Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Joe Biden Pakai Kitab Illuminati Masonik saat Ambil Sumpah Jabatan Presiden AS

Selasa, 26 Januari 2021 13:31 WIB

Keliru, Joe Biden Pakai Kitab Illuminati Masonik saat Ambil Sumpah Jabatan Presiden AS

Foto yang memperlihatkan kitab suci yang dipakai oleh Joe Biden saat dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2021 lalu beredar di media sosial. Terdapat pula foto yang menunjukkan kitab suci yang sama ketika Biden dilantik sebagai Wakil Presiden AS pada 2009 silam, ketika posisi Presiden AS dijabat oleh Barack Obama. Foto-foto itu dibagikan dengan narasi bahwa kitab yang digunakan oleh Biden saat mengambil sumpah untuk kedua jabatan tersebut adalah Kitab Illuminati Masonik.

Di Facebook, foto-foto beserta klaim itu dibagikan salah satunya oleh akun Shekinah Adina Eliseva, tepatnya pada 22 Januari 2021. Akun ini menulis, "#DonaldTrump menggunakan Holy Bible Kitab Suci TUHAN) dalam sumpah nya sewaktu dilantik menjadi Presiden Sedangkan Joe Biden menggunakan Massonic Illuminaty Bible (kitab setan) dlm sumpahnya mnjdi presiden. #Donald Trumph mengeluarkan UU Anti Aborsi dan Anti LGBT setelah dilantik menjadi Presiden tetapi Biden justru memberlakukan UU legalitas Aborsi dan LGBT.”

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Shekinah Adina Eliseva yang memuat klaim keliru bahwa Joe Biden memakai Kitab Illuminati Masonik saat mengambil sumpah jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital foto-foto tersebut dengan reverse image tool Source dan Google. Hasilnya, ditemukan informasi bahwa kitab yang digunakan Joe Biden saat dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2021 lalu adalah Alkitab dengan sampul bergambar salib Celtic, bukan Kitab Illuminati Masonik. Alkitab tersebut telah menjadi bagian dari keluarga Biden sejak 1893.

Foto pertama, yang memperlihatkan alkitab tersebut saat Biden dilantik sebagai Wakil Presiden AS pada 2009, merupakan potongan dari foto yang pernah dimuat oleh Voice of America pada 10 Januari 2021. Foto ini diberi keterangan: “FILE - U.S. Vice President Joe Biden is sworn in as his wife Jill Biden watches during the inauguration of President Barack Obama in Washington, Jan. 20, 2009.

Sementara foto kedua, yang memperlihatkan alkitab tersebut saat Biden dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2021, merupakan potongan dari foto yang pernah dimuat oleh The Guardian pada 21 Januari 2021. Foto ini diberi keterangan: "Joe Biden, the new president of the United States, with his wife Jill Biden at his swearing-in. At 78, Biden is the oldest president ever to take the oath of office. Photograph: Kevin Lamarque/Reuters."

Dilansir dari CNN, Alkitab setebal lima inci yang pada sampulnya terdapat salib Celtic ini telah menjadi bagian dari keluarga Joe Biden sejak 1893. Biden memakai Alkitab ini setiap dia mengambil sumpah, termasuk saat dilantik sebagai anggota Senat AS untuk pertama kalinya pada 1973 dan sebagai Wakil Presiden AS pada 2009 dan 2013. Alkitab ini juga dipakai oleh mendiang putra Biden, Beau Biden, saat dilantik sebagai Jaksa Agung Delaware pada 2007.

Dikutip dari organisasi cek fakta AS Politifact, dalam sebuah wawancara di acara televisi The Late Show with Stephen Colbert pada Desember 2020, Joe Biden juga menuturkan bahwa Alkitab itu hanyalah pusaka keluarga yang telah digunakan sejak 1893. "Setiap tanggal penting ada di sana. Misalnya, setiap kali saya disumpah untuk apa pun, tanggalnya akan tercatat di sana," kata politikus dari Partai Demokrat tersebut.

Menurut Politifact, istilah "Illuminati" mengacu pada sebuah masyarakat rahasia yang disebut Illuminati Bavaria yang berusaha menyusup ke institusi yang kuat, seperti monarki, untuk mempromosikan cita-cita "pencerahan". Sementara istilah "Masonik" mengacu pada freemasonry, praktik organisasi persaudaraan tertua dan terbesar di dunia. Illuminati Bavaria menyusup ke kelompok-kelompok Masonik sebelum bubar pada abad ke-18.

"Alkitab yang digunakan Biden untuk mengambil sumpah tidak ada hubungannya dengan kedua organisasi tersebut, yang telah menjadi subyek dari banyak teori konspirasi. Kami tidak dapat menemukan bukti yang kredibel bahwa Alkitab milik Biden itu terkait dengan Illuminati. Meskipun banyak mantan Presiden AS seorang Freemason, kami tidak menemukan bukti bahwa Biden adalah anggota persaudaraan tersebut," demikian penjelasan Politifact.

