Keliru: Video Pesawat Rafale yang Ditembak Pakistan

Kamis, 22 Mei 2025 20:01 WIB

Keliru: Video Pesawat Rafale yang Ditembak Pakistan

SEBUAH akun media sosial TikTok [arsip] pada 9 Mei 2025, mengunggah video yang diklaim penembakan pesawat Rafale milik India oleh militer Pakistan. Pesawat berbendera India tersebut tampak jatuh menimpa beberapa rumah. 

Sejumlah orang kemudian menyaksikan pesawat yang masih mengeluarkan api dan asap itu. Namun tak satupun dari mereka berusaha untuk memadamkan api.

Benarkah ini pesawat Rafale yang ditembak Pakistan?

PEMERIKSAAN FAKTA

Tempo memverifikasi video dengan analisis visual, layanan pencarian gambar terbalik dengan Google, alat pendeteksi kecerdasan buatan, dan menelusuri pemberitaan terkait dari organisasi cek fakta di India dan Pakistan. Hasilnya, konten tersebut dibuat menggunakan kecerdasan buatan.

Berdasarkan analisis manual dengan membagi video menjadi dua frame utama, Tempo menemukan visual yang anomali dan janggal pada konten tersebut. Kejanggalan visual seperti ini menjadi salah satu ciri konten dibuat dengan kecerdasan buatan. 

Anomali dapat dilihat pada tekstur api terlihat tidak alami, asap yang tiba-tiba muncul dari ujung kepala pesawat (lingkaran kuning) dan kepala orang berbaju merah yang terdistorsi (lingkaran merah). 

Tempo kemudian menganalisis menggunakan alat deteksi kecerdasan buatan, Hivemoderation.com. Hasilnya, 57,6 persen video melibatkan kecerdasan buatan di antaranya Flux, Stable Diffusioan, dan Midjourney.

Konten tersebut lebih dulu menyebar di India. Organisasi pemeriksa fakta independen di India, Factly, menulis, konten itu beredar di tengah informasi dari pejabat AS yang mengatakan bahwa jet Pakistan menjatuhkan dua pesawat Militer India pada 8 Mei 2025. Namun, tidak ada konfirmasi resmi atau bukti yang sama hingga 09 Mei 2025.

Factly menggunakan analisis visual dan alat deteksi kecerdasan buatan. Hasilnya sama dengan kesimpulan Tempo, konten tersebut dibuat dengan AI. Deteksi dengan Hive Moderation menghasilkan 72 persen konten mirip menggunakan kecerdasan buatan.

Perbedaan hasil deteksi Hive tersebut dapat terjadi sebab kreator konten menambahkan teks versi bahasa Indonesia, dengan ukuran lebih besar yang menutup hampir separuh konten. Menyisipkan teks seperti ini sudah jamak dilakukan untuk mengelabui alat deteksi kecerdasan buatan. 

Organisasi pemeriksa fakta lainnya berbahasa Urdu, News Checker, juga telah memeriksa konten serupa. Mereka menggunakan alat pendeteksi AI seperti Site Engine dan juga Hive Moderation. Site Engine telah menunjukkan 99% kemungkinan penggunaan kecerdasan buatan pada frame video ini dan Hive Moderation telah menunjukkan 91,5% kemungkinan penggunaan AI.

Hasil deteksi menggunakan Site Engine. [Sumber: News Checker India]

Konflik India-Pakistan

Konflik antara India dan Pakistan dimulai setelah terjadinya serangan di Lembah Baisaran, Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India pada 22 April 2025. Dalam serangan itu, sekelompok pria bersenjata membunuh 26 orang, termasuk 25 wisatawan dan satu penunggang kuda lokal.

India menuding Pakistan mendukung, mempersenjatai, dan melatih kelompok-kelompok bersenjata yang dianggap menjadi sumber kerusuhan di daerah tersebut. Di sisi lain, Pakistan menegaskan bahwa mereka hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik untuk gerakan pemisahan diri di Kashmir.

Pada Rabu pagi, 7 Mei 2025, India meluncurkan serangan rudal ke sejumlah wilayah di Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan. Serangan ini disebut sebagai operasi sindoor, mengakibatkan sejumlah ledakan yang terdengar di berbagai daerah, termasuk Kota Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli di wilayah yang disengketakan.

Kepada Al Jazeera, setelah serangan 7 Mei itu, Menteri Informasi Pakistan Attaullah Tarar mengatakan Islamabad, telah menembak jatuh lima jet India, di antaranya tiga Rafale, satu MiG-29, dan satu Su-30. 

Sejauh ini New Delhi belum secara resmi mengonfirmasi atau membantah laporan tersebut.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klim video pesawat Rafale yang ditembak Pakistan adalah keliru.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]