Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyesatkan, Pisang dengan Bintik Hitam Mengandung TNF Antikanker

Jumat, 15 Juli 2022 09:33 WIB

Menyesatkan, Pisang dengan Bintik Hitam Mengandung TNF Antikanker

Menyesatkan, Pisang Berbintik Hitam Mengandung TNF Anti Kanker

Beredar narasi di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa pisang dengan kulit yang memiliki bintik hitam mengandung Tumor Necrosis Factor (TNF). Unggahan tersebut beredar di grup Kumpulan Obat Alami Herbal dan Manfaatnya pada 5 Juli 2022.

Berikut penggalan isi narasi tersebut:

Semakin banyak bintik-bintik hitam yang ada pada kulit pisang, itu menandakan bahwa kandungan TNF-nya semakin tinggi dan secara otomatis bisa digunakan untuk memperkuat kekebalan imun badan kalian dan jauh dari segala penyakit pastinya. Tak hanya itu saja, ternyata dengan rajin mengkonsumsi pisang matang secara rutin dapat menghindari segala penyakit, salah satunya yaitu kanker.

Tangkapan layar unggahan di Facebook soal makna bintik hitam pada pisang yang diklaim mengandung zat antikanker

PEMERIKSAAN FAKTA

Klaim tersebut telah beredar sejak 2013. Faktanya, bintik hitam pada pisang muncul karena reaksi gula dalam buah pisang yang mencuat melalui permukaan kulit pisang, sekaligus menandakan bahwa pisang sudah matang. 

Pada 2018, National Cancer Institute merilis daftar kandungan gizi dan nutrisi pisang tidak mengandung zat anti kanker. Laman National Cancer Institute menjelaskan, TNF adalah protein yang dibuat oleh sel darah putih sebagai respons terhadap antigen (zat yang menyebabkan sistem imun membuat respons imun spesifik) atau infeksi. Dengan demikian, TNF sebenarnya diproduksi oleh sel darah putih, tidak terkandung di dalam pisang.

Dari penelusuran Tempo, informasi tentang pisang yang kulitnya berbintik hitam mengandung Tumor Necrosis Factor (TNF), telah beredar di internet sejak 2013 seperti yang dimuat di situs ini. Informasi tersebut mengutip hasil penelitian di Jepang yang diterbitkan di Jurnal Food Science and Technology Research Volume 15 (3) tahun 2009. 

Namun setelah Tempo memeriksa penelitian tersebut, tidak ada penjelasan bahwa pisang yang berbintik hitam mengandung TNF yang dapat menghindari segala penyakit, termasuk kanker. 

Pun tidak ada pernyataan atau rekomendasi yang menyarankan seseorang agar sering mengkonsumsi pisang yang berbintik hitam.

Penelitian tersebut bertujuan untuk menguji efek peningkatan neutrofil dari buah dan sayuran dan pengaruh utamanya pada induksi sitokin, yang berperan dalam sistem imun. Termasuk pengaruhnya pada TNF. 

Penelitian menggunakan pisang dari berbagai varietas dan berbagai tingkat kematangan. Mereka menyuntikkan tubuh tikus dengan larutan yang mengandung pisang matang yang dihaluskan dan memberi jus pisang ke tikus dan memantau responnya. Peneliti kemudian mengukur bagaimana tubuh tikus menghasilkan respons imun, termasuk produksi zat TNF. 

Hasil penelitian menunjukkan respon yang lebih tinggi pada jenis pisang yang matang. Namun, studi tersebut tidak membuat temuan apapun tentang hubungan antara pisang, TNF dan kanker.

Terkait munculnya bintik hitam pada pisang, menurut artikel Tempo pada 13 Juni 2021, menunjukkan bahwa pisang tersebut dalam kondisi matang. Bintik hitam disebut muncul karena reaksi gula dalam buah pisang yang mencuat melalui permukaan kulit pisang, yang sekaligus menandakan bahwa pisang sudah matang.

Pisang yang matang secara langsung mempengaruhi rasa manis buahnya. Meski demikian rasa manis yang ada pada buah pisang tidak bersifat glikemik atau tidak mempengaruhi lonjakan gula darah jika mengkonsumsinya secara rutin.

Menyebar di Sejumlah Negara

Tidak hanya di Indonesia, informasi tentang pisang mengandung TNF dan mencegah kanker dalam versi bahasa inggris, juga telah beredar ke Australia, Afrika, dan Eropa.

Sejumlah pemeriksa fakta seperti AFP, Africa Check, dan ABC telah membantah klaim tersebut. 

National Cancer Institute kepada Africa Check mengatakan nutrisi dari pisang tidak mengandung faktor nekrosis tumor. Pada 2018, NCI merilis detail kandungan gizi dan nutrisi pisang yang tidak menyebut tentang kandungan TNF. 

“Dengan sedikit pengecualian, penelitian terhadap orang-orang, belum menunjukkan secara pasti bahwa setiap komponen makanan menyebabkan atau melindungi terhadap kanker”, kata NCI. 

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan narasi yang diunggah di Facebook tersebut, Tempo menyimpulkan bahwa klaim pisang dengan bintik hitam mengandung TNF alias zat anti kanker adalah menyesatkan.

Klaim tersebut telah beredar sejak 2013. Bintik hitam pada pisang muncul karena reaksi gula dalam buah pisang yang mencuat melalui permukaan kulit pisang, yang sekaligus menandakan bahwa pisang sudah matang. Bukan karena pisang mengandung zat anti kanker.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.