Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sesat, Klaim Ini Foto Tentara Jerman-Inggris yang Main Bola Bersama saat Gencatan Senjata Natal 1914

Rabu, 30 Desember 2020 11:45 WIB

Sesat, Klaim Ini Foto Tentara Jerman-Inggris yang Main Bola Bersama saat Gencatan Senjata Natal 1914

Foto hitam-putih yang memperlihatkan sejumlah pria berseragam sedang bermain bola beredar di Facebook. Foto itu diklaim sebagai foto tentara Jerman dan Inggris yang bermain bola bersama saat kedua negara yang sedang berperang tersebut melakukan gencatan senjata, tepatnya pada hari Natal 25 Desember 1914 di Ypres dan Comines-Warneton, Belgia.

Salah satu akun yang membagikan foto beserta klaim tersebut adalah akun Ustadi Ahmad, tepatnya pada 27 Desember 2020. Berikut narasi yang ditulis oleh akun tersebut:

“25 Desember 1914 - Tentara Jerman dan Inggris yang sedang berperang melanggar komando atasan, mereka melakukan gencatan senjata selama sehari dan justru main bola bareng saat Natal. Gencatan senjata Natal atau Christmas Truce, begitulah orang-orang Eropa Barat mengenang momen 25 Desember 1914. Berdasarkan semangat perang, gencatan senjata saat itu tidak resmi dan melanggar komando. Namun toh kemanusiaan yang menang, meski sementara waktu. Dalam pertandingan sepakbola itu, Jerman menang atas Inggris dengan skor 3-2. Menurut situs UEFA, lokasi pertandingannya ada di Ypres dan Comines-Warneton, Belgia.”

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Ustadi Ahmad yang memuat klaim menyesatkan terkait foto yang diunggahnya.

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri sumber foto tersebut dengan reverse image tool Source dan Google. Hasilnya, ditemukan bahwa sejumlah pria berseragam yang bermain bola dalam foto itu merupakan para aktor yang memerankan kembali adegan bermain sepak bola saat Christmas Truce atau gencatan senjata Natal.

Foto yang sebenarnya berwarna itu, bukan hitam-putih, diabadikan oleh fotografer kantor berita Associated Press (AP), Virginia Mayo. Foto itu pernah dimuat oleh situs media News.com.au pada 24 Desember 2014 dengan keterangan: "Para aktor memerankan kembali pertandingan sepak bola saat gencatan senjata Natal, sebuah peristiwa yang menurut sejarawan kemungkinan besar tidak terjadi."

Foto yang sama juga pernah dimuat situs pemeriksa fakta Hoaxeye.com pada 26 Desember 2016. Menurut situs ini, narasi yang menyertai foto itu, bahwa “Tentara Inggris dan Jerman dalam Perang Dunia I mengumumkan gencatan senjata informal dan memainkan pertandingan sepak bola di antara parit, Natal 1914", tidak benar.

Kontroversi sepak bola saat Christmas Truce

Dilansir dari situs resmi Imperial War Museums (IWM), Christmas Truce atau gencatan senjata Natal merupakan salah satu peristiwa paling terkenal dari Perang Dunia I. Menjelang malam Natal 1914, tentara Inggris mendengar pasukan Jerman di parit seberang mereka menyanyikan lagu-lagu pujian dan lagu-lagu patriotik serta melihat lentera dan pohon cemara kecil di sepanjang parit pasukan Jerman. Pesan pun diteriakkan di antara parit.

Keesokan harinya, tentara Inggris dan Jerman bertemu di tanah tak bertuan atau no man's land serta bertukar hadiah, mengambil foto, dan beberapa di antaranya bermain sepak bola dadakan. Mereka juga mengubur korban jiwa serta memperbaiki parit dan galian.

Beberapa pihak meragukan terjadinya pertandingan sepak bola dalam peristiwa Christmas Truce atau gencatan senjata Natal pada 1914 tersebut. Namun, beberapa saksi menyatakan bahwa permainan sepak bola antara tentara Inggris dan Jerman dalam peristiwa itu memang terjadi.

Menurut laporan News.com.au, Peter Stanley, profesor dari University of New South Wales Canberra, Australia, menganggap bahwa para tentara itu memang melakukannya, tapi kemungkinan hanya di antara mereka sendiri dan di belakang garis mereka sendiri. Hal itu pun, menurut Stanley, jelas tidak seperti yang sering didokumentasikan sebagai pertandingan penuh antar pasukan dengan kerumunan yang bersorak-sorai di hamparan no man's land.

Stanley mengatakan para tentara itu tidak mungkin memiliki bola sepak. Selain itu, alasan utama pertandingan sepak bola tersebut tampak meragukan adalah karena bukti sejarahnya sangat samar. "Koran pada hari itu memiliki gambar gencatan senjata, dengan banyak foto pria yang merokok, tapi tidak ada foto pertandingan sepak bola," ujar Stanley.

Dilansir dari Kompas.com, beberapa sumber menyatakan bahwa permainan sepak bola itu terjadi di garis perbatasan Belgia. Seorang prajurit berusia 19 tahun di Batalion Cheshire ke-6, Ernie Williams, yang ditempatkan di dekat Belgia, menggambarkan bagaimana sepak bola menyatukan kedua pihak. Williams juga menceritakan kisahnya yang direkam pada 1983.

Menurut Williams, bola muncul dari suatu tempat. Tak ada yang tahu dari mana asalnya bola itu. Namun, kedua belah pihak berkumpul dan saling memberikan umpan untuk bermain sepak bola. Semua orang tampaknya menikmati permainan sepak bola itu.

Dalam jurnal yang ditulis oleh Letnan Charles Brockbank yang merupakan anggota Batalion Cheshire ke-6, permainan berlangsung tidak lama setelah Jerman berteriak dan keluar dari parit. Kerumunan besar pun terbentuk. Salah satu dari kedua belah pihak kemudian menemukan bola karet kecil dan pertandingan sepak bola menyatukan mereka, meskipun itu hanya berlangsung satu jam dan dan tidak memakai wasit.

Dikutip dari Historia.id, wilayah Ypres di Belgia adalah medan pertempuran paling intens antara Jerman dan Sekutu yang dipimpin Inggris dan Prancis pada awal Perang Dunia I. Serangkaian pertempuran yang terjadi pada 19 Oktober–22 November 1914 memakan puluhan ribu korban tewas, diikuti perang parit yang statis.

Peperangan berhenti pada malam Natal, 24 Desember. Prajurit Jerman dan Inggris mendekorasi parit masing-masing dengan pohon Natal dan menyanyikan lagu-lagu Natal. Suasana jadi bersahabat ketika mereka bertemu di tanah tak bertuan atau no man’s land, lahan kosong yang memisahkan parit kedua belah pihak. Mereka bertegur sapa, bertukar hadiah dan kebahagiaan Natal.

Di beberapa wilayah, gencatan senjata digunakan para prajurit untuk bertanding sepak bola. Seperti disaksikan Letnan Kurt Zehmisch dari Resimen Saxony ke-134. “Prajurit-prajurit Inggris membawa bola sepak dari parit mereka, dan tak lama pertandingan seru terjadi. Pemandangan ini sangat menakjubkan, juga aneh. Para opsir Inggris merasakan hal yang sama tentang ini. Natal, momen perayaan rasa cinta dan kasih sayang, mampu membuat musuh bebuyutan menjadi kawan untuk sementara,” katanya dalam catatan harian yang dipublikasikan pada 1999.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa foto di atas adalah foto tentara Jerman dan Inggris yang bermain bola bersama saat gencatan senjata pada hari Natal 25 Desember 1914, menyesatkan. Foto itu hanyalah foto para aktor yang memerankan kembali adegan bermain bola saat Christmas Truce atau gencatan senjata Natal. Benar atau tidaknya pertandingan sepak bola saat Christmas Truce 1914 itu sendiri masih menjadi perdebatan. Beberapa pihak meragukan, namun sejumlah saksi menyatakan bahwa permainan sepak bola itu benar-benar terjadi.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id