Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sesat, Penyebab Krisis Oksigen di India Bukan Covid-19 Tapi Saluran Gas RS yang Bocor

Rabu, 5 Mei 2021 12:46 WIB

Sesat, Penyebab Krisis Oksigen di India Bukan Covid-19 Tapi Saluran Gas RS yang Bocor

Klaim bahwa penyebab krisis oksigen di India adalah kebocoran saluran gas di rumah sakit, bukan lonjakan kasus Covid-19, beredar di Instagram. Klaim ini disertai dengan video berita dari situs media Kumparan yang berisi informasi bahwa terdapat sebuah rumah sakit di India yang mengalami kebocoran saluran oksigen di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di sana.

Akun ini membagikan klaim beserta video tersebut pada 1 Mei 2021. Akun itu pun menuliskan narasi sebagai berikut: “Penyebab krisis oksigen di India bukan karena 'tsunami kopit', tapi adanya kebocoran saluran oksigen di rumah sakit India.” Hingga artikel ini dimuat, unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 266 ribu kali.

Gambar tangkapan layar unggahan di Instagram yang berisi klaim sesat terkait penyebab krisis oksigen di India.

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan verifikasi Tim CekFakta Tempo, video dalam unggahan itu memang menunjukkan kebocoran tangki oksigen di sebuah rumah sakit di Nashik, Maharashtra, India, pada 21 April 2021. Namun, kebocoran tersebut muncul di tengah terjadinya krisis oksigen di India. Negara ini mengalami krisis oksigen karena dilanda gelombang kedua pandemi Covid-19 sejak pertengahan April lalu.

Terkait video kebocoran oksigen

Tempo mula-mula memfragmentasi video itu menjadi sejumlah gambar dengan tool InVID. Selanjutnya, gambar-gambar tersebut ditelusuri dengan reverse image tool Goole dan Yandex. Hasilnya, ditemukan video yang identik yang pernah dimuat oleh kanal YouTube milik media India, Hindustan Times, pada 21 April 2021. Video ini berjudul “Nashik: 22 patients die due to interrupted oxygen supply after tank leak at hospital”.

Dalam keterangannya, Hindustan Times menulis bahwa sedikitnya 22 pasien meninggal akibat terputusnya pasokan oksigen di Rumah Sakit Zakir Hussain, rumah sakit umum untuk pasien Covid-19 di Kota Nashik, Negara Bagian Maharashtra, India. Menurut kolektor distrik, Suraj Mandhare, hal itu terjadi setelah adanya kebocoran dari pabrik penyimpanan oksigen.

Peristiwa ini terjadi di tengah kekurangan oksigen yang akut di beberapa negara bagian di India. Petugas pun melakukan operasi penahanan kebocoran di lokasi. Kebocoran tersebut menyebabkan gas menyebar ke seluruh area di luar rumah sakit. Maharashtra merupakan salah satu negara bagian yang paling parah terkena Covid-19. Lebih dari 58.920 kasus baru dan 351 kematian dilaporkan per 21 April.

Video yang sama juga pernah dimuat oleh kanal YouTube media Inggris, The Telegraph, pada 22 April 2021. Video itu berjudul “India: 'My mother died in agony' from Covid after an oxygen tank leak at hospital”. Video ini berkisah tentang seorang pasien Covid-19 yang meninggal akibat kebocoran oksigen di Rumah Sakit Zakir Hussain.

Seorang administrator lokal di India barat mengatakan sebanyak 22 pasien meninggal di Rumah Sakit Zakir Hussain ketika pasokan oksigen mereka terganggu akibat kebocoran tangki. Putri dari salah satu pasien Covid-19 yang meninggal mengatakan bahwa ibunya telah berada di rumah sakit selama lima hari dan bahwa ia telah "pulih" dari Covid-19 ketika meninggal akibat kekurangan oksigen.

"Tidak ada oksigen, dia meninggal kesakitan, dia kesulitan bernapas, dia meninggal. Semua orang di sana (di bangsal) meninggal," katanya. India menghadapi krisis kesehatan yang parah karena persediaan oksigen di rumah sakit menipis, seiring dengan lonjakan jumlah kasus Covid-19 baru yang kini memecahkan rekor dunia.

Terkait krisis oksigen di India

India mulai mengalami kekurangan tempat tidur dan oksigen untuk pasien Covid-19 pada pertengahan April 2021, ketika kasus infeksi virus Corona semakin melonjak. Menurut arsip berita Tempo pada 19 April, ibukota India, New Delhi, mencatat 25.500 kasus Covid-19 baru dalam periode 24 jam. Namun, kurang dari 100 tempat tidur untuk perawatan kritis tersedia di kota itu. Sementara jumlah kasus di seluruh India pada hari itu mencapai sekitar 233 ribu.

Pada 1 Mei, India mencatatkan rekor tertinggi jumlah kasus Covid-19 dalam satu hari, yakni 401.993 kasus. Menurut arsip berita Tempo, krematorium di seluruh India dipenuhi dengan mayat. Pasien terengah-engah dan sekarat karena rumah sakit kehabisan oksigen. India telah melaporkan lebih dari 300 ribu kasus baru setiap harinya selama sembilan hari berturut-turut sejak 21 April sebelum mencapai angka 400 ribu.

Per 4 Mei 2021, total kasus Covid-19 di India sejak awal pandemi menembus angka 20 juta. Jumlah ini membuat India menjadi negara kedua di dunia dengan kasus infeksi virus Corona terbanyak setelah Amerika Serikat. India mencatat 10 juta kasus tambahan dalam empat bulan terakhir. Namun, para pakar medis mengatakan angka sebenarnya di India bisa 5-10 kali lebih tinggi ketimbang yang dilaporkan.

Dilansir dari media India, The Hindu, yang mengutip Reuters, Moloy Banerjee, direktur Linde Plc, produsen gas terbesar di India, mengatakan krisis pasokan oksigen medis yang parah di India diperkirakan akan mereda pada pertengahan Mei. Produksi diprediksi bakal meningkat sebesar 25 persen, dan infrastruktur transportasi siap untuk mengatasi lonjakan permintaan yang disebabkan oleh peningkatan dramatis kasus Covid-19.

Menurut Banerjee, konsumsi oksigen medis di India telah melonjak lebih dari delapan kali lipat dari level biasanya menjadi sekitar 7.200 ton per hari pada April. "Inilah yang menyebabkan krisis, karena tidak ada yang siap untuk itu, terutama kurva yang tajam," kata Banerjee. "Harapan saya, pada pertengahan Mei, kami sudah pasti memiliki infrastruktur transportasi yang memungkinkan kami melayani permintaan ini di seluruh negeri," katanya.

Perdana Menteri India Narendra Modi sendiri telah dikritik karena tidak bergerak lebih cepat dalam membatasi gelombang kedua Covid-19, dan karena membiarkan jutaan orang yang sebagian besar tidak bermasker menghadiri festival keagamaan atau kampanye politik selama Maret dan April. Permodelan pemerintah India menunjukkan kasus Covid-19 bisa mencapai puncaknya pada 5 Mei, beberapa hari lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa penyebab krisis oksigen di India adalah kebocoran saluran gas di rumah sakit, bukan lonjakan kasus Covid-19, menyesatkan. Kebocoran saluran oksigen memang terjadi di sebuah rumah sakit di Nashik, Maharashtra, India. Namun, kebocoran tersebut muncul di tengah terjadinya krisis oksigen di negara tersebut. India mengalami krisis oksigen karena dilanda gelombang kedua pandemi Covid-19 sejak pertengahan April lalu. Pada 1 Mei, India mencatatkan rekor tertinggi jumlah kasus Covid-19 dalam satu hari, yakni 401.993 kasus.

TIM CEK FAKTA TEMPO

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id