Klaim bahwa Ini Foto Cincin Kawin yang Diambil dari Jari Korban Perang Dunia II Sebagian Benar
Rabu, 18 November 2020 19:18 WIB
Foto hitam-putih yang memperlihatkan ratusan cincin dalam sebuah kotak beredar di Facebook. Ribuan cincin itu diklaim sebagai cincin kawin yang diambil dari jari para korban Perang Dunia II. "Gambar cincin pernikahan yang diambil dari jari korban perang dunia II, bayangkan betapa banyak kisah cinta yang dikubur," demikian klaim yang menyertai foto tersebut.
Salah satu akun yang membagikan foto beserta klaim yang berasal dari akun Instagram @infomenariq itu adalah akun Dhynazhayra, tepatnya pada 15 November 2020. Hingga artikel ini dimuat, unggahan tersebut telah mendapatkan lebih dari 8.800 reaksi dan 617 komentar serta dibagikan lebih dari 500 kali.
Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Dhynazhayra.
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memeriksa klaim itu, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital foto di atas dengan reverse image tool Google. Hasilnya, ditemukan bahwa foto tersebut pernah dimuat oleh situs penyedia foto Getty Images dengan judul “Wedding Rings Taken From Concentration Camp Inmates” atau "Cincin Kawin yang Diambil dari Penghuni Kamp Konsentrasi".
Menurut keterangan Getty Images, foto yang diambil pada 5 Mei 1945 itu merupakan koleksi Corbis Historical. Foto itu menunjukkan cincin yang diambil oleh Nazi dari korban mereka untuk mengamankan emas. Pasukan Amerika Serikat menemukan cincin, jam tangan, batu mulia, kacamata, dan gigi palsu emas di dekat kamp konsentrasi Buchenwald, Jerman.
Foto tersebut juga ditemukan di situs jual-beli online AS, Amazon. Keterangan yang dimuat oleh Amazon sama dengan yang ditulis oleh Getty Images, bahwa tumpukan cincin kawin itu ditemukan di kamp Buchenwald oleh pasukan AS. Foto tersebut merupakan koleksi Perpustakaan Kongres AS.
Dikutip dari situs Museum Memorial Holocaust AS (USHMM), Buchenwald merupakan salah satu kamp konsentrasi terbesar yang dibangun oleh Nazi, yang dibuka pada Juli 1937. Kamp ini berada di daerah berhutan di lereng utara Ettersberg, sekitar 5 mil barat laut Weimar, Jerman.
Sebagian besar tahanan awal Buchenwald adalah tahanan politik. Pada November 1938, menyusul peristiwa Kristallnacht, pasukan militer Nazi, Schutzstaffel (SS), dan kepolisian Jerman mengirim hampir 10 ribu laki-laki Yahudi ke Buchenwald, di mana mereka diperlakukan dengan kejam.
Selain tahanan politik dan orang Yahudi, di Buchenwald, terdapat pula para pelaku kriminal, Saksi Yehuwa, orang Roma (Gipsi), dan pembelot militer Jerman. Pada tahap berikutnya, di kamp itu, SS memenjarakan tawanan perang dari berbagai negara (termasuk AS), pejuang perlawanan, mantan pejabat pemerintahan negara-negara yang diduduki Jerman, dan pekerja paksa asing.
Antara Juli 1937-April 1945, SS telah memenjarakan sekitar 250 ribu orang dari seluruh Eropa di Buchenwald. Tahanan pria yang terbunuh di kamp tersebut diperkirakan mencapai 56 ribu orang, di mana 11 ribu di antaranya adalah orang Yahudi. Dengan jumlah tahanan yang sangat besar ini, selama Perang Dunia II, Buchenwald berperan penting dalam sistem kerja paksa.
Pada 11 April 1945, tahanan yang kelaparan menyerbu menara pengawas Buchenwald dan merebut kendali kamp. Sore harinya, pasukan AS memasuki Buchenwald dan menemukan lebih dari 21 ribu orang di kamp tersebut. Usai penyerbuan Buchenwald ini, pasukan AS mendokumentasikan kekejaman di balik kamp konsentrasi tersebut, termasuk ribuan cincin kawin itu.
Peristiwa Holocaust
Dilansir dari National Geographic, Holocaust merupakan peristiwa pembunuhan massal terhadap orang Yahudi serta kaum lainnya di Eropa oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II, tepatnya pada 1933-1945. Dikutip dari situs USHMM, orang Yahudi merupakan korban utama Holocaust. Orang Roma (Gipsi), penderita cacat mental dan fisik, serta orang Polandia juga menjadi sasaran pembantaian karena ras atau etnis mereka. Jutaan orang lainnya, termasuk Saksi Yehuwa, tawanan perang Uni Soviet, dan oposan politik, juga mengalami penindasan serta pembunuhan di bawah tirani Nazi.
Kemurnian ras dan ekspansi spasial adalah inti dari pandangan Hitler. Kamp konsentrasi resmi pertama dibuka di Dachau pada Maret 1933. Selama enam tahun berikutnya, mereka mulai memecat orang Yahudi dari layanan sipil, melikuidasi bisnis milik Yahudi, serta menelanjangi pengacara dan dokter Yahudi. Pada November 1938, tindakan Nazi memuncak. Hal ini ditandai dengan malam Kristallnacht, di mana sinagoge, atau tempat ibadah orang Yahudi, di Jerman dibakar dan jendela toko-toko milik orang Yahudi dihancurkan.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa foto di atas adalah "foto cincin kawin yang diambil dari jari korban Perang Dunia II" sebagian benar. Foto itu menunjukkan cincin-cincin yang diambil oleh Nazi Jerman dari korban mereka. Namun, cincin-cincin milik para korban Holocaust tersebut ditemukan oleh pasukan Amerika Serikat di dekat Buchenwald, salah satu kamp konsentrasi terbesar yang dibangun Nazi. Holocaust merupakan salah satu peristiwa besar yang terjadi selama Perang Dunia II, yang berupa pembunuhan massal terhadap orang Yahudi serta kaum lainnya, seperti orang Gipsi, orang Polandia, dan Saksi Yehuwa, di Eropa oleh Nazi.
IKA NINGTYAS
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id