Keliru, Klaim Ini Video Pengangkatan Badan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Rabu, 13 Januari 2021 15:38 WIB
Video yang diklaim sebagai video pengangkatan badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 beredar di media sosial. Video ini menyebar tak lama setelah pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta Pontianak hilang kontak pada 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Di Facebook, video beserta klaim tersebut diunggah salah satunya oleh akun Ardian, tepatnya pada 10 Januari 2021. Akun ini menulis, "Pengangkatan badan pesawat (SJ 182)." Video berdurasi 24 detik itu berasal dari platform video pendek TikTok, yang diunggah oleh akun @sams_mj.
Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Ardian yang memuat klaim keliru terkait video yang diunggahnya.
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi sejumlah gambar dengan tool InVID. Selanjutnya, gambar-gambar itu ditelusuri dengan reverse image tool Yandex dan Google. Hasilnya, ditemukan bahwa video tersebut memperlihatkan pesawat Airbus A330 bekas yang sengaja ditenggelamkan di lepas pantai barat laut Turki sebagai tujuan wisata selam.
Video yang diunggah oleh akun Ardian telah mengalami suntingan, yakni dengan membalik video itu, sehingga badan pesawat terlihat ditarik dari dalam laut. Padahal, dalam video aslinya, pesawat tersebut sedang ditenggelamkan ke dalam laut.
Video penenggelaman pesawat Airbus A330 di lepas pantai barat laut Turki ini pernah dimuat oleh kantor berita BBC pada 14 Juni 2019 dengan judul “Turkish Airbus plane sunk for diving tourism”. Dalam keterangannya, tertulis bahwa pesawat penumpang bekas itu sengaja ditenggelamkan di lepas pantai untuk menarik wisatawan selam.
Pesawat sepanjang 65 meter atau 213 kaki tersebut ditenggelamkan sedalam 30 meter di bawah permukaan Laut Aegea di lepas pantai Pelabuhan Ibrice, Edirne, Turki. Pejabat setempat berharap kawasan itu segera menjadi surga bagi para penyelam.
Video yang sama juga pernah diunggah ke YouTube oleh kanal DiveMagazine pada 18 Juni 2019 dengan judul “Turkey Airbus A330 Sinking Ibrice 14 June 2019”. Menurut DiveMagazine, pesawat itu ditenggelamkan hingga kedalaman sekitar 30 meter di Laut Aegea, sekitar 1 mil dari Pelabuhan Ibrice, dan bertujuan untuk memperluas wisata scuba diving ke daerah tersebut.
Kantor berita Turki Anadolu Agency pun pernah memberitakan pesawat Airbus A330 yang sengaja ditenggelamkan di lepas pantai Pelabuhan Ibrice itu. Menurut Ali Uysal, Wakil Gubernur Edirne, Teluk Saros di Laut Aegea sangat penting dalam hal pariwisata.
“Wisata scuba diving memiliki segmen pasar yang berbeda dari pariwisata pada umumnya,” kata Uysal, yang mencatat bahwa turis biasa menghasilkan pendapatan kurang dari 500-600 dolar, sementara turis yang datang untuk scuba diving menghasilkan 2-3 ribu dolar. “Untuk alasan ini, menurut saya, bidang yang ditenggelamkan dan terumbu buatan sangat penting,” ujarnya.
Pesawat tersebut melakukan penerbangan pertamanya pada 1995 dan pensiun pada 2018. Pesawat itu kemudian dibawa ke distrik Kesan di Edirne dari kota resor Mediterania di Antalya pada Maret 2019. Berbagai benda yang mewakili Perang Canakkale juga ditenggelamkan sebagai bagian dari proyek terumbu buatan.
Kondisi badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Berdasarkan arsip berita Tempo, tim gabungan pencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta Pontianak yang hilang di perairan Kepulauan Seribu, pada 9 Januari 2021, akhirnya menemukan titik jatuhnya pesawat tersebut. Diketahui potongan pesawat ditemukan di kedalaman 23 meter.
Menurut Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Bagus Puruhito, pada 10 Januari 2021, tim SAR telah menemukan beberapa serpihan dan potongan dari Sriwijaya SJ 182. Serpihan itu tersebar di sejumlah lokasi di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Pada 11 Januari 2021, para penyelam Basarnas menemukan puing pesawat yang berukuran lebih besar dibandingkan dua hari pertama. Salah satunya adalah bagian kerangka pesawat dengan tulisan PK yang berukuran besar. Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 memiliki nomor registrasi PK-CLC.
Di hari keempat, pada 12 Januari 2021, tim SAR kembali menemukan sejumlah puing pesawat. Direktur Operasi Basarnas Brigadir Jenderal TNI (Mar) Rasman mengatakan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan pendalaman soal temuan itu, untuk penyelidikan penyebab pesawat jatuh.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video tersebut adalah video pengangkatan badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, keliru. Video itu sudah mengalami penyuntingan. Video tersebut merupakan video pesawat Airbus A330 bekas yang sengaja ditenggelamkan di lepas pantai barat laut Turki sebagai tujuan wisatawa selam. Sriwijaya Air SJ 182 sendiri ditemukan tim SAR dalam kondisi yang sudah tidak utuh. Potongan dan serpihan badan pesawat tersebar di sejumlah lokasi di perairan Kepulauan Seribu.
ZAINAL ISHAQ
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id