Keliru, Pentagon Salurkan Dana Untuk Anthony Fauci agar Ciptakan Virus Covid-19
Kamis, 25 Mei 2023 09:43 WIB
Sebuah akun di Instagram mengunggah gambar yang diberi keterangan bahwa Pentagon menyalurkan dana besar kepada Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Anthony Fauci dan National Institutes of Health (NIH) untuk membuat virus baru yang dimodifikasi di laboratorium.
Unggahan ini juga menyertakan keterangan bahwa sejak awal tahun 2000, Anthony Fauci diajak bergabung dalam Global Vaccine Alliance (GAVI) yang dibentuk Bill Gates untuk merencanakan kejahatan internasional melalui vaksinasi.
Benarkah Anthony Fauci menciptakan virus Covid-19? Berikut pemeriksaan faktanya.
PEMERIKSAAN FAKTA
Tempo melakukan verifikasi terhadap klaim tersebut dengan menggunakan Fake News Debunker by InVid, Google Search, jurnal ilmiah, dan pemberitaan media-media kredibel.
Klaim: Pentagon menyalurkan dana ke Anthony Faucy untuk membuat virus Covid-19
Fakta: Pada penelitian yang dilakukan Fan Wu, Su Zhao, dkk, disebutkan bahwa wabah penyakit pernapasan parah terjadi di Wuhan, Cina pada tanggal 12 Desember 2019.
Berdasarkan Investigasi epidemiologi, wabah tersebut dikaitkan dengan pasar makanan laut di Wuhan. Seorang pasien tunggal, seorang pekerja di pasar, dirawat di Rumah Sakit Pusat Wuhan pada 26 Desember 2019, menunjukkan gejala seperti demam, pusing, dan batuk. Lebih dari 1.975 kasus dilaporkan sejak pasien pertama dirawat di rumah sakit.
Dalam jurnal berjudul “A pneumonia outbreak associated with a new coronavirus of probable bat origin” para peneliti menemukan dan mengkarakterisasi virus corona baru bernama 2019-nCoV, yang menyebabkan epidemi sindrom pernafasan akut pada manusia di Wuhan, Cina. Ditemukan juga bahwa, 2019-nCoV memiliki kesamaan yang tinggi dengan SARS-CoV dan coronavirus kelelawar, termasuk dalam spesies SARSr-CoV, dan menggunakan reseptor entri sel (ACE2) yang sama dengan SARS-CoV.
Dilansir National Library of Medicine, dalam jurnal berjudul “The proximal origin of SARS-CoV-2” disebutkan bahwa SARS-CoV-2 merupakan coronavirus ketujuh yang menginfeksi manusia, seperti halnya SARS-CoV, MERS-CoV, dan SARS-CoV-2 menyebabkan penyakit parah. Berdasarkan analisis genomik komparatif, SARS-CoV-2 bukanlah konstruksi laboratorium atau sengaja dimanipulasi.
Tuduhan terhadap Dr. Anthony Fauci pertama kali diungkapkan oleh Steve Hilton, pembawa acara Fox News "The Next Revolution” pada tanggal 27 Januari 2021. Dilansir Scripps Research, tuduhan ini dibantah Kristian Andersen, PhD, profesor imunologi dan mikrobiologi Scripps Research .
“Dengan membandingkan data sekuens genom yang tersedia untuk jenis virus corona yang diketahui, kami dapat dengan tegas menentukan bahwa SARS-CoV-2 berasal dari proses alami,” kata Andersen.
Klaim: Anthony Fauci bergabung dalam Global vaccine alliance (GAVI) untuk merencanakan kejahatan internasional melalui vaksinasi
Fakta: Dilansir dari laman Badan Kesehatan Dunia (WHO), The Vaccine Alliance (GAVI) didirikan sebagai kemitraan kesehatan global pada tahun 2000 dengan tujuan menciptakan akses yang setara ke vaksin untuk anak-anak yang tinggal di negara-negara termiskin di dunia.
Secara khusus, GAVI bertujuan mempercepat akses ke vaksin, memperkuat sistem kesehatan dan imunisasi negara, dan memperkenalkan teknologi imunisasi baru yang inovatif. Sejak dimulainya organisasi tersebut, GAVI kemudian mendukung imunisasi tambahan 326 juta anak dan mencegah potensi 5,5 juta kematian.
Bill and Melinda Gates Foundation sejak tahun 1999 menjadi salah satu mitra pendiri. Gates Foundation menjanjikan dana sebesar 750 juta dolar Amerika Serikat untuk pengembangan vaksin dan pembentukan pasar vaksin.
Berdasarkan penelusuran Tempo di laman Gavi, tidak terdapat nama Dr Anthony Fauci sebagai board.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tim Cek Fakta Tempo, unggahan dengan judul “Pentagon Menyalurkan Dana Untuk Anthony Fauci untuk Menciptakan Virus Penyebab Covid-19” adalah keliru.
Berdasarkan berbagai penelitian pada data sekuens genom yang tersedia untuk jenis virus corona disimpulkan SARS-CoV-2 berasal dari proses alami, bukan hasil rekayasa laboratorium.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]