Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video Meteor Jatuh di Lapangan Tanjung Bumi Bangkalan

Kamis, 12 Mei 2022 22:19 WIB

Keliru, Video Meteor Jatuh di Lapangan Tanjung Bumi Bangkalan

Sebuah video yang memperlihatkan warga tengah menyaksikan titik api di lapangan beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan klaim bahwa meteor jatuh di lapangan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura.

Di Twitter video berdurasi 30 detik itu dibagikan akun ini pada 4 Mei 2022. Berikut narasinya:

“Informasi dari Masyarakat setempat di Tanjung Bumi Bangkalan... Ada sebongkah *_Meteor_* jatuh di Lapangan Desa Tanjung Bumi Bangkalan... Tidak diketahui jatuhnya pukul berapa malam ini.”

“Meteor datang. Kan saat itu tiba-tiba langsung bunyi bluss. ya orang pada ngejit semua…,” kata seorang warga dalam video tersebut.

Tangkapan layar unggahan Video Meteor Jatuh di Lapangan Tanjung Bumi Bangkalan

Apa benar ini video meteor yang jatuh di lapangan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya penelusuran dilakukan dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. Hasilnya, titik api dalam video tersebut bukanlah meteor jatuh, melainkan balon udara.

Video di atas bersumber dari akun TikTok @abdwahed103 yang diunggah dengan narasi, “lampu padam akibat balon api#tanjung bumi bangkalan.”

Video versi TikTok ini memiliki durasi yang lebih panjang yakni 56 detik. Video ini juga memperlihatkan keterangan yang lebih panjang dari seorang warga yang diwawancara.

“Meteor datang. kan saat itu tiba-tiba langsung bunyi bluss. Ya orang pada ngejit semua. Langsung lampu itu mendadak mati. Setelah dijeling, balon. Pelakunya orang-orang laut. Biasanya ya mur batu atau dimana. Gedung pegunungan lah.”

Video lainnya dengan durasi yang lebih panjang yakni 2 menit 58 detik pernah diunggah ke Youtube oleh kanal wahed2021 pada 5 Mei 2022 dengan judul, “lampu PLN padam akibat balon api raksasa.

Video ini memperlihatkan sejumlah warga menarik sebuah balon udara yang jatuh di tengah lapangan. Beberapa saat kemudian sejumlah warga lainnya mulai mendatangi lokasi jatuhnya balon udara.

Pada 4 Mei 2022, seperti dikutip dari Suarajatim.id, sejumlah warga terekam video saat menerbangkan balon api bertulis Rusia. Diketahui, lokasi video tersebut berada di Madura, Jawa Timur. Dalam video terlihat warga berkerumun di sebuah lokasi seperti lapangan. Warga yang berkerumun di bawah pun bersorak saat balon tersebut terbang semakin tinggi.

Dilansir dari Liputan6.com, meski sudah diberi peringatan lantaran membahayakan jalur penerbangan, tradisi menerbangkan balon udara saat Lebaran masih dilakukan warga di beberapa daerah di Pulau Jawa.

Berdasarkan aduan pilot dan warga, Airnav merilis laporan spesifik soal temuan balon udara liar yang terbang bebas sampai ketinggian 35.000 kaki (10.600 meter di atas permukaan air laut) pada Hari Lebaran, Senin (3/5/2022).

"AirNav telah memetakan area sebaran balon udara liar berdasarkan laporan yang masuk dan menerbitkan sejumlah Notice To Airmen (NOTAM) terkait," kata Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Rosedi, menurut keterangan tertulisnya, Selasa (3/5/2022).

Rosedi mengungkapkan, beberapa laporan spesifik Senin (2/5/2022) kemarin di antaranya adalah:

1. 07.00 WIB: 3 balon di sebelah barat poin SRONO dengan ketinggian 7.000 kaki (laporan Pilot Batik Air rute Jakarta - Banyuwangi)

2. 08.00 WIB: 1 balon di daerah Magelang dengan ketinggian 2.500-3.000 kaki dan terus naik (laporan warga)

3. 08.34 WIB : 1 balon di sebelah timur laut Kota Surabaya dengan ketinggian 31.000-32000 kaki (laporan Pilot Citilink rute Banyuwangi - Jakarta)

4. 08.56 WIB: 3 buah di sebelah barat Kota Yogyakarta dengan ketinggian 10.000-21.000 kaki (laporan Pilot Citilink rute Yogyakarta - Jakarta)

5. 09.03 WIB : 1 balon di sebelah barat Kota Yogyakarta dengan ketinggian 15.000 kaki (laporan Pilot Super Air Jet rute Yogyakarta - Jakarta)

6. 09.40 WIB: kumpulan balon (20-25 buah) di sebelah barat Kota Semarang dengan ketinggian 14.000-17.000 kaki (laporan Pilot Citilink rute Jakarta - Semarang)

7. 11.45 WIB: 1 balon di atas Gunung Semeru dengan ketinggian 35.000 kaki (laporan Pilot Air Asia rute Jakarta - Bali)

8. 12.26 WIB: 5 balon di sebelah barat Kota Yogyakarta dengam ketinggian 9.000 kaki (laporan Pilot Lion rute Jakarta - Yogyakarta).

Rosedi menyampaikan, AirNav berkoordinasi dan berperan serta secara intensif dengan pemangku kepentingan penerbangan, di antaranya dengan sejumlah Pemerintah Daerah, POLRI, TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaui Direktorat Keamanan Penerbangan (Dirkampen), Direktorat Navigasi Penerbangan (Dirnavpen), Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya (Otban III), dan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali (Otban IV).

"AirNav terus meningkatkan awareness terhadap aktivitas balon udara liar, mengingat potensi dampaknya terhadap operasional navigasi penerbangan menjadi kewaspadaan dan tanggung jawab seluruh stakeholder penerbangan," ujarnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim meteor yang jatuh di lapangan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, keliru. Titik api yang disaksikan warga dalam video tersebut bukanlah meteor jatuh, melainkan balon udara.

TIM CEK FAKTA TEMPO

** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami.