Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Campuran Air Kelapa, Jeruk Nipis, dan Garam Bisa Matikan Virus Corona Covid-19?

Kamis, 3 September 2020 17:13 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Campuran Air Kelapa, Jeruk Nipis, dan Garam Bisa Matikan Virus Corona Covid-19?

Klaim bahwa campuran air kelapa muda, jeruk nipis, dan garam bisa mematikan virus Corona Covid-19 beredar di media sosial. Menurut klaim itu, meminum campuran air satu biji kelapa muda, satu biji jeruk nipis, dan satu sendok makan garam bisa menghilangkan virus Corona dalam waktu satu jam.

Di Facebook, klaim itu dibagikan salah satunya oleh akun Ita Yurita pada 31 Agustus 2020. Berikut ini isi unggahan akun tersebut:

Yth Bapak / Ibu, Mhn izin Kami Share informasi, semoga bermanfaat..??Tolong bantu dikasih tahu ke saudara² kita yg kena covid 19..Ini obat pemberian dari TUHAN yg mudah didapat yg sangat manjur..1 biji air kelapa muda 1 biji jeruk nipis diperas1 sendok makan garamSemuanya diaduk dan diminum airnya... dijamin 1 jam kemudian virusnya akan hilang....Mudah mudahan semua dalam keadaan sehat walafiat..Info dari teman yg kakaknya di kota Bau Bau Sulawesi Tenggara.. obat herbal ini sangat manjur.....Bisa di infokan ke saudara,teman atau keluarga kita terima kasih.....Indahnya Berbagi

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Ita Yurita.

Apa benar campuran air kelapa, jeruk nipis, dan garam bisa membunuh virus Corona Covid-19?

PEMERIKSAAN FAKTA

Dilansir dari Liputan6.com, farmakolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati mengatakan campuran air kelapa, jeruk nipis, dan garam belum terbukti secara klinis dapat mematikan virus Corona Covid-19. Zullies pun meminta masyarakat tidak mudah menerima informasi yang belum terbukti kebenarannya semacam itu. "Jika ada kabar-kabar begitu, yang belum ada buktinya, sebaiknya tidak langsung diterima," kata Zullies.

Guru Besar Fakultas Farmasi UGM ini mengatakan menemukan obat Covid-19 bukanlah hal yang mudah, harus dilakukan penelitian mendalam untuk membuktikannya. "Jika kebetulan saja sembuh ketika minum air kelapa, ya mungkin saja. Tapi apakah bisa lebih cepat sembuh dari pada yang tidak minum? Apakah sudah ada buktinya?" tutur Zulies.

Menurut Zullies, untuk memastikan efek suatu terapi atau obat, harus ada desain dan pembandingnya. "Jika hanya sekelompok orang yang minum air kelapa bisa sembuh, apakah sekelompok orang lain yang tidak minum juga sembuh? Ada perbedaan kecepatan sembuhnya tidak?" papar Zullies.

Saat ini, menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, beberapa pengujian obat Covid-19 sedang berlangsung. Namun, hingga kini, tidak ada obat yang berlisensi untuk mengobati ataupun mencegah Covid-19. Tidak ada pula bukti bahwa hydroxychloroquine bisa menyembuhkan atau mencegah Covid-19.

Menurut ahli epidemiologi, Dicky Budiman, klaim bahwa air garam dapat membunuh virus Corona pun merupakan klaim yang salah. Dia menjelaskan, ketika virus menempel pada reseptor ACE2 di tubuh manusia, virus tersebut akan masuk ke dalam sel. "Artinya, mau minum air garam atau alkohol tidak akan berpengaruh," katanya.

Serupa dengan pernyataan WHO, Deputi Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rita Endang mengatakan, hingga saat ini, belum ada obat atau vaksin definitif untuk Covid-19. Dilansir dari Kompas.com, Rita menuturkan bahwa obat atau vaksin Covid-19 masih dalam tahap pengujian.

Endang mengatakan, per 25 Agustus 2020, ada 31 kandidat vaksin Covid-19 yang sudah masuk tahap uji klinis. Dari puluhan kandidat tersebut, BPOM mendampingi tiga kandidat vaksin Covid-19 untuk Indonesia, yaitu yang dikerjakan oleh Bio Farma dengan Sinovac, Kimia Farma dengan G42, dan Kalbe Farma dengan Genexine.

"Kedua produsen (Bio Farma-Sinovac dan Kimia Farma-G42) menggunakan platform inactivated virus. Kemudian, satu lagi adalah Kalbe Farma-Genexine, menggunakan platform DNA. Ini adalah ketiga vaksin yang sedang dikawal BPOM. Lainnya ada 142 yang masih dalam tahap pra-klinik dengan binatang percobaan," ujar Endang.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa campuran air kelapa, jeruk nipis, dan garam bisa membunuh virus Corona Covid-19 keliru. Menurut WHO dan BPOM, hingga kini, belum ada obat definitif untuk mengobati ataupun mencegah Covid-19. Menurut ahli epidemiologi, klaim bahwa air garam dapat membunuh virus Corona pun salah. Ketika menempel pada reseptor ACE2 di tubuh manusia, virus akan masuk ke dalam sel. Artinya, minum air garam tidak akan berpengaruh.

ZAINAL ISHAQ

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id