Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru, Video yang Disebut Tunjukkan Anggota FPI yang Ditembak Polisi di Tol Cikampek

Rabu, 9 Desember 2020 10:21 WIB

Keliru, Video yang Disebut Tunjukkan Anggota FPI yang Ditembak Polisi di Tol Cikampek

Video pendek yang memperlihatkan penembakan terhadap dua pria di jalanan sebuah kota viral di media sosial. Video berdurasi 4 detik ini diklaim sebagai video anggota Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak oleh polisi. Video ini beredar setelah, pada 7 Desember 2020 lalu, terjadi penembakan terhadap enam anggota FPI oleh kepolisian di Tol Cikampek.

Dalam video itu, terlihat seorang pria bertopi dan berompi hitam yang menembak dua pria hingga tersungkur. Walaupun begitu, pria bertopi dan berompi hitam tersebut terus melepaskan tembakan ke arah keduanya. Di Facebook, video itu dibagikan salah satunya oleh akun Ahmad Tsauri, tepatnya pada 8 Desember 2020. Akun ini menulis narasi sebagai berikut:

"Saya sudah melihat videonya, dalam 5 detik 6 orang FP* yang menyerang polisi tumbang. Petugasnya keren. Dan senjata FP* berjatuhan. Hanya dalam 5 detik.

Tembakannya sangat akurat, kalau meleset saja sedikit pasti anggota polisi ada yang mati ditembak mereka. Newbie verses expert. Ternyata ada penembak lebih jitu dari adegan filem-filem hhhe.

Aparat pasti punya durasi dari berbagai sudut. 4 orang yang kabur bisa dijerat pasal terorisme dan jika dibuka semua, soal senjata dan jaringan teroris di FP*.

Ormas tak berijin ini pasti dibubarkan karena terlibat dalam jaringan terorisme. Mohon jangan ada yang inbox minta video, kita tunggu rilis resmi dari aparat."

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Ahmad Tsauri.

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, video tersebut telah beredar sejak Januari 2020 silam, jauh sebelum terjadinya penembakan terhadap enam anggota FPI di Tol Cikampek pada 7 Desember 2020 lalu. Video itu adalah video pembunuhan oleh sekelompok preman terhadap dua pria asal Venezuela di Kolombia. Video ini direkam dan diunggah ke media sosial oleh kelompok preman tersebut.

Video itu pernah beredar di Indonesia pada Juli 2020 lalu dengan narasi yang berbeda. Video tersebut diklaim sebagai video pelaku perampokan dan pembacokan terhadap seorang sopir truk di Rancaekek, Bandung, yang ditembak mati oleh tim buser kepolisian. Tempo telah memverifikasi klaim tersebut saat itu dan menyatakannya sebagai hoaks.

Salah satu gambar tangkapan layar dari video tersebut pernah dimuat oleh situs media Kolombia, Semana.com. Menurut berita Semana.com pada 31 Januari 2020 itu, peristiwa dalam video ini merupakan peristiwa pembunuhan terhadap dua pria oleh sekelompok preman di El Santuario, Antioquia, Kolombia.

Penembakan yang terjadi pada 28 Januari 2020 itu direkam dan disebarkan ke media sosial dan WhatsApp oleh kelompok preman yang sama. Dua pria yang menjadi korban tersebut adalah warga negara Venezuela, berusia 19 tahun dan 21 tahun. Menurut laporan pemerintah setempat, para pelaku mendekati kedua pria itu dan, tanpa mengatakan apa-apa, menembak mereka.

Peristiwa pembunuhan ini juga pernah diberitakan oleh situs media Teleantioquia Noticias. Menurut laporannya pada 29 Januari 2020, beberapa jam sebelum penembakan itu, para pelaku juga menyerang sejumlah pemilik kendaraan yang berada di jalanan yang mengarah ke Carmen de Viboral. Melalui sebuah pernyataan, Wali Kota El Santuario, Juan David Zuluaga, mengkonfirmasi pembunuhan dua warga negara Venezuela itu.

