Keliru, Video Jokowi Diangkat Jadi Sekjen PBB dan Terima Nobel Perdamaian
Rabu, 13 Juli 2022 15:26 WIB
Laman Facebook mengunggah video berjudul K4drvn Dit4mp4r Kenyataan, Jokowi Diangkat Jadi Sekjen PBB dan Dapat Nobel Perdamaian Dunia. Video ini menarasikan, barisan sakit akan semakin kelojotan karena Jokowi layak jadi Sekjen PBB.
Dalam video Jokowi terlihat tampil bersama pemimpin dari negara lain. Video ini disusun dari potongan video berbagai kegiatan yang melibatkan Jokowi. Beberapa orang yang disebut sebagai pegiat media sosial turut memberi pernyataan.
Tangkapan layar video di YouTube dengan narasi Jokowi menjadi Sekjen PBB dan mendapatkan Nobel Perdamaian
Sampai tulisan ini dibuat, video yang diunggah tanggal 2 Juli 2022 ini telah dilihat 556.000 kali, 3.600 komentar, dan disukai lebih dari 32.000 pengguna Facebook.
PEMERIKSAAN FAKTA
Hasil verifikasi Tim Cek Fakta Tempo menunjukkan kegiatan-kegiatan yang melibatkan Presiden Jokowi tersebut terjadi di Jerman dan Glasgow, antara tahun 2021 dan 2022.
Di antaranya ialah saat Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Schloss Elmau, Jerman tahun 2022 dan KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim COP 26 di Glasgow, Skotlandia tahun 2021.
Untuk verifikasi narasi dalam video ini, Tim Cek Fakta Tempo menonton hingga akhir dan menganalisa potongan-potongan video dan pernyataan yang disampaikan. Tempo menggunakan Yandex Image, Google Image, dan Fake News Debunker By InVid untuk mencari video atau foto yang identik. Juga pemberitaan dari media yang kredibel untuk membuktikan pernyataan tersebut.
Potongan video pertama ke 0:29 memperlihatkan Presiden Jokowi dirangkul Presiden Joe Biden. Video ini diulang pada menit ke 2:03 dengan ditambahkan narasi yang mengutip pernyataan Denny Siregar. Dua potongan video dan pernyataan tersebut, berdasarkan pencarian, identik dengan video yang diunggah akun YouTube 2045 Tv pada tanggal 30 Juni 2022.
Akun YouTube 2045 Tv dalam video ini membuat narasi tentang Jokowi yang tidak berminat menjabat tiga periode. Dikatakan, visi Jokowi sudah internasional bukan lagi di level nasional. Dia ingin ada di PBB dan mudah-mudahan bisa menjabat sebagai Sekjen.
Adapun foto tangkap layar laman media online pada menit yang ditampilkan ke 2:46, identik dengan berita Fajar.co.id pada tanggal 30 Juni 2022. Foto pada berita tersebut merupakan tangkap layar dari YouTube Sekretariat Presiden yang diunggah tanggal 27 Juni 2022. Gambar ini juga identik dengan foto yang dipublikasikan Kantor Kepresidenan RI di hari yang sama.
Dilansir Sekretariat Presiden, pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden berkaitan dengan KTT G7 di Schloss Elmau, Jerman. Saat itu, Jokowi bersama beberapa kepala negara yang hadir sedang berfoto bersama.
Pada menit ke-3:06, video ini menampilkan Jokowi ke tengah kerumunan orang banyak. Tampak orang-orang tersebut berebut foto bersama dan berjabatan tangan dengan Presiden Jokowi.
Tangkapan layar video di YouTube dengan narasi Jokowi menjadi Sekjen PBB dan mendapatkan Nobel Perdamaian.
Potongan video tersebut identik dengan tayangan YouTube Sekretariat Presiden tanggal 27 Juni 2022. Kerumunan orang merupakan warga Indonesia yang tinggal di Jerman. Mereka menyambut Jokowi di depan hotel tempatnya menginap selama KTT G7.
Pada menit ke-4:16, Jokowi terlihat sedang berbincang dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson di sebuah ruangan. Hasil pencarian menunjukkan video ini sama dengan unggahan YouTube Sekretariat Presiden tanggal 28 Juni 2022. Dikatakan Jokowi bertemu dengan Boris Johnson di Elmau, Senin 27 Juni 2022 di sela-sela KTT G7.
Tangkapan layar video di YouTube Presiden Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Inggirs, Boris Johnson.
Dilansir dari Tempo, pertemuan Jokowi dengan Boris Johnson membicarakan kerja sama di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) dan ketahanan pangan. Pertemuan dengan Boris Johnson awalnya tidak masuk dalam agenda kepresidenan. Sebab, Jokowi hanya dijadwalkan bertemu dengan lima pemimpin negara saja yang hadir di KTT G7.
Potongan video di YouTube yang membagikan narasi Jokowi menjadi Sekjen PBB dan mendapatkan Nobel Perdamaian
Pada menit ke-4:55, Jokowi kembali ditampilkan sepanggung PM Inggris Boris Johnson. Namun kali ini didampingi Sekjen PBB Antonio Guterres. Hasil pencarian menunjukkan bahwa ini merupakan seremonial penyambutan 121 kepala negara dan kepala pemerintahan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim COP 26 di Glasgow, 1 November 2021.
Video yang sama juga diunggah YouTube Sekretariat Presiden berjudul “Kedatangan Presiden Jokowi di KTT COP26, Glasgow”. Dilansir dari Tempo, dalam pidatonya di hadapan peserta KTT COP26, Jokowi mengatakan Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam penanganan perubahan iklim dengan memberikan kontribusi yang nyata.
Kepercayaan Dunia Kepada Jokowi
Dilansir dari Kementerian Luar Negeri RI, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengumumkan Presiden Indonesia, Joko Widodo, dipercaya sebagai salah satu pemimpin dunia yang menjadi anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group (GCRG) pada tanggal 13 April 2022.
Selain Jokowi, lima pemimpin dunia anggota GCRG, yaitu Presiden Senegal, Kanselir Jerman, Perdana Menteri Barbados, Perdana Menteri Denmark, dan Perdana Menteri Bangladesh. GCRG bertugas mendorong koordinasi tingkat politis untuk mendorong implementasi usulan solusi, strategi, dan aksi dalam mengatasi krisis pangan, energi, dan keuangan.
Dilansir DW, Presiden Joko Widodo pada tanggal 23 September 2021, berpidato secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor pada sesi debat umum Sidang Majelis Umum ke-76 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Jokowi dalam pidatonya menyampaikan gagasan penanganan pandemi, pemulihan perekonomian global, ketahanan iklim, hingga perdamaian dalam keberagaman.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, narasi video Jokowi diangkat menjadi Sekjen PBB dan mendapat Nobel Perdamaian Dunia adalah Keliru.
Video tersebut sama sekali tidak berisi tentang pengangkatan Jokowi sebagai Sekjen PBB maupun meraih Nobel Perdamaian Dunia.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.