Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Vietnam Menang Perang dari Amerika Serikat Berkat Buku Strategi Perang Gerilya

Kamis, 2 September 2021 12:56 WIB

Keliru, Vietnam Menang Perang dari Amerika Serikat Berkat Buku Strategi Perang Gerilya

Sebuah unggahan di Instagram mengklaim kemenangan Vietnam terhadap Amerika pada perang 1955-1975 berkat buku Strategi Perang Gerilya yang ditulis Jenderal A.H Nasution beredar. Akun ini mengunggah klaim tersebut dengan membagikan foto sekelompok pasukan elit bersenjata dengan mengenakan baju kamuflase dan disandingkan dengan foto sebuah buku karya A.H Nasution.

Pada foto tersebut ditambahkan juga narasi “Kemenangan Vietnam dalam perang melawan Amerika Serikat pada tahun 1955-1975, sebagian besar karena menggunakan strategi perang gerilya, ternyata strategi itu diambil dari buku karya Jenderal A.H Nasution,”.  Unggahan itu dibagikan pada 23 Agustus 2021 dan telah mendapatkan respons suka dari 14,5 ribu akun. 

Benarkah kemenangan Vietnam atas Amerika Serikat pada perang 1955-1975 berkat buku strategi perang gerilya karya Jenderal A.H Nasution?

Tangkapan layar unggahan yang mengklaim Vietnam memenangkan perang melawan Amerika tahun 1975 berkat buku strategi perang karya A.H Nasution.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk membuktikan klaim di atas, tim Cek Fakta Tempo mula-mula menelusuri informasi terkait perang Vietnam. Dikutip dari idntimes, perang vietnam merupakan perang yang dikenal dengan nama perang Indocina kedua. Perang Vietnam sendiri terjadi antara 1957 dan 1975 dan merupakan Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis dan SEATO.

Melansir dari laman History, setelah blok Poros menyerah pada tahun 1945, Vietnam berada dalam status quo. Ho Chi Minh melihat kesempatan ini dan mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam Utara pada 2 September 1945. Ia pun menjadi presiden pertama dari Republik Demokratik Vietnam yang berhaluan komunis.

Pada Juli 1946 Ho Chi Minh menolak proposal Prancis yang menawarkan pemerintahan terbatas atas Vietnam dan memulai perang gerilya melawan Prancis. Perang Indocina Pertama antara Vietnam dan Prancis secara resmi dimulai sejak saat itu.

Empat tahun kemudian, tepatnya pada bulan Januari 1950, Republik Rakyat Tiongkok dan Uni Soviet secara resmi mengakui Republik Demokratik Vietnam. Keduanya pun mulai memasok bantuan ekonomi dan militer kepada para pejuang perlawanan komunis di negara itu.

Dengan bantuan dari dua raksasa komunis tersebut, Vietnam meningkatkan serangan mereka terhadap pos-pos Prancis di Vietnam. Melihat hal ini, Amerika menganggap Vietnam sebagai ancaman dan meningkatkan bantuan militer mereka untuk Prancis. inilah awal mulai meningkatnya eskalasi dalam perang tersebut.

Dikutip dari BBC, ada beberapa alasan kegagalan Amerika Serikat dalam mengalahkan tentara Vietnam saat perang Vietnam yaitu pertama taktik militer Amerika yang tidak populer. Taktik Amerika yang lebih banyak menggunakan serangan udara dianggap brutal. Sehingga warga Vietnam justru ikut melawan mereka. 

Kedua Operasi militer yang tidak tepat sasaran. Amerika Serikat kerap melakukan operasi yang justru membuat warga sipil menjadi korban dan makin tidak mendukung Amerika Serikat. 

Ketiga, Informasi Intelijen yang tak sepenuhnya akurat. Intelijen Amerika Serikat mencoba menyingkirkan tentara Vietnam di dusun-dusun bagian Selatan dengan cara membunuh orang-orang yang mereka pikir bagian dari tentara Vietnam. Banyak warga sipil tak berdosa terbunuh. Warga sipil Vietnam pun kemudian mempertanyakan apakah tentara Amerika Serikat benar-benar ada di pihak mereka. Akibatnya pasukan Amerika Serikat menjadi sangat tidak populer. 

