Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Bintik Putih pada Ikan Lele adalah Parasit yang Mengandung Cacing?

Kamis, 20 Februari 2020 08:28 WIB

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Bintik Putih pada Ikan Lele adalah Parasit yang Mengandung Cacing?

Narasi bahwa bintik-bintik putih pada daging ikan lele merupakan parasit yang mengandung cacing beredar di media sosial. Narasi ini dilengkapi dengan tiga foto daging ikan lele yang dipenuhi dengan bulatan-bulatan kecil berwarna putih.

Salah satu akun yang membagikan narasi beserta foto tersebut adalah akun Facebook Banyu Biru, yakni pada 15 Februari 2020. Akun ini pun menulis, "Kalau nemu lele yang ada bintik putih kayak gini, jangan dikonsumsi ya bunda. Karena ini adalah parasit. Jika bintik putih tersebut dipecahkan, ada cacingnya di dalamnya."

Hingga artikel ini dimuat, unggahan akun Banyu Biru tersebut telah dibagikan lebih dari 40 ribu kali dan direspons lebih dari seribu kali.

Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Banyu Biru yang memuat narasi keliru mengenai bintik putih pada ikan lele.

Benarkah bintik-bintik putih pada daging ikan lele merupakan parasit yang mengandung cacing?

PEMERIKSAAN FAKTA

Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, informasi yang menyebut bahwa bintik-bintik putih pada daging ikan lele merupakan parasit yang mengandung cacing telah beredar sejak 14 Februari 2020 lalu. Beberapa media pun telah memberitakan penjelasan mengenai bintik-bintik putih pada daging ikan lele tersebut.

Dilansir dari situs Kompas.com, dokter hewan dari Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan, Aji Purbayu, mengatakan bahwa bintik-bintik putih pada daging ikan lele itu adalah parasit jenis protozoa dan tidak mengandung cacing di dalamnya. "Bintik putih itu namanya kista, kista parasit protozoa," kata Aji pada 16 Februari 2020.

Menurut Aji, parasit protozoa pada ikan lele tersebut berjenis Ichtyophthirius multifiliis atau dikenal sebagai parasit penyebab penyakit white spot pada ikan. Parasit tersebut tidak bersifat zoonosis (tidak menular pada manusia) dan akan mati pada pemanasan.

Aji menambahkan bahwa ikan dengan kondisi seperti itu masih bisa dikonsumsi. Dengan catatan, ikan tersebut diolah atau dimasak hingga benar-benar matang. "Hanya memang konsumen ada yang merasa jijik atau kurang nyaman memakannya," ujar Aji.

Situs resmi pemerintah Queensland, Australia, mengemukakan hal yang sama. Penyakit white spot, yang juga dijumpai pada udang, tidak menimbulkan masalah kesehatan pada manusia ataupun masalah keamanan pangan. Parasit yang menyebabkan penyakit white spot bakal mati pada suhu panas. Namun, parasit tersebut tidak akan musnah jika dibekukan.

Adapun situs resmi Departemen Margasatwa, Taman, dan Pariwisata Kansas, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa parasit yang paling sering ditemukan pada ikan adalah parasit yang berbentuk bintik hitam dan bintik kuning. Adapun jenis ikan yang paling kerap terkena parasit adalah ikan mola-mola dan ikan minnow.

Menurut Departemen Margasatwa, Taman, dan Pariwisata Kansas, ikan lele pun membawa beberapa parasit. Namun, penyakit dan parasit pada ikan, termasuk ikan lele, kebanyakan tidak berbahaya bagi manusia. Namun, yang perlu diingat, ikan-ikan dengan kondisi seperti itu mesti dimasak dengan benar sebelum dimakan.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi bahwa bintik-bintik putih pada daging ikan lele merupakan parasit yang mengandung cacing, keliru. Bintik-bintik putih pada daging ikan lele tersebut adalah parasit jenis protozoa dan tidak mengandung cacing di dalamnya. Parasit ini tidak bersifat zoonosis (tidak menular pada manusia) dan akan mati pada pemanasan.

IBRAHIM ARSYAD

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id