Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belum Ada Bukti, Klaim Laboratorium Amerika Serikat di Ukraina Terkait dengan Penyebaran HIV/AIDS

Minggu, 30 April 2023 13:39 WIB

Belum Ada Bukti, Klaim Laboratorium Amerika Serikat di Ukraina Terkait dengan Penyebaran HIV/AIDS

Sebuah laman di Facebook mengunggah video dengan klaim bahwa Rusia mengungkap bukti bio laboratorium HIV/AIDS milik Amerika Serikat berada di Ukraina. Video yang sama diunggah pula oleh akun YouTube ini.

Narator dalam video mengatakan, Kementerian Pertahanan Rusia memberikan bukti laboratorium yang didanai Amerika Serikat di Ukraina, berdasarkan materi dan dokumen yang ditemukan tentara Rusia melakukan penelitian HIV/AIDS terhadap personel militer Ukraina.

Narator dalam video juga mengatakan hanya tiga laboratorium di Ukraina yang memiliki tingkat keamanan untuk penelitian. Militer Rusia mempresentasikan bukti keterlibatan Pentagon untuk membiayai laboratorium yang melakukan serangan biologis di Lugas serta melakukan eksperimen tidak manusiawi.

Sejak diunggah, video ini telah disukai 719 kali, mendapatkan 50 komentar, dan ditonton 19 ribu pengguna Facebook. 

PEMERIKSAAN FAKTA

Klaim bahwa Amerika Serikat membiayai dan mengendalikan laboratorium di Ukraina sebagai senjata biologis, pernah beredar sejak Maret 2022. Artikel Cek Fakta Tempo saat itu menulis ada sejumlah laboratorium di Ukraina yang didukung oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, dan Organisasi Kesehatan Dunia. 

Tapi laboratorium ini bukan untuk senjata biologis, melainkan laboratorium yang bekerja untuk meneliti mikrooganisme penyebab penyakit (patogen), termasuk yang menyebabkan antraks, wabah, dan demam berdarah pada manusia. Mereka juga mempelajari virus yang menyerang burung dan babi.

Laboratorium tersebut tidak bekerja secara rahasia. Menurut laman Pemerintah Amerika Serikat, Kelompok Kerja Kemitraan Global, sebuah badan multilateral, mencantumkan lembaga dan lembaga domestik yang menjalankan laboratorium ini dalam laporan tahunannya. 

Amerika Serikat sendiri mendukung laboratorium di lebih dari 20 negara. Setidaknya selama dua tahun, Kedutaan Besar AS di Ukraina memiliki laman di situs webnya yang menjelaskan peran AS dalam fasilitas ini. Halaman itu tetap aktif, dan memiliki rincian tentang 13 fasilitas utama tempat penelitian berlangsung. Ada laboratorium lain yang lebih kecil yang hanya mengidentifikasi patogen.

Seperti semua negara kecuali beberapa negara, Ukraina telah menandatangani Konvensi Senjata Biologis tahun 1972, yang melarang pengembangan, produksi, dan kepemilikan senjata biologis.

Dikutip dari situs EUvsDisinfo, proyek untuk melawan misinformasi dan disinformasi dari Rusia yang menyebar di Uni Eropa, menjelaskan laboratorium di Ukraina itu bermula dari perjanjian kerja sama pada 2005 antara Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan Kementerian Kesehatan Ukraina. Tujuannya adalah untuk menangani patogen yang tersisa dari penelitian perang biologis di bawah rezim Soviet. 

Laboratorium-laboratorium tersebut dikelola oleh para peneliti Ukraina yang bekerja di bawah otoritas Ukraina, tetapi dengan dukungan Amerika Serikat. Bagaimanapun, laboratorium-laboratorium ini tidak bersifat rahasia, para peneliti mereka mempublikasikan secara teratur dan terbuka untuk komunitas ilmiah internasional dan operasi serta pendanaan mereka sesuai dengan hukum internasional. Tidak ada bukti bahwa laboratorium-laboratorium ini menggunakan eksperimen pada manusia.

Verifikasi Video

Video 1: Pada detik 0:29, fragmen video menampilkan seorang pria mengenakan seragam militer.

Berdasarkan penelusuran Tempo, orang dalam video tersebut adalah Igor Kirillov, Kepala Angkatan Pertahanan Radiasi, Kimia dan Biologi Angkatan Bersenjata Rusia.

Video tersebut identik dengan unggahan televisi Rusia 24 di platform Rutube pada tanggal 7 April 2022. Dilansir Rusia 24, Igor Kirillov dalam video ini mempresentasikan dokumen kegiatan militer-biologis Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya di wilayah Ukraina. 

Video 2: Pada menit ke-03:59, fragmen video menampilkan sejumlah orang berseragam militer yang sedang menggelar rapat daring.

Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen video tersebut identik dengan unggahan media Rusia Tvzvezda pada tanggal 4 Maret 2021. Dilansir Tv Zvezda, dalam video ini Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memimpin konferensi di Departemen Pertahanan Rusia. Sergei juga mengucapkan selamat Hari Perempuan Internasional, yang dirayakan pada 8 Maret.

Video 3: Pada menit ke-05:17, fragmen video menampilkan sekelompok dalam sebuah ruangan.

Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen gambar tersebut identik dengan berita yang ditayangkan media Rusia, Smotrim, tanggal 24 Februari 2022. 

Dilansir Smotrim, dalam rapat Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya mengatakan Rusia tidak bermaksud mengizinkan pembantaian berdarah baru di Donbass. Hal itu terjadi kerana Kyiv (Ukraina) tidak mendengar permintaan Rusia untuk meletakkan senjata, berhenti menembaki warga sipil dan  menyabotase perjanjian Minsk.

Dilansir Guardian, dalam rapat Dewan Keamanan PBB, terjadi perdebatan sengit antara duta besar Rusia dengan perwakilan Ukraina untuk PBB. Perwakilan Ukraina mengatakan kepada dewan keamanan bahwa presiden Rusia Vladimir Putin telah 'menyatakan perang terhadap Ukraina'.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tim Cek Fakta Tempo, video dengan narasi Rusia mengungkap bukti bio lab Amerika terkait HIV/AIDS di Ukraina adalah Belum Ada Bukti.

Berdasarkan analisis dokumen, Rusia menuduh AS dan Ukraina  mengadakan kegiatan militer-biologis wilayah Ukraina. Tuduhan ini dibawa Rusia dalam sidang Dewan Keamanan PBB, namun ditolak karena tidak ada bukti yang menyakinkan.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id