Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sesat, Klaim Video Ini Bukti Kebohongan Vaksinasi Covid-19 oleh Yahudi

Jumat, 26 Maret 2021 11:10 WIB

Sesat, Klaim Video Ini Bukti Kebohongan Vaksinasi Covid-19 oleh Yahudi

Video yang memperlihatkan sebuah proses vaksinasi beredar di Twitter. Dalam video yang diambil dari atas lokasi vaksinasi itu, terlihat bahwa petugas tidak menyuntikkan vaksin ke lengan penerima, melainkan ke bagian bajunya. Video itu pun diklaim sebagai bukti kebohongan vaksinasi Covid-19 oleh Yahudi.

Dalam video itu, memang terdapat sebuah teks yang ditulis dalam huruf Ibrani. Akun ini membagikan video tersebut pada 24 Maret 2021 dengan narasi, "Tu liat kelakuan Yahudi ngebohongin dunia se olah2 di vaccine padahal tdk, dia ga tau ada cctv yg lg ngerekam.." Hingga artikel ini dimuat, cuitan itu telah di-retweet sebanyak 393 kali dan disukai hingga 682 kali.

Gambar tangkapan layar cuitan di Twitter yang berisi klaim sesat terkait video proses vaksinasi Covid-19 di Israel yang diunggahnya.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video itu menjadi sejumlah gambar dengan tool InVID. Lalu, gambar-gambar ini ditelusuri dengan reverse image tool Yandex.

Hasilnya, ditemukan bahwa video itu memang diambil dari sebuah lokasi vaksinasi Covid-19 di Israel. Namun, video ini tidak menunjukkan proses vaksinasi yang sesungguhnya. Petugas diminta oleh seorang penerima vaksin Covid-19 untuk mensimulasikan proses vaksinasi karena sebelumnya ia tak sempat merekam seluruh proses tersebut. Simulasi itu dilakukan dengan jarum suntik kosong.

Situs media Rusia, Mirtesen, pernah memuat gambar tangkapan layar video tersebut dalam artikelnya pada 2 Maret 2021. Dalam artikel yang dikutip dari situs media Rusia lainnya, Donbass Today, itu, disebutkan bahwa, pada 1 Maret 2021, beredar video yang diambil dari lokasi vaksinasi Covid-19 yang digelar oleh Magen David Adom (MDA), layanan darurat medis, bencana, ambulans, dan bank darah Israel, di pusat perbelanjaan Bat Yam.

Dalam video tersebut, terdengar suara pria yang berbicara dalam bahasa Rusia yang mengklaim bahwa petugas vaksinasi, alih-alih menyuntik si penerima vaksin Covid-19, malah menaburkan vaksin tersebut ke pakaiannya. Klaim ini pun direspons oleh MDA, "Ini adalah berita palsu dari level paling bawah."

Menurut MDA, petugasnya beberapa kali memenuhi permintaan para penerima vaksin untuk merekam proses vaksinasi Covid-19 yang mereka jalani dalam sebuah foto atau video. Dalam kasus yang terlihat di video yang beredar, si penerima vaksin tidak sempat merekam seluruh proses tersebut. Karena itu, petugas diminta oleh si penerima vaksin untuk melakukan vaksinasi dengan jarum suntik kosong, yang kemudian direkam.

Situs media Israel berbahasa Rusia, Newsru, juga pernah memuat gambar tangkapan layar video tersebut dalam artikelnya pada 2 Maret 2021. Artikel ini memuat penjelasan yang sama dari MDA, bahwa video itu hanya menunjukkan simulasi proses vaksinasi Covid-19 dengan jarum suntik kosong. "Klaim bahwa jarum suntik itu adalah jarum suntik yang terisi vaksin sama sekali tidak benar," demikian pernyataan MDA.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video tersebut merupakan bukti kebohongan vaksinasi Covid-19 oleh Yahudi, menyesatkan. Video itu memang diambil dari sebuah lokasi vaksinasi Covid-19 di Israel. Namun, video ini tidak menunjukkan proses vaksinasi yang sesungguhnya. Petugas yang terlihat dalam video itu diminta oleh seorang penerima vaksin Covid-19 untuk mensimulasikan proses vaksinasi karena sebelumnya ia tak sempat merekam seluruh proses tersebut. Simulasi itu dilakukan dengan jarum suntik kosong.

TIM CEK FAKTA TEMPO

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id