Belum Ada Bukti, Anak Yatim Diikat di Pohon karena Mencuri Roti

Kamis, 18 Agustus 2022 18:37 WIB

Belum Ada Bukti, Anak Yatim Diikat di Pohon karena Mencuri Roti

Sebuah situs menurunkan artikel disertai foto yang diklaim peristiwa anak yatim diikat di pohon hingga tewas karena mencuri roti. Artikel tersebut diberi judul, SADIS KEJADIAN TADI SIANG..Hanya Mencuri Sebungkus Roti Karena Kelaparan, Anak Yatim diikat Dan dipukul Pemilik Toko Dan Para Warga Hingga Tewas.  

Foto yang beredar di Facebook dengan narasi seorang anak diikat di pohon karena mencuri

Artikel yang dipublikasikan pada Agustus 2022 itu memuat narasi:

Alasan Abdul terpaksa mencuri karena sudah hampir 3 hari dirinya tidak makan akibat sang nenek yang berusia 68 tahun sedang sakit. selama ini abdul tinggal bersama neneknya di dalam gubuk kecil, ayah abdul sudah lama meninggal saat abdul masih berusia 1 tahun sementara itu ibunda abdul saat ini menjadi TKi di malaysia dan sudah hampir 3 bulan tidak ada kabar maupun mengirimkan uang kepada mereka.

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil penelusuran Tempo menunjukkan, foto tersebut telah beredar sejak 2016 dengan cerita yang berbeda. Hingga saat ini belum ada bukti-bukti yang meyakinkan mengenai mengapa anak tersebut diikat di pohon. 

Tempo menemukan foto tersebut diunggah di jaringan Tribunnews Jawa Tengah dan Tribun Batam pada 20 September 2016. Tribun menuliskan dalam beritanya, bahwa foto itu diambil dari akun Facebook Berita Tempatan yang saat itu langsung menjadi viral. Namun akun tersebut tidak bisa lagi ditemukan.

Sumber: Tribun Jateng

Saat itu tidak ada keterangan mengenai peristiwa tersebut, nama, dan lokasi terjadinya insiden itu. Pada 2016, sebuah blog sempat mengutip dari situs Sebarkan Berita yang menulis versi pertama dari kisah bocah dalam foto tersebut. Bocah tersebut bernama Saipul, berusia 11 tahun, asal dari Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah. 

Ia yang diikat oleh ayahnya karena dilaporkan oleh tetangganya terkait dengan kambing. Situs Sebarkan Berita tersebut sudah tidak aktif, hanya menyisakan thumbnail pada tautan berita.

Pada 2017, foto itu kembali beredar di Internet. Situs Suara.com, mengutip cerita versi kedua dari akun Instagram bernama @Faktagama—yang kali pertama menyebar foto tersebut. Bocah itu bernama Ad dan dia mengatakan mendapat hukuman tersebut setelah tertangkap tangan mencuri ikan lele di kolam milik M Syarif.

Ia terpaksa mencuri karena sang ibu sakit keras dan tak bisa bekerja mencari uang demi memenuhi kebutuhan mereka berdua. Sementara sang ayah sudah meninggal sejak Ad berusia 2 tahun.

Tempo menelusuri kembali sejumlah akun instagram @Faktagama, namun tidak menemukan akun-akun dengan nama tersebut memuat foto itu. 

Cerita versi 3 muncul pada sekitar 2019 dan 2020 yang menyebut bocah tersebut diikat setelah mencuri roti. 

KESIMPULAN 

Dari hasil pemeriksaan, Tempo menyimpulkan bahwa belum ada bukti yang merujuk bahwa bocah yang diikat dalam foto tersebut karena mencuri roti dan dipukul hingga tewas.

Tempo menemukan ada tiga versi cerita yang beredar di Internet sejak September 2016, 2017, dan 2019. Namun ketiga cerita tersebut diambil dari akun-akun media sosial yang belum diverifikasi lebih lanjut. Belum ada bukti yang berhasil didapat sejauh ini, mana dari ketiga versi cerita itu yang benar. 

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]