Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Rutin Konsumsi Spirulina Dapat Cegah Cacar Monyet

Rabu, 27 Juli 2022 17:30 WIB

Keliru, Rutin Konsumsi Spirulina Dapat Cegah Cacar Monyet

Sebuah akun Facebook membuat status dengan mengunggah sebuah video bernarasi manfaat mengkonsumsi Spirulina untuk mencegah penularan cacar monyet.

Cegah cacar monyet dengan rutin konsumsi spirulina, hanya spirulina atomy yang 100%pure spirulina....isi 120 kapsul cukup 2 kapsul sudah memenuhi kebutuhan harian kita....hanya dijual di web shopping Atomy produk asli buatan korea..

Video yang dicantumkan pada status Facebook tanggal 25 Juli 2022 ini, memperlihatkan kemasan bertuliskan ‘Atomy 100% Pure Spirulina, 100% Pure Spirulina Containing natural chlorophyll’. Pada bagian lain kemasan tertulis ‘obat tradisional dan komposisi yang terkandung di dalamnya’.

Tangkapan layar video yang beredar di Facebook yang mengatakan bahwa Spirulina dapat mencegah tertular cacar monyet

PEMERIKSAAN FAKTA

Tim Cek Fakta Tempo menemukan tidak ada pengobatan dan obat yang disetujui secara khusus untuk mencegah infeksi virus cacar monyet. 

Berdasarkan Cek Produk BPOM, Atomy 100% Pure Spirulina, terdaftar dengan kode TI214305341, tertanggal 21 Januari 2021. Berdasarkan registrasi online tersebut, produk Pure Spirulina dikategorikan sebagai obat tradisional.

Obat tradisional ini diimpor oleh    PT Atomy  Indonesia INC, DKI Jakarta dari  Kolmar BHN CO., LTD. Eumseong Factory, Korea Selatan. Dalam laman resminya, KOLMAR BNH adalah produsen kosmetik yang sejak didirikan pada tahun 1990. Perusahaan ini menyediakan layanan kosmetik, farmasi, dan makanan kesehatan. 

Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Masdalina Pane, mengatakan bahwa produk berbahan spirulina atau ganggang bukan sebagai antivirus maupun untuk terapi cacar monyet. Beberapa riset menunjukkan spirulina lebih berfungsi meningkatkan sistem imun. Juga menunjukkan efek signifikan suplementasi spirulina dalam mengurangi konsentrasi plasma kolesterol. 

“Jadi Spirulina lebih cocok untuk nutrisi, bukan untuk terapi apalagi dalam kasus cacar monyet,” kata Masdalina saat dihubungi Tempo, Rabu 27 Juli 2022. 

Masdalina, yang juga peneliti di Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, menegaskan bahwa antivirus spesifik untuk cacar monyet belum ditemukan. Pengobatan monkeypox masih bersifat symptomatic, yaitu pengobatan yang bertujuan mengurangi keluhan atau gejala tanpa melihat penyakit utama yang menyebabkan keluhan tersebut.

“Dalam kasus monkeypox, symptomatic sesuai gejala yang muncul. Kalau demam diberi antipiretik, kalau nyeri dikasih antipiretik. Dan sebenarnya penyakit ini bisa sembuh sendiri tanpa bantuan obat virus,” ujarnya.

Dilansir laman Departemen Kesehatan & Layanan Kemanusiaan AS (CDC) tentang Penanggulangan Medis untuk Pengobatan Cacar Monyet, disebutkan bahwa saat ini tidak ada pengobatan yang disetujui secara khusus untuk infeksi virus monkeypox. 

Akan tetapi berdasarkan rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, antivirus yang dikembangkan untuk digunakan pada pasien cacar terbukti bermanfaat melawan cacar monyet. Strategic National Stockpile (SNS) AS pun menyarankan penggunaan antivirus oleh tenaga medis, seperti Tecovirimat, VIGIV, Cidofovir, dan Brincidofovir. 

Sementara menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), dalam penelitian observasional vaksinasi cacar 85% efektif mencegah cacar monyet (monkeypox). Vaksinasi cacar yang diterima seseorang dapat membantu meringankan gejala.

Pencegahan cacar monyet

Dilansir Kementerian Kesehatan RI, cacar monyet dapat dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan air dan sabun maupun pembersih tangan berbahan dasar alkohol. Kemudian menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata serta tidak mengkonsumsi daging yang tidak dimasak dengan matang.

Beberapa tips pencegahan dan penanganan cacar monyet menurut WHO:

1. Membatasi kontak dekat dengan orang yang diduga atau dikonfirmasi cacar monyet, atau dengan hewan yang dapat terinfeksi. 

2. Bersihkan dan disinfeksi lingkungan yang bisa saja terkontaminasi virus dari seseorang yang menularkan secara teratur. 

3. Tetap beri tahu diri Anda tentang cacar monyet di daerah Anda dan lakukan percakapan terbuka dengan orang-orang yang melakukan kontak dekat (terutama kontak seksual) tentang gejala apa pun yang Anda atau mereka miliki.

Berikut ini langkah yang bisa dilakukan jika terinfeksi cacar monyet:

1. Jika Anda merasa menderita cacar monyet, Anda dapat bertindak untuk melindungi orang lain dengan mencari nasihat medis dan mengisolasi diri dari orang lain sampai dievaluasi dan diuji. 

2. Jika Anda menderita cacar monyet atau terkonfirmasi, Anda harus mengisolasi diri dari orang lain sampai semua lesi Anda mengeras, keropeng telah terlepas dan lapisan kulit baru telah terbentuk di bawahnya. Ini akan menghentikan Anda dari menularkan virus ke orang lain. 

3. Dapatkan saran dari petugas kesehatan Anda tentang apakah Anda harus mengisolasi di rumah atau di fasilitas kesehatan. 

4. Gunakan kondom sebagai tindakan pencegahan saat melakukan kontak seksual selama 12 minggu setelah Anda pulih.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta,  Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan klaim cacar monyet  dapat dicegah dengan rutin konsumsi spirulina, adalah Keliru.

Saat ini, tidak ada pengobatan dan obat yang disetujui secara khusus untuk infeksi virus cacar monyet. Berdasarkan penelitian, vaksinasi cacar terbukti  85% efektif mencegah cacar monyet.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.