Keliru: Cina Berhasil Menembus Blokade Israel Hanya dengan Satu Pesawat
Jumat, 23 Mei 2025 16:51 WIB

SEBUAH video dengan narasi bahwa Cina menembus blokade Israel di Gaza dengan satu pesawat, diunggah oleh akun Instagram @bitbuzz.idn [arsip]. Akun itu memberi keterangan: “Cina menembus blokade israel terhadap Gaza dengan mudah. Hanya dengan satu pesawat. Satu sinyal. Langsung membuat Dunia tercengang. Apakah ini cara Cina menunjukkan kekuatan?”
Konten tersebut beredar di tengah langkah Israel memblokade bantuan kemanusian ke Gaza selama 11 pekan. Meski Israel telah berjanji mencabut blokade itu, namun bantuan tetap sulit masuk, menurut laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 20 Mei 2025.
Sejak diunggah pada 14 Mei 2025, video ini mendapatkan 2.682 suka dari pengguna iInstagram. Namun benarkah video tersebut terkait dengan pengiriman bantuan Cina ke Gaza? Berikut pemeriksaan faktanya.
PEMERIKSAAN FAKTA
Tim Cek Fakta Tempo menggunakan InVid untuk membagi kolase video tersebut dalam bentuk gambar-gambar kunci (keyframe). Gambar tersebut lalu digunakan untuk pencarian terbalik (reverse image) dengan Google dan Yandex image. Kami juga menggunakan kata kunci untuk menelusuri informasi di media sosial dan berita dari media kredibel.
Hasilnya, Cina memang memberikan bantuan untuk Gaza. Namun kolase video itu bukan bagian dari pengiriman bantuan Cina ke Gaza lewat udara. Hingga 20 Mei, Israel masih memblokir bantuan kemanusian memasuki Gaza.
Fragmen 1
Berdasarkan penelusuran Tempo, pesawat tersebut merupakan Xi’an Y-20, sebuah pesawat angkut milik Chinese People’s Liberation Army Air Force (PLAAF) atau Angkatan Udara Cina. Pesawat ini dikenal dengan sebutan Y-20 Kunpeng ("Chubby Girl")
Video ini pertama beredar di akun X @LebanonJets dan dibagikan akun @Osint613 dan @XNews24_7 pada 29 April 2025. Akun-akun tersebut menyebutkan, pesawat mendarat di Rafic Hariri International Airport di Beirut.
Dalam video terlihat pesawat tersebut memiliki nomor registrasi 20240. Dilansir Air History, 20240 Xian Y-20 Kunpeng dioperasikan oleh Angkatan Udara Cina (China - People's Liberation Army Air Force).
Dilansir MTV (Murr Television) Lebanon, pesawat tersebut datang dari Abu Dhabi, dan selama dua jam berada di Rafic Hariri sebelum lepas landas menuju Mesir. Disebutkan bahwa tujuan pendaratan ini adalah untuk rotasi unit Cina dalam Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).
Pada hari yang sama, dilansir Middle East Monitor, pesawat Angkatan Udara Cina mendarat di Bandara Militer Beni Suef Mesir. Kedatangan pesawat tersebut untuk berpartisipasi dalam latihan udara bersama dengan Angkatan Udara Mesir.
Kantor Berita Cina CCTV, menyebutkan Angkatan udara Cina dan Mesir memulai latihan bersama “Eagles of Civilization 2025” di sebuah pangkalan udara di Mesir pada hari Sabtu, 19 April 2025. Latihan gabungan angkatan udara ini dimulai dari pertengahan April hingga awal Mei 2025.
Pantauan Tempo melalui Airnav Radar, pada tanggal 29 April, 20240 Xian Y-20 pertama terlihat di United Arab Emirates, lalu terpantau mendarat di Beirut, Lebanon.
Fragmen 2
Sedangkan fragmen gambar airdrop paket bantuan di Gaza tersebut, identik dengan unggahan akun Tiktok @ahmedhasant8. Gambar lainnya diunggah oleh Jurnalis Hema Al Khalili melalui akun instagramnya pada 20 April 2024. Hema menjelaskan, pengiriman bantuan dengan menjatuhkan dari udara dengan parasut, 90 persen membahayakan keselamatan warga Gaza.
Dilansir Reuters, airdrop paket bantuan di selatan Gaza untuk pertama kalinya dilakukan oleh angkatan udara Yordania pada 23 November 2024. Lalu, pada 24 Maret 2024, Komando Pusat AS (CENTCOM) dan Angkatan Udara Yordania secara bersama-sama melakukan penerjunan bantuan kemanusiaan ke Gaza Utara, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
“Operasi gabungan gabungan menjatuhkan setara 13.080 makanan, termasuk beras, tepung, susu, pasta, dan makanan kaleng, yang memberikan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa’ di Gaza utara,” tulis US Centcom.
Pesawat yang menjatuhkan (airdrop) bantuan di Gaza sebagaimana video tersebut, sebenarnya adalah pesawat Boeing C-17 Globemaster. Dilansir Boeing, saat ini ada 275 C-17 beroperasi di seluruh dunia. Ada 12 negara yang mengoperasikan C-17, diantaranya Amerika Serikat, Qatar, United Arab Emirates, Kuwait dan beberapa negara Eropa.
Dilansir laman U.S. Central Command, operasi gabungan itu melibatkan dua pesawat C-130 dan satu pesawat C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS. Pesawat C-17 dan C-130 AS menjatuhkan lebih dari 35.712 porsi makanan dan 28.800 botol air ke Gaza Utara.
Dilansir Al Jazeera, pada 24 Maret 2024, pesawat C-17 milik Amerika Serikat kembali menerjunkan 80.000 paket makanan ke Gaza. Namun metode airdrop ini dinilai tidak efektif, sebab banyak bantuan jatuh di wilayah tak berpenghuni atau bahkan ke laut. Aktivis kemanusiaan di Gaza mengatakan airdrop tidak bisa menggantikan jalur darat yang lebih efisien dan massal.
Fragmen 3
Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen gambar bantuan yang sedang diturunkan dari pesawat bukan bantuan untuk Gaza. Gambar paket bantuan tersebut identik dengan tayangan SCPM tentang bantuan Cina untuk Pakistan saat terjadi banjir 30 Agustus 2022. Paket bantuan berisi 3.000 tenda tersebut dibawa dengan pesawat Y-20.
Berdasarkan hasil penelusuran sumber terbuka, Cina tidak pernah mengirim bantuan ke Gaza Palestina dengan cara dijatuhkan dari udara (airdrop). Kantor Berita Cina Xinhua melaporkan, pada 18 Februari 2025, Pemerintah Cina mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui jalur darat dari Yordania ke Gaza.
Dilansir Xinhua, bantuan terdiri dari 60.000 paket makanan diserahkan kepada Program Pangan Dunia, Bulan Sabit Merah Palestina, dan organisasi terkait lainnya. Pada 25 Februari 2025, seperti yang diberitakan CCTV, gelombang pertama bantuan tersebut mencapai Gaza.
Li Ming, juru bicara Badan Kerja Sama Pembangunan Internasional Cina (CIDCA), pada konferensi pers di Beijing pada 17 Maret 2025 mengatakan Cina telah mengirim empat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak Oktober 2023.
Israel Masih Blokir Bantuan Kemanusian
Dikutip dari The Guardian, juru bicara kantor kemanusiaan PBB, Jens Laerke, mengatakan hanya lima truk bantuan yang telah mencapai Gaza hingga 20 Mei 2025 dan pekerja bantuan belum diberi izin untuk mendistribusikan bahkan pengiriman bantuan itu. Hal ini terjadi setelah Israel berjanji membuka blokade bantuan yang sudah berlangsung 11 pekan.
“Pihak berwenang Israel telah menyetujui "sekitar 100" truk lain untuk memasuki Gaza tetapi belum mengizinkan mereka menyeberang," kata Jens. Bahkan pengiriman itu tidak akan banyak membantu mengurangi kelaparan yang meluas setelah 11 minggu blokade tersebut.
Pejabat Israel yang bertanggung jawab atas distribusi bantuan di Gaza mengatakan, 93 truk telah memasuki Gaza pada hari Selasa tetapi tidak menanggapi pertanyaan tentang apakah makanan dan obat-obatan yang mereka bawa telah diizinkan untuk didistribusikan.
Bencana kelaparan yang mengancam wilayah tersebut telah memicu kemarahan internasional dan tekanan diplomatik yang besar terhadap Perdana Menteri Israel untuk mengizinkan makanan menjangkau lebih dari 2 juta orang yang terjebak di Gaza.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video dengan narasi Cina menembus blokade Israel di Gaza dengan satu pesawat adalah keliru.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]