Selain itu kemampuan berperang yang efektif para tentara Vietnam juga menyebabkan Amerika Serikat makin tak leluasa. BBC melaporkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan tentara Vietnam mampu bertahan dari serangan tentara Amerika serikat.

Pertama, meski tidak memiliki pesawat, tank atau artileri sendiri, tentara Vietnam berhasil bertahan melawan Amerika sampai Amerika Serikat meninggalkan Vietnam pada 1970-an menggunakan sejumlah taktik khusus.

Kedua, selalu menggunakan strategi perang gerilya. Tentara Vietnam memiliki pengalaman melakukan strategi perang ini saat melawan Jepang dan Prancis setelah Perang Dunia Kedua - mereka sangat akrab dengan medan dan iklim.

Ketiga, tentara Vietnam mampu memenangkan 'hati dan pikiran' para petani di wilayah Vietnam Selatan. Mereka menawarkan untuk membantu dalam pekerjaan sehari-hari dan juga menjanjikan mereka tanah, lebih banyak kekayaan dan kebebasan dibawah Ho Chi Minh dan komunis. Hal ini menyulitkan pasukan Amerika untuk mengetahui siapa yang orang Vietkong dan siapa yang bukan. 

Keempat, tentara Vietnam memiliki sistem terowongan tersembunyi yang membentang lebih dari 200 mil. Ada rumah sakit, gudang senjata, kamar tidur, dapur, dan sumur di bawah tanah. Sistem terowongan ini bisa menyembunyikan ribuan tentara saat perang gerilya. 

Kelima, dukungan asing, tentara Vietnam dan Vietnam Utara didukung oleh Uni Soviet (USSR) dan Cina. Dua negara itu yang memasok uang dan senjata mereka.

Dilansir cek fakta liputan6, Jurnal penelitian dengan judul “Ho Chi Minh and the origins of the Vietnamese doctrine of guerrilla tactics” yang ditulis Edward C. O’Dowd mengungkapkan bahwa Ho Chi Minh-pemimpin vietnam Utara- diketahui pernah bergabung di sebuah sekolah perang gerilya di Henyang, China pada 1938. Ia kemudian menulis pamflet Cach Danh Du Kich (Taktik Gerilya) sekitar tahun 1941 yang berfungsi sebagai panduan bagi para pemimpin datasemen gerilya Komunis Vietnam (1941-1944) dan kader pertama Tentara Rakyat Vietnam. 

Sedangkan buku "Pokok-Pokok Gerilya" karya Jenderal A.H Nasution pertama kali diterbitkan tahun 1953. Vietnam mengalahkan Amerika Serikat dengan mengadopsi perang gerilya model Mao yang bertujuan akhir menghancurkan lawan. Disebutkan kalau model Mao yang digunakan oleh Vietnam Utara membagi peperangan menjadi tiga fase, dan ini dikenal juga dengan istilah Dau Tranh Strategy.

Fase pertama adalah penyebaran propaganda, perekrutan, infiltrasi organisasi, dan pengadaan senjata. Fase kedua adalah perang gerilya yang melibatkan sabotase, penyergapan, dan tindakan militer lain terhadap militer lawan maupun institusi vital. Fase ketiga adalah perang konvensional untuk merebut kota, menggulingkan

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa kemenangan Vietnam terhadap Amerika pada perang 1955-1975 berkat buku strategi perang gerilya yang ditulis Jenderal A.H Nasution, keliru. Kemenangan Vietnam atas Amerika Serikat pada perang vietnam merupakan hasil strategi gerilya yang dipelajari Ho Chi Minh-pemimpin vietnam Utara- di sekolah perang gerilya di Henyang, China pada 1938.

Ia kemudian menulis pamflet Cach Danh Du Kich (Taktik Gerilya) sekitar tahun 1941 yang berfungsi sebagai panduan bagi para pemimpin datasemen gerilya Komunis Vietnam (1941-1944) dan kader pertama Tentara Rakyat Vietnam.  Sementara buku "Pokok-Pokok Gerilya" karya Jenderal A.H Nasution pertama kali diterbitkan tahun 1953. Vietnam mengalahkan Amerika Serikat dengan mengadopsi perang gerilya model Mao yang bertujuan akhir menghancurkan lawan. 

TIM CEKFAKTA TEMPO