Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Video Perlakuan Polisi Prancis ke Muslim yang Tak Mau Lepas Jilbab?

Jumat, 6 November 2020 16:13 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ini Video Perlakuan Polisi Prancis ke Muslim yang Tak Mau Lepas Jilbab?

Video yang diklaim memperlihatkan perlakuan polisi Prancis terhadap perempuan muslim yang tidak mau melepas jilbabnya beredar di media sosial. Video ini menyebar di tengah pro-kontra soal pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait Islam sebagai respons atas pemenggalan terhadap seorang guru Prancis bernama Samuel Paty.

Video yang berasal dari rekaman kamera CCTV ini memperlihatkan seorang polisi yang berusaha membuka penutup kepala seorang wanita. Wanita tersebut menolak. Polisi itu pun membanting wanita tersebut ke lantai dan menahan lengannya.

Di Facebook, video beserta klaim itu dibagikan salah satunya oleh akun Herlina II, yakni pada 2 November 2020. Akun ini pun menulis, “Beginilah perlakuan biadab polisi Perancis terhadap Muslimah yg tidak mau dibuka jilbabnya, biadab sekali !! Dimana ajaran "kasih" yang kalian banggakan itu??? #TetapBoikotPerancis.”

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Herlina II.

Apa benar video itu adalah video perlakuan polisi Prancis terhadap muslim yang menolak untuk melepas jilbabnya?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi sejumlah gambar dengan tool InVID. Lalu, gambar-gambar itu ditelusuri jejak digitalnya dengan reverse image tool Google dan Yandex. Hasilnya, ditemukan bahwa peristiwa yang terekam kamera CCTV tersebut terjadi di Kanada pada 2017. Penutup kepala yang digunakan wanita itu pun adalah syal, bukan jilbab.

Video yang sama pernah diunggah oleh kanal YouTube terverifikasi milik surat kabar lokal Kanada, Calgary Herald, pada 26 Oktober 2020. Video tersebut diberi judul “Shocking arrest video shown during police officer's trial”.

Video tersebut juga pernah diunggah oleh kanal ThisIsButter pada 29 Oktober 2020. Video itu berjudul “Worst use of force': Trial begins for officer who threw handcuffed woman to ground face-first". Dalam video ini, tertera dengan jelas waktu video itu diambil, yakni 13 Desember 2017.

Berbekal petunjuk ini, Tempo menelusuri pemberitaan terkait di mesin pencari Google. Dilansir dari Euro Weekly, rekaman kamera CCTV tersebut memperlihatkan seorang polisi di Calgary, Kanada, yang membanting seorang wanita yang sedang diborgol dalam tahanan.

Tersangka yang dibanting itu, Dalia Kafi, sedang menunggu untuk diambil fotonya di kantor polisi ketika petugas yang bernama Alex Dunn mencoba melepaskan syal dari kepalanya. Hal ini membuat Kafi secara naluriah menjauh dari Dunn. Tapi Dunn kemudian membanting Kafi ke lantai, yang membuat hidung Kafi patah.

Dunn pun akhirnya didakwa telah melakukan penyerangan sebagai akibat dari peristiwa tersebut. Dakwaan itu dijatuhkan pada 2019. Kini, Dunn telah kembali bekerja, tapi hanya mengerjakan tugas-tugas administratif bagi departemennya.

Dikutip dari CBC, Dalia Kafi merupakan wanita berkulit hitam berusia 26 tahun yang ketika itu ditangkap atas tuduhan melanggar jam malam yang diperintahkan oleh pengadilan. Dia berada di unit pemrosesan penangkapan Calgary Police Service (CPS).

Di hadapan jaksa Ryan Pollard, Kafi menuturkan bahwa dia melanggar jam malam karena lupa waktu ketika berada di rumah seorang teman untuk mengepang rambutnya pada 12 Desember 2017. Meski tidak disebutkan di pengadilan, Kafi dikenakan jam malam yang diperintahkan oleh pengadilan mulai jam 10 malam hingga jam 6 pagi.

Temannya pun menawarkan untuk mengantarnya pulang. Tapi, dalam perjalanan, mereka dihentikan karena mobilnya menyalakan lampu kuning. Kepada polisi, Kafi memberikan nama saudara perempuannya, karena dia tahu bakal mendapatkan masalah akibat melanggar jam malam.

Tapi akhirnya dia memberi tahu nama aslinya kepada polisi yang bernama Alex Dunn. Kafi pun ditangkap, diborgol, dan dibawa ke unit pemrosesan penangkapan. Di sana, Kafi diminta berdiri di dinding untuk difoto. Saat itu, Dunn beberapa kali mencoba melepas syal Kafi yang dikenakan di kepala.

Lewat rekaman kamera CCTV, Kafi terlihat "menjauh" dari Dunn, seperti yang dijelaskan Pollard dalam pernyataan pembukanya di persiangan. Tapi kemudian, dengan gerakan cepat, Dunn membanting Kafi dan menghadapkannya ke tanah.

Kepala Kafi terlihat memantul dari lantai beton. Komandan unit pemrosesan penangkapan, Gordon Macdonald, bersaksi bahwa dia tidak hanya menyaksikan kejadian itu, tapi juga mendengar suara kepala Kafi yang membentur lantai. "Hanya ada satu jenis suara ketika tulang seseorang menyentuh lantai, dan itulah yang saya dengar," katanya.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas merupakan video perlakuan polisi Prancis terhadap muslim yang menolak untuk melepas jilbabnya, keliru. Peristiwa dalam video tersebut terjadi di Calgary, Canada, pada 13 Desember 2017. Korban yang bernama Dalia Kafi dalam video itu pun tidak mengenakan jilbab, melainkan syal.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id