[Fakta atau Hoax] Benarkah Global TV Menayangkan Naiknya Hutang di Masa Jokowi - JK?

Sebuah video yang diklaim tayangan Global TV diposting akun Zona Vaganza di Facebook. Postingan sejak 17 Februari 2018 itu ramai dibagikan kembali di media sosial. Data Facebook menyebutkan bahwa hingga 25 November 2018, unggahan itu telah dibagikan 113,5 ribu kali dan memantik 13 ribu komentar.

Unggahan akun Facebook Zona Vaganza terkait pembengkakan hutang di era pemerintahan Jokowi

Terdapat logo Global TV pada video ulasan berdurasi 1 menit 52 detik itu berjudul “Ada Apa Dengan Jokowi”. Secara garis besar video itu menguraikan tentang hutang luar negeri Indonesia yang membengkak selama pemerintahan Jokowi-JK, demi membangun infrastruktur. Pada akhir kuartal dua 2016, hutang indonesia naik 6,2 persen. Hutang luar negeri jangka panjang naik 7,7 persen dan hutang jangka pendek turun 3,1 persen.

Untuk menutupi hutang itu, lanjut video tersebut, pemerintah Jokowi-JK menggenjot sektor pajak dan subsidi untuk rakyat. Salah satunya pengurangan subsidi bbm untuk rakyat.

Menyertai video itu, akut Zona menulis:

“Ini beneran gobal tv berani tayangin berita kek gini!? Yg lbh heran lagi state terakhir dari pembawa acara "INI PRESTASI PRESIDEN JOKOWI YG MENGALAHKAN SEMUA PRESIDEN SELURUH ASIA”. Presiden sebelumnya ngapain aja??”

Benarkah video itu pernah ditayangkan di Global TV?

Penelusuran fakta

Global TV memang pernah membuat video ulasan 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK. Tayangan itu aslinya berdurasi 24 menit 41 detik berjudul Ada Apa dengan Jokowi 2 Tahun (2 Tahun Jokowi-JK) yang dipublikasikan di channel Youtube pada 20 Oktober 2016. Video itu telah ditonton 2.926 kali.

Video itu mengulas kinerja pemerintahan Jokowi-JK di sektor ekonomi mulai harga kebutuhan pokok yang meningkat dan membengkaknya hutang Indonesia. Global TV juga mewawancarai selebritas seperti Ahmad Dhani dan Ayu Ting-Ting untuk mengomentari dua tahun kinerja Jokowi-JK.

Video yang diposting akun Zona Vaganza itu dipotong pada menit 8:40 hingga menit 10.40. Tempo tidak menemukan adanya rekayasa dalam video itu.

Kesimpulan

Video itu memang benar pernah ditayangkan di Global TV pada 20 Oktober 2016. Video itu marak disebarkan kembali menjelang Pemilihan Presiden 2019, di mana Jokowi akan maju untuk kedua kalinya.

IKA NINGTYAS