Keliru, Pakar Universitas Indonesia dan Universitas Brawijaya Nyatakan Nanas 10.000 Kali Lebih Kuat dari Kemoterapi
Rabu, 17 Mei 2023 20:32 WIB
Sebuah pesan beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp yang mengklaim pakar Universitas Indonesia dan Universitas Brawijaya menyatakan nanas 10.000 kali lebih kuat daripada kemoterapi dalam mengobati kanker. Dengan metode tertentu, narasi pesan tersebut mengklaim nanas juga bisa membunuh kanker, kuman, dan racun.
Seorang ahli bedah dari Fakultas Kesehatan Universitas Brawijaya (FKUB/Unibraw), Malang, bernama dr. Soelihanto, mengatakan bagian tengah nanas yang dinamakan bromolin bisa mengobati kanker usus. Pesan itu juga menyertakan nama Dr. dr. Rahyussalim SpOT yang dilabeli sebagai akademisi Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI), Jakarta. Menurutnya, nanas panas atau air rendaman nanas panas dapat mengobati kanker serta membunuh kuman dan racun.
Orang lain yang diklaim bernama Profesor Khairul Huseinn dari Rumah Sakit Umum Angkatan Darat Jakarta, mendukung klaim-klaim itu dan menyatakan apabila pesan tersebut semakin disebarkan, maka bisa menyelamatkan nyawa manusia.
Klaim yang sama sudah muncul setidaknya sejak tahun 2018, di situs web ini, ini, ini, dan ini. Namun, benarkah klaim-klaim itu?
PEMERIKSAAN FAKTA
Tempo mengkonfirmasi klaim-klaim tersebut kepada bagian Humas Universitas Indonesia dan Universitas Brawijaya. Kedua kampus menyatakan tidak memiliki akademisi yang namanya disebutkan dalam pesan yang beredar tersebut.
Klaim 1: Dr. dr. Rahyussalim SpOT dari FKUI menyatakan air rendaman nanas panas bisa mengobati kanker, serta sakit karena virus dan keracunan.
Fakta 1: Kepala Biro Humas UI Amelita Lusia menyatakan klaim itu hoaks. Universitas Indonesia telah mengeluarkan pernyataan resmi yang telah dipublikasikan melalui situs web mereka. “(Klaim) itu sudah lama dan hoaks,” kata Amelita Lusia, melalui pesan pada Selasa, 9 Mei 2023.
Klaim 2: Ahli bedah Unibraw dr. Soelihanto menyatakan bagian tengah nanas yang disebut brimolin memiliki manfaat 10.000 kali lebih kuat dari kemoterapi dalam mengobati kanker.
Fakta 2: Humas Unibraw mengatakan tidak memiliki ahli bedah yang bernama dr. Soelihanto di kampus mereka maupun di RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang.
Ketua Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan FKUB, dr. Holipah Ph.D, juga menyatakan bahwa tidak ada nama dr. Soelihanto dalam daftar staf Departemen Bedah FKUB maupun di RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA).
“Berdasarkan penelusuran kami, dr. Soelihanto bukan merupakan staf kami dan dapat kami pastikan yang bersangkutan tidak terdaftar sebagai sivitas akademika FKUB dan sivitas hospitalia RSUD Dr. Saiful Anwar,” kata Holipah dalam press release yang diterima Tempo, Kamis, 11 Mei 2023.
Terkait manfaat nanas, Holipah menjelaskan buah dengan nama latin Ananas Comosus L. itu memiliki sejumlah kandungan, salah satunya bromelain. Efek bromelain pada penyakit kanker pun telah diketahui melalui penelitian.
Namun, dia mengimbau agar masyarakat yang ingin mengobati kanker harus berkonsultasi pada ahli di bidang yang sesuai, agar mendapatkan penanganan dan obat yang aman dikonsumsi. Selain itu masyarakat perlu mencari sumber terpercaya untuk mengakses tips-tips kesehatan.
Sementara terkait klaim air rendaman nanas panas yang bisa melenyapkan kuman, racun, dan kanker, belum didukung oleh penelitian yang spesifik membahas hal tersebut. “Sepanjang pengetahuan saya, belum ada penelitian yang spesifik menjelaskan terkait hal tersebut,” kata Holipah.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran Tempo, bisa disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan akademisi UB/Unibraw menyatakan nanas 10.000 kali lebih kuat dari kemoterapi dan air rendaman nanas panas bisa membersihkan kanker, kuman dan racun, adalah keliru.
Humas dari kedua kampus menyatakan klaim tersebut tidak benar. Selain itu, masyarakat diimbau mengandalkan keterangan dari dokter atau ahli di bidang yang sesuai untuk mengobati sakit kanker.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]