Di YouTube, peristiwa itu pun pernah dilaporkan oleh kanal Sky Colombia pada 31 Januari 2020 dengan judul “Las amenazas que se publicitan por Instagram en Antioquia”. Dalam keterangan video ini disebutkan bahwa pembunuhan dua orang di El Santuario direkam dan disiarkan di jejaring sosial oleh kelompok preman yang sama. Di akun media sosialnya, mereka juga mengunggah berbagai ancaman serta menampilkan senjata mereka.

Penembakan anggota FPI di Tol Cikampek

Berdasarkan arsip berita Tempo, penembakan anggota FPI hingga tewas di Tol Cikampek terjadi pada 7 Desember 2020 dini hari. Peristiwa ini menjadi sorotan berbagai pihak. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bahkan langsung membentuk tim khusus untuk menyelidiki peristiwa yang diklaim polisi dilakukan dengan cara terukur itu.

Pada 7 Desember siang, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran mengumumkan bahwa pihaknya memang menembak mati enam anggota FPI. Menurut dia, insiden itu berawal saat polisi melakukan pengintaian terhadap para pengikut pemimpin FPI Rizieq Shihab tersebut sekitar pukul 00.30 WIB.

Sesampainya di Tol Cikampek Kilometer 50, kata Fadil, mobil penyidik dipepet dan diserang dengan senjata api dan senjata tajam oleh anggota FPI. Dengan alasan membela diri, Fadil mengatakan bahwa anggotanya yang berjumlah enam orang melakukan penembakan, hingga mengakibatkan enam dari 10 orang anggota FPI tewas. Sementara empat orang lainnya melarikan diri.

Sekretaris Umum FPI Munarman menjelaskan kronologi versi mereka terkait penghadangan anggota FPI di Tol Cikampek tersebut. Ia mengatakan bahwa peristiwa itu bermula ketika Rizieq Shihab berencana berangkat dari Sentul, Jawa Barat, ke tempat pengajian keluarga inti pada 6 Desember malam, sekitar pukul 22.30-23.00 WIB. "Pengajian subuh keluarga inti, jadi tidak melibatkan pihak mana pun juga," kata Munarman.

Munarman mengatakan Rizieq berangkat bersama keluarganya. Ada empat mobil yang mengawal yang berisi Laskar FPI. Namun, di perjalanan, sekitar pukul 00.30 WIB, Munarman mengatakan bahwa ada mobil yang menguntit mereka. Mobil itu bahkan memotong jalur rombongan dua mobil pengawal tersebut.

"Para pengawal tentu saja bereaksi untuk melindungi Imam Besar Habib Rizieq Shihab, itu reaksi normal karena mereka bertugas mengawal. Yang patut diberitahukan bahwa fitnah besar bahwa laskar kita bawa senjata api dan temaka menembak, fitnah itu," kata Munarman.

Setelah itu, menurut dia, terjadi penembakan terhadap seorang anggota Laskar FPI. Salah satu mobil pengawal Rizieq yang berisi enam orang pun diketahui FPI hilang tak ada kabar. Munarman menyatakan sempat menugaskan anggota FPI lain mencari ke lokasi yang sama. Namun, tak ada hal yang didapat. Mereka bahkan mencari ke rumah sakit sekitar karena menduga ada yang terluka setelah adanya kabar soal tembakan saat penghadangan.

Keterangan dari Polda Metro Jaya, kata Munarman, menegaskan kondisi terakhir para anggota FPI tersebut yang ternyata sudah tewas. "Kami sebelum ada pengumuman dari Polda, itu pun dapatnya dari televisi, sebelum dengarkan pernyataan dari pihak Polda, kami masih anggap keenamnya dalam status hilang," kata Munarman.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas adalah video anggota FPI yang ditembak oleh polisi di Tol Cikampek, keliru. Video itu telah beredar sejak Januari 2020, sebelum terjadinya penembakan terhadap enam anggota FPI oleh polisi di Tol Cikampek pada 7 Desember lalu. Video tersebut memperlihatkan pembunuhan oleh sekelompok preman terhadap dua pria asal Venezuela di Kolombia.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id