja.

Kesimpulan:

Berdasarkan sumber yang ada, pernyataan itu menggunakan fakta dan data yang benar, namun cara penyampaian atau kesimpulannya keliru serta mengarahkan ke tafsir yang salah.

Sumber:

https://bisnis.tempo.co/read/1195595/rizal-ramli-nilai-jokowi-terlalu-baik-pada-cina

https://pemilu.antaranews.com/berita/829555/bpn-prabowo-akan-nego-presiden-china-terkait-tka-maksimal-10-persen

UWD