[Fakta atau Hoaks] Benarkah Panitia Pemungutan Suara Pilpres 2019 di Arab Saudi Berlaku Curang?
Selasa, 16 April 2019 12:31 WIB
Akun Berita Pilihan menyebarkan sebuah video suasana pemungutan suara pilpres 2019 di Jeddah, Arab Saudi, dengan narasi bahwa telah terjadi kecurangan karena petugas yang tidak netral. Sejak diunggah pada Jumat 12 April 2019, video ini telah ditonton 1.415 kali.
Akun Berita Pilihan menyebarkan sebuah video suasana pemungutan suara pilpres 2019 di Jeddah, Arab Saudi, dengan narasi bahwa telah terjadi kecurangan karena petugas yang tidak netral.
Akun Berita Pilihan menyebut adanya indikasi kecurangan petugas penyelenggara pemungutan suara di TPS Arab Saudi. Menurutnya petugas memberi kesempatan lebih mudah kepada pemilih capres tertentu daripada capres pesaingnya.
“Berbagai bentuk kecurangan tak pernah membuat peserta Pemilu beserta Timses, pendukung maupun para relawan. Bahkan petugas yang mestinya bersikap netral pun secara sistimatis ikut pula dalam pusaran ke curangan itu?” tulis akun Berita Pilihan.
PEMERIKSAAN FAKTA
Video yang diunggah akun Berita Pilihan di kanal Youtube merupakan gabungan dari tiga potongan video. Video pertama memperlihatkan antusiasme WNI mendatangi tempat pemungutan suara (TPS).
Video kedua berisi rekaman video saat Habib Riziq Sihab dan rombongan meninggalkan lokasi TPS. Sementara video ketiga memperlihatkan seseorang sedang bertanya kepada seorang pria perihal pendaftaran pemungutan suara.
Pemilik suara yang juga mereka video itu mempertanyakan mekanisme pendaftaran. Sebab dirinya mengaku belum terdaftar.
Seorang pria berbaju hitam yang mengenakan id card kemudian menjelaskan bahwa sesuai aturan pemilih yang belum terdaftar diberi kesempatan menyalurkan hak suaranya satu jam sebelum kegiatan pemungutan suara selesai. Pria itu juga mengarahkan agar nantinya dapat berhubungan dengan petugas. Kamera kemudian bergerak menyorot kerumunan orang yang sedang berdebat di ruangan itu.
Namun pada keterangan video justru tertulis keterangan berbeda. Disebutkan bahwa pria itu menjelaskan bagi yang akan memilih capres 01 maupun capres 02 tempatnya berbeda.
Laman Antara.com melaporkan bahwa Ketua Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri (Panwaslu LN) Jeddah, Samsul Jamal Mali, menegaskan tidak ada kecurangan pada pemilihan umum serentak 2019 di wilayah akreditasi KJRI Jeddah.
“Berita dari video yang beredar terkait habisnya surat suara adalah tidak benar,” ujar Syamsul Jamal dalam keterangan tertulisnya.
Ia mengatakan kejadian sebenarnya adalah tim data dan verifikasi yang disiagakan oleh petugas PPLN di setiap pintu masuk lokasi TPSLN sedang menjelaskan kepada pemilih bahwa pemilih DKPLN hanya bisa memilih di satu jam terakhir jika surat suara masih tersedia, namun pemilih yang sedang dijelaskan tersebut tidak terima dengan penjelasan tim data dan verifikasi dan tidak mau memilih di satu jam terakhir karena takut kehabisan kertas suara.
Kemudian, lanjut dia, berita yang beredar terkait KPPSLN yang memberikan prioritas kepada pemilih yang akan memilih salah satu paslon tertentu adalah tidak benar.
Kejadian yang sebenarnya adalah KPPSLN mendahulukan pemilih yang terdaftar di DPTLN dan mendaftarkan pemilih yang belum terdaftar menjadi DPKLN untuk dipersilahkan menunggu atau kembali lagi di satu jam terakhir.
“Pelaksanaan pemungutan suara di wilayah KJRI Jeddah berjalan dengan aman dan terkendali dengan tingkat partisipasi pemilih mencapai 51,81 persen dari DPTLN yang sudah ditetapkan dimana metode pemungutan suara dengan menggunakan Kotak Suara Keliling (KSK) sudah dilaksanakan pada tanggal 8, 9 dan 12 April 2019. Sementara pemungutan suara metode TPSLN dilaksanakan pada tanggal 12 April 2019 di tiga titik yaitu, Kantor KJRI, Wisma KJRI dan Sekolah Indonesia Jeddah,” pungkas Syamsul Jamal.
KESIMPULAN
Berdasarkan sumber yang ada, pernyataan ini menggunakan fakta dan data yang benar, namun cara penyampaian atau kesimpulannya keliru serta mengarahkan ke tafsir yang salah.
ZAINAL ISHAQ