Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Ribuan Email Anthony Fauci Bocor dan Ungkap Keterlibatannya dalam Pembuatan Covid-19 di Wuhan

Senin, 14 Juni 2021 20:03 WIB

Keliru, Ribuan Email Anthony Fauci Bocor dan Ungkap Keterlibatannya dalam Pembuatan Covid-19 di Wuhan

Video berdurasi 9 menit yang berisi pernyataan dari aktor Russell Brand beredar di Instagram. Menurut klaim yang menyertai video ini, Brand mengomentari tentang bocornya ribuan email milik Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat Anthony Fauci.

Menurut klaim itu, Brand menyatakan bahwa, dalam ribuan email Fauci, ditemukan indikasi bahwa mantan kepala penasihat medis Gedung Putih itu terlibat dalam pembiayaan terciptanya Covid-19 di Laboratorium Wuhan, Cina. Brand juga menyinggung komunikasi intens antara Fauci dan Mark Zuckerbeg, pendiri Facebook. Dalam komunikasi itu, dibahas tentang konten apa saja yang harus disensor di Facebook, Instagram, dan YouTube.

Akun ini mengunggah video beserta klaim tersebut pada 7 Juni 2021. Di akhir keterangannya, akun itu menulis, "Siapa yang sebenarnya yang waras atau tak waras dalam menyikapi plandemi? Mereka yang selalu disensor namun akhirnya terbukti benar?" Hingga kini, video tersebut telah ditonton 2.283 kali.

Gambar tangkapan layar video milik aktor Russel Brand yang berisi klaim keliru terkait email Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat Anthony Fauci.

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan verifikasi Tim CekFakta Tempo, tidak benar klaim bahwa email Anthony Fauci bocor. Tidak benar juga klaim yang menyebut bahwa Fauci terungkap terlibat dalam pembiayaan terciptanya Covid-19 ataupun konten-konten apa saja yang disensor di Facebook, Instagram, dan YouTube. Hal ini didapatkan setelah Tempo menelusuri pemberitaan di berbagai media, terutama yang berbasis di AS, negara tempat Fauci berada. Berikut ini fakta-fakta atas klaim di atas:

Klaim 1: Ribuan email Anthony Fauci bocor

Fakta:

Email Anthony Fauci tidak bocor. Email Fauci dirilis atas permintaan beberapa media di bahwa Freedom of Information Act (FOIA). Undang-undang ini memberikan hak kepada publik untuk meminta akses ke catatan dari agen federal AS. Agen federal pun wajib mengungkapkan informasi yang relevan dengan beberapa pengecualian.

Dokumen yang tunduk pada FOIA termasuk korespondensi dari pegawai pemerintah. Fauci menjabat sebagai Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS. Karena itu, emailnya dapat dibuka ke publik.

Lewat gugatan tersebut, BuzzFeed News mendapatkan lebih dari 3.200 halaman yang berisi salinan dari isi email Fauci. Email-email ini mencakup email-email pada Januari-Juni 2020. Selain BuzzFeed News, The Washington Post juga menerima lebih dari 800 halaman email.

Sumber: BuzzFeed News dan USA Today

Klaim 2: Anthony Fauci terlibat dalam pembiayaan terciptanya Covid-19 di Laboratorium Wuhan, Cina

Fakta:

Dalam ribuan email Anthony Fauci yang diterima oleh BuzzFeed News, tidak terdapat informasi bahwa Fauci membiayai terciptanya Covid-19 di Laboratorium Wuhan. Email Fauci justru memberikan gambaran langka tentang bagaimana ia melakukan pekerjaannya selama krisis kesehatan akibat Covid-19, dan membuatnya berhadapan langsung dengan masyarakat, pejabat kesehatan, wartawan, bahkan selebriti.

Salah satu balasan emailnya terhadap Gregg Gonsalves, ahli epidemiologi dari Yale School of Public Health, menunjukkan bagaimana komitmennya terhadap sains dalam menyelesaikan pandemi. Gregg mengirimkan email yang menuduh tim kesehatan yang dibentuk Fauci dipengaruhi oleh nilai-nilai politik pemerintahan Trump.

"Gregg: Saya terkejut Anda memasukkan saya ke dalam catatan Anda," tulisnya. "Saya tidak tunduk kepada siapa pun kecuali sains dan selalu, selalu mengutarakan pikiran saya tentang kesehatan masyarakat. Saya telah secara konsisten mengoreksi kesalahan oleh orang lain dan akan terus melakukannya.”

Sumber: PolitiFact dan BuzzFeed News

Klaim 3: Anthony Fauci berkomunikasi dengan Mark Zuckerberg terkait konten yang harus disensor di Facebook, Instagram, dan YouTube

Fakta:

Zuckerberg mengirim email kepada Fauci pada 15 Maret 2020 untuk memberitahu rencana Facebook menyediakan "pusat informasi" virus Corona. Zuckerberg juga bertanya apakah perusahaan media sosial itu dapat menyediakan sumber daya untuk mempercepat penelitian vaksin.

Peluncuran pusat informasi Covid-19 di Facebook ini diberitakan oleh beberapa media. Dikutip dari CNBC, Pusat informasi Covid-19 akan muncul di bagian atas umpan berita setiap pengguna dan mendorong mereka untuk menjaga jarak sosial. Selain itu, YouTube tidak berada di bawah Facebook, melainkan Google.

Sumber: CNBC

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa ribuan email Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Anthony Fauci bocor dan mengungkap keterlibatannya dalam pembuatan Covid-19 di Laboratorium Wuhan, Cina, keliru. Pertama, email Fauci tidak bocor, melainkan dirilis ke publik berdasarkan Freedom of Information Act. Kedua, dalam email itu, tidak terdapat informasi bahwa Fauci membiayai terciptanya Covid-19 di Laboratorium Wuhan.

TIM CEK FAKTA TEMPO

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id