Keliru, Foto dengan Klaim Vaksin Bisa Mengubah Warna Darah

Rabu, 5 Januari 2022 14:16 WIB

Keliru, Foto dengan Klaim Vaksin Bisa Mengubah Warna Darah

Sebuah foto yang memperlihatkan dua kantong darah dengan warna berbeda beredar di media sosial Facebook. Foto itu diunggah akun ini di Facebook pada 21 September 2021.

Pada foto itu dua kantong darah yang berbeda warnanya itu diberi keterangan tambahan, “darah orang yang sudah di vaksin” untuk keterangan kantong darah yang berwarna merah gelap dan “darah orang yang belum divaksin” untuk keterangan foto pada kantong darah berwarna merah. 

Unggahan foto dengan klaim Vaksin Bisa Mengubah Warna Darah

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk menguji klaim tersebut, Tempo mula-mula menelusuri informasi dampak vaksin terhadap darah pada sumber kredibel. Hasilnya diketahui vaksin tidak berdampak terhadap perubahan warnah darah. Informasi ini sempat beredar ada Oktober 2021Menurut Dr. Pampee Young, kepala petugas medis layanan biomedis di Palang Merah Amerika Serikat seperti dikutip dari USA TODAY, tidak ada substansi klaim bahwa vaksin COVID-19 mengubah warna darah.

Palang Merah Amerika Serikat, memeriksa semua unit yang disumbangkan dan pihaknya belum melihat bahwa unit darah yang divaksinasi COVID-19 mengubah warna darah.

Young  mengatakan pada sel darah merah mengandung molekul yang disebut hemoglobin, yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan memberi warna merah pada sel, Tingkat oksigen dalam sel darahlah menentukan warna merah pada darah. Ketika darah meninggalkan jantung, darah itu kaya oksigen dan berwarna merah cerah. Darah yang kembali ke jantung memiliki lebih sedikit oksigen, menghasilkan warna yang lebih gelap.

Dr. PJ Utz, profesor imunologi dan reumatologi Universitas Stanford di Amerika Serikat, seperti dilansir AFP mengatakan tidak ada sama sekali hubungan vaksinasi dengan warna darah. Warna pada darah sebenarnya ditentukan oleh seberapa banyak oksigen dalam darah, dan itu adalah hal yang sangat bervariasi,"Jika Anda menyumbangkan 15 kantong darah, Anda akan melihat berbagai warna merah sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan sama sekali dengan sampel darah itu."

Dan Milner, kepala petugas medis di American Society for Clinical Pathology, juga mengatakan hal yang sama bahwa variasi warna darah berasal dari tingkat oksigenasi, yang berubah berdasarkan "tingkat penggunaan jaringan yang berbeda, jika mereka (pasien) memiliki lebih banyak otot, lebih banyak lemak, apakah darah itu berasal dari lengan yang dominan atau tidak."

Dia menjelaskan darah selalu diambil dari vena, yang membawa darah terdeoksigenasi kembali ke jantung, dan dimasukkan ke dalam kantong darah yang tertutup rapat. Inilah sebabnya mengapa darah dalam kantong donor cukup gelap, terutama jika dibandingkan dengan darah beroksigen merah cerah yang terlihat saat ada bagian tubuh yang terluka.

KESIMPULAN

Dari hasil pemeriksaan fakta TEMPO, klaim vaksin bisa mengubah warna darah, Keliru. Perubahan warna pada darah tidak berhubungan sama sekali dengan vaksin. Dr. Pampee Young, kepala petugas medis layanan biomedis di Palang Merah Amerika Serikat mengatakan belum ada temuan vaksin bisa mengubah warna darah.

Perubahan warna pada darah sesungguhnya dipengaruhi sel darah merah yang mengandung molekul hemoglobin mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan memberi warna merah pada sel. Tingkat oksigen dalam sel darahlah menentukan warna merah pada darah. Ketika darah meninggalkan jantung, darah itu kaya oksigen dan berwarna merah cerah. Darah yang kembali ke jantung memiliki lebih sedikit oksigen, menghasilkan warna yang lebih gelap.

TIM CEKFAKTA TEMPO