Terdapat foto lain yang diunggah oleh akun Shekinah Adina Eliseva sebagai bukti bahwa Alkitab Biden terkait dengan Illuminati. Foto ini menunjukkan sebuah kitab dengan sampul yang mirip dengan sampul Alkitab Biden. Kitab itu disebut sebagai Haydock Douay Rheims Bible, yang diklaim berisi informasi tentang bagaimana Illuminati "mengubah nama Putra Allah dalam Tritunggal Katolik", sebuah "trik Masonik" yang juga disebut "Da Vinci Code".

Menurut Politifact, Alkitab Biden memang merupakan edisi Haydock Douay Rheims. Namun, Alkitab ini umum digunakan oleh umat Katolik berbahasa Inggris di AS hingga 1940-an. Klaim bahwa edisi Alkitab ini terkait dengan Illuminati pun berhubungan dengan sejarah panjang teori konspirasi tentang Illuminati, yang hanya beroperasi selama satu dekade di tahun 1700-an dan berusaha untuk menggantikan agama Kristen dengan "agama akal".

Sejak 1792, beberapa penulis konspirasi mulai menggabungkan Mason, Illuminati, Templar, dan Yahudi dalam berbagai kombinasi untuk menciptakan konspirasi pengendalian universal di seluruh dunia. Sementara "Da Vinci Code", buku tentang konspirasi untuk menyembunyikan informasi bahwa Yesus kemungkinan memiliki anak dengan Maria Magdalena, adalah karya fiksi sejarah yang telah didiskreditkan oleh gereja-gereja dan para praktisinya serta sarjana Alkitab.

Dilansir dari International Business Times, menurut Komite Kongres Gabungan untuk Upacara Pengukuhan AS, Joe Biden, yang merupakan seorang penganut Katolik, hanya mengikuti tradisi banyak Presiden AS lain yang menggunakan kitab suci milik keluarga mereka ketika mengambil sumpah jabatan, termasuk Ronald Reagan dan Franklin D. Roosevelt. Sebagai informasi, Biden adalah presiden beragama Katolik kedua di AS setelah John F. Kennedy.

Dikutip dari The New York Times, Alkitab yang dipilih oleh seorang presiden terpilih untuk digunakan dalam upacara pengambilan sumpahnya kerap kali menjadi pesan simbolis bagi masyarakat AS, ujar Seth A. Perry, profesor agama di Princeton University dan penulis buku “Bible Culture and Authority in the Early United States". "Sulit membayangkan ritual pelantikan terjadi tanpa kita itu," ujar Perry.

Saat pelantikannya pada 1789 di New York, George Washington memakai Alkitab dari St. John's Masonik Lodge No. 1. Menurut Claire Jerry, kurator sejarah politik National Museum of American History, Alkitab itu diambil setelah tamu melihat tidak ada satu pun kitab yang tersedia di Federal Hall, lokasi pengambilan sumpah jabatan. Alkitab ini juga dipakai oleh empat presiden lain, yakni Warren G. Harding, Dwight D. Eisenhower, Jimmy Carter, dan George Bush.

Pada 2017, Donald Trump menggunakan satu Alkitab yang diberikan oleh ibunya kepadanya ketika masih kecil dan satu Alkitab lain yang digunakan oleh Abraham Lincoln dalam pelantikannya pada 1861. Barack Obama juga menggunakan Alkitab yang dipakai oleh Lincoln saat mengambil sumpah jabatan. Pada 2013, dalam pelantikannya untuk periode kedua, Obama melengkapi Alkitab itu dengan Alkitab lain yang diberikan kepada Martin Luther King Jr. pada 1954.

Beberapa presiden mengambil sumpah jabatan dengan Alkitab yang dibuka pada ayat atau bagian tertentu. Biasanya, yang menjadi pilihan adalah ayat-ayat dalam Amsal dan Mazmur. Menurut Mark Dimunation, kepala divisi buku langka dan koleksi khusus di Perpustakaan Kongres AS, presiden terpilih sering mencari teks yang memiliki hubungan pribadi dengan mereka, atau teks yang mewakili sejarah dari momen ketika mereka terpilih sebagai presiden.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa Joe Biden memakai Kitab Illuminati Masonik saat mengambil sumpah jabatan sebagai Presiden AS, keliru. Kitab yang digunakan oleh Biden saat dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2021 lalu adalah Alkitab dengan sampul bergambar salib Celtic, bukan Kitab Illuminati Masonik. Alkitab tersebut telah digunakan sejak 1893, dan dipakai setiap kali Biden mengambil sumpah dalam jabatan apa pun. Alkitab Biden memang merupakan edisi Haydock Douay Rheims. Namun, klaim bahwa Alkitab edisi Haydock Douay Rheims terkait dengan Illuminati hanyalah teori konspirasi yang beroperasi selama satu dekade di tahun 1700-an.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id