Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebagian Benar, Klaim Ini Foto Meteor yang Jatuh di Puncak Gunung Merapi

Senin, 31 Mei 2021 17:57 WIB

Sebagian Benar, Klaim Ini Foto Meteor yang Jatuh di Puncak Gunung Merapi

Sebuah foto yang memperlihatkan kilatan cahaya vertikal yang berada tepat di puncak sebuah gunung beredar di media sosial. Foto tersebut dibagikan dengan klaim bahwa meteor jatuh di puncak Gunung Merapi.

Di Facebook, foto tersebut dibagikan oleh akun ini pada 28 Mei 2021. Akun itu menulis narasi berupa kalimat pertanyaan, “Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi ? Kali Adem, Cangkringan, Yogyakarta (27 Mei 2021) pkl. 23.07 WIB. Gunarto_song | @merapi_uncover."

Hingga artikel ini dimuat pada 31 Mei 2021, foto unggahan akun tersebut telah mendapatkan lebih dari 1.300 reaksi dan 320 komentar serta dibagikan lebih dari 800 kali.

Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang memuat foto kilatan cahaya vertikal yang diklaim jatuh di puncak Gunung Merapi.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital foto tersebut dengan reverse image tool Google dan Yandex. Hasilnya, ditemukan artikel berita yang memuat foto itu, yang menjelaskan bahwa kilatan cahaya kehijauan ini diduga kuat berasal dari aktivitas hujan meteor. Namun, lokasinya bukan di puncak Gunung Merapi.

Foto tersebut pertama kali diunggah ke Instagram oleh akun @gunarto_song pada 28 Mei 2021. Pemilik akun itu, Gunarto, merupakan fotografer yang mengabadikan momen tersebut. Di Instagram, Gunarto menulis narasi seperti yang beredar. “Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi ??, Kali Adem, Cangkringan, Yogyakarta(27 Mei 2021, Jam 23.07 WIB),” kata Gunarto.

Di Twitter, tiga foto yang identik diunggah oleh akun @merapi_uncover pada tanggal yang sama, dengan narasi yang sama pula. Peristiwa ini pun terekam oleh kamera CCTV milik Megadata, perusahaan penyedia layanan internet, pada 27 Mei 2021. Video tersebut diunggah ke Twitter oleh akun @JogjaUpdate pada 28 Mei 2021. "Meteor terlihat (pada detik ke 21) dari CCTV Megadata, di Merapi yang berlokasi di Kalitengah Kidul."

CCTV milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga menangkap kilatan cahaya tersebut pada waktu yang sama. Dalam akun Instagram-nya, BPPTKG menulis, "Kamera CCTV yang berada di Deles (sisi timur Gunung Merapi) sempat merekam kilatan cahaya pada tanggal 27 Mei 2021 pukul 23.08.10 WIB."

Dilansir dari Kompas.com, Gunarto mengungkapkan bahwa foto itu diambilnya ketika berada di Kali Adem, Cangkringan, Yogyakarta, pada 27 Mei 2021. Namun, ia tidak yakin apakah benda bercahaya itu merupakan meteor atau bukan. "Saya enggak berani pastikan, yang pasti sangat cepat dan terang. Lokasinya di Kali Adem, Cangkringan, malam hari tanggal 27 Mei 2021," ujarnya.

Menurut dia, saat melakukan pembidikan obyek, terdapat ambience pada awan. Hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa cahaya misterius itu tidak jatuh di puncak Gunung Merapi, tapi perspektifnya seolah-olah cahaya tersebut jatuh di puncak Gunung Merapi.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan cahaya hijau yang muncul di dekat Gunung Merapi kemungkinan berkaitan dengan hujan meteor. Dilansir dari dari situs resmi LAPAN, menurut peneliti LAPAN Andi Pangerang, berdasarkan data International Meteor Organization (IMO) pada Mei 2021, setidaknya terdapat dua hujan meteor yang sedang aktif ketika cahaya tersebut diabadikan kamera pada 27 Mei 2021.

Kedua hujan meteor yang dimaksud adalah hujan meteor Eta Aquarid yang aktif pada 19 April-28 Mei 2021 dan hujan meteor Arietid yang aktif pada 14 Mei-24 Juni 2021. "Sehingga, dari dua ini, bisa diduga bahwa kilatan cahaya kehijauan yang muncul di dekat Gunung Merapi itu mungkin terkait dengan aktivitas hujan meteor,” kata Andi.

Dengan menggunakan metode paralaks sederhana, Andi menyimpulkan bahwa, jika cahaya itu memang berasal dari meteor, lokasi jatuhnya bukan berada di lereng Gunung Merapi. “Lokasi jatuhnya di sekitar puncak Gunung Merbabu. Hal ini ditandai dengan posisi kilatan cahaya yang nyaris vertikal menjulang ke langit,” tuturnya.

Selain itu, kilatan cahaya yang secara visual tidak terlalu besar, ditambah ketiadaan ledakan, membuat Andi memperkirakan bahwa meteor yang kemungkinan jatuh tersebut pun tidak terlalu besar. "Setidaknya berukuran seperti kerikil dan bisa jadi telah habis terbakar di atmosfer," ujarnya.

Analisis berbeda diungkapkan oleh anggota Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo. Dikutip dari Kompas.com, ia mengatakan bahwa memang benar telah terdeteksi sebuah meteor-terang (fireball) yang seakan-akan menumbuk puncak Gunung Merapi pada 27 Mei 2021 sekitar pukul 23.01 WIB. Terdapat dua dokumentasi untuk fenomena ini, yakni citra atau foto bertipe long exposure (kecepatan rana sangat lambat) dan rekaman CCTV beresolusi rendah.

"Berdasarkan dua dokumentasi tersebut dan dengan memperhitungkan fitur-fitur khas di sekitar puncak Gunung Merapi, maka untuk sementara ini saya menyimpulkan meteor-terang tersebut berkedudukan di atas Laut Jawa sebelah selatan Kepulauan Karimunjawa," kata Marufin pada 29 Mei 2021. Tepatnya, berjarak 150-160 kilometer di sebelah utara-barat laut dari kedua titik yang mendokumentasikan fenomena tersebut.

Meteor-terang tersebut memang seakan-akan menumbuk puncak Gunung Merapi karena berada di dalam garis pandang di antara titik pengamatan menuju ke posisi meteor. Perhitungan menunjukkan, pada kedua lokasi tersebut, meteor-terang terekam pada altitude 16-17 derajat. "Analisis saya lebih lanjut juga memperlihatkan bahwa meteor-terang ini sama sekali tak berhubungan dengan salah satu hujan meteor sebagaimana dipaparkan LAPAN," ujarnya.

Pada saat kejadian, hujan meteor Eta Aquarid maupun Arietid belum terbit atau masih nerada di bawah horizon untuk titik lokasi di sekitar Gunung Merapi, sehingga mustahil untuk bisa menjadi sumber dari meteor-terang yang terekam di sekitar Gunung Merapi. "Meteor-terang itu tidak jatuh ke paras bumi. Maka tidak jatuh pula di puncak Gunung Merapi. Posisi meteor-terang tersebut juga sangat jauh dari Gunung Merapi," imbuhnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa foto itu menunjukkan meteor yang jatuh di puncak Gunung Merapi, sebagian benar. Kilatan cahaya kehijauan yang terekam muncul di dekat Gunung Merapi tersebut diduga kuat terkait dengan aktivitas hujan meteor. Namun, terkait lokasinya, LAPAN menyatakan bukan di lereng Gunung Merapi, melainkan di puncak Gunung Merbabu. Fotografer yang mengabadikan peristiwa tersebut juga mengatakan cahaya misterius itu tidak jatuh di puncak Gunung Merapi, tapi perspektifnya memang seolah-olah kilatan tersebut jatuh di puncak Gunung Merapi.

TIM CEK FAKTA TEMPO